our story ; duapuluh dua

2.6K 349 28
                                    

"Soonyoung-" panggil Seokmin, ia menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar Soonyoung. Ia tertegun, matanya tak sengaja menangkap putihnya punggung Soonyoung.

Sedangkan Soonyoung kaget, ia yang baru saja hendak mengganti baju nya langsung menutup asal bagian atas tubuhnya, "Yak!!"

"Kenapa ditutupi? Kau malu? Kita sesama pria kalau kau lupa. Makan malam sudah selesai. Turun lah" ujar Seokmin, soonyoung dapat melihat dengan jelas jika seokmin sedang menahan tawanya.

Setelah itu Seokmin kembali menutup pintu kamar Soonyoung dan kembali ke meja makan.

Beberapa hari ini, untuk makan malam ia yang akan memasak, kemampuan memasak seokmin tidak buruk. Setidaknya makanan itu tidak membuat sakit perut dan rasa nya masih bisa diterima lidah.

Sedangkan Soonyoung menahan malu dengan kejadian tadi, padahal Seokmin hanya melihat punggungnya. Soonyoung malu seakan-akan ia lupa bahwa  Seokmin pernah melihat tubuh telanjang nya. Ck.

Setelah selesai memakai piyamanya , Soonyoung segera turun dan menghampiri Seokmin di meja makan. Mereka duduk berhadap-hadapan.

"Sepertinya enak" ujar Soonyoung sambil menghirup aroma makanan yang di buat Seokmin.

"Enak tidak enak kau tetap harus makan" kata Seokmin.

Mereka pun mulai menyantap makanan rasanya terhitung biasa biasa saja, meski begitu semua terasa nikmat, mungkin karena mereka makan bersama.

"Siapa pemuda tadi?" tanya Seokmin di tengah makan malamnya.

"Jun" jawab Soonyoung singkat.

"Terdengar tidak asing" gumam Seokmin.

Soonyoung yangendengar gumaman itu bertanya,"Apa?"

"Bukan apa-apa. Jangan mau di sentuh olehnya" kata Seokmin.

Soonyoung menatap Seokmin bingung, tatapan itu tampak sangat menggemaskan dimata Seokmin, "kenapa?" tanya Soonyoung.

"Karena aku yang memungutmu. Aku hanya tidak mau kalau kau kenapa-kenapa ditangan orang lain" jawab Seokmin , soonyoung mengernyitkan dahinya.

"Jadi kau berniat menyakiti ku?"

"Astaga bukan begitu! Pokoknya jangan mau disentuh oleh nya! jaga jarak mu!" tanggapan Seokmin berlebihan menurut Soonyoung. Tangannya yang tadi memegang sumpit kini ia letakkan di atas pahanya. Ia menunduk.

Selama ini Seokmin hanya bilang 'aku yang memungutmu' , sejujurnya Soonyoung tidak suka. Hatinya sakit saat Seokmin mengatakan hal itu.

"Kenapa berhenti, makan makanan mu Soonyoung" ujar Seokmin , nada bicaranya melembut.

Soonyoung pun melanjutkan makan malamnya, saat seokmin bertanya , ia akan menjawab seadanya.

"Hanya berteman dengan jun?" tanya Seokmin.

"Tidak" jawab Soonyoung singkat.

"Lalu?"

"Ada Jihoon juga" jawab Soonyoung.

Seokmin geram, sedari tadi Soonyoung tak banyak bicara , biasanya ia akan sangat berisik berbicara hal ini dan itu.

Baru saja seokmin hendak berbicara , Soonyoung memotongnya.

"Aku selesai" ucapnya singkat setelah itu beranjak menuju kamarnya.

"Yak!! Kwon Soonyoung, kau kenapa!? Jika ada masalah ceritakan padaku!" ujar Seokmin sedikit berteriak.

'Kau masalahnya' batin Soonyoung.

Seokmin menghela napas nya, ia membereskan piring-piring kotor lalu membawanya ke wastafel didapur.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang