our story ; tujuh - meanie

3.6K 420 24
                                    

Seoul, 24 desember 20xx, 21:05

Wonwoo baru saja kembali setelah membawa para remaja tak berdosa itu kesebuah pelelangan.

"Aku hidup hanya untuk menumpuk dosa" gumamnya.

Wonwoo menjalankan kan mobilnya menuju sebuah gereja tua dekat sebuah danau.

Baru kali ini ia merasa benar-benar bersalah. Ia baru saja menculik beberapa remaja yang sama sekali tak berdosa lalu membawanya ke pelelangan. Terlebih , ia tak melakukan apa-apa ketika para remaja itu dipukuli oleh pekerja bayaran lainnya yang ia sendiri tak kenal siapa.

"Aku akan meminta pengampunan" monolognya.

Gereja itu tak jauh dari tikungan, setelah berbelok Wonwoo segera memarkir kan mobilnya didepan gerbang gereja. Gereja itu punya halaman yang luas jadi ia harus berjalan beberapa meter untuk sampai.

Setelah sampai setengah jalan --

Dorr!!

--satu tembakan mengenai kakinya. Ia terduduk meringis kesakitan sambil memejamkan matanya berharap dapat mengurangi rasa nyeri dari tembakan itu.

"Biarkan aku bertobat sebelum aku mati" batinnya.

"Eh-" Wonwoo membuka matanya ketika ia merasakan tangan seseorang berusaha menggendongnya seperti seorang putri.

"Aku akan membawa mu ke surga, cantik" kata orang itu, setelah itu Wonwoo tidak tau apa-apa lagi, suntikan obat bius pada tangannya membuatnya terlelap.

.
.
.

Wonwoo terbangun ketika ia merasa sangat sakit pada betisnya. Ia juga merasa ada yang aneh dengan pendengarnya. seperti sedang berada dalam pesawat.

Tunggu, pesawat--

"Kau sudah bangun? Sakit ya? Perlu penghilang rasa sakit?" tanya pemuda tinggi yang seingat Wonwoo adalah orang yang sama dengan orang yang menggendongnya tadi.

"Kita dimana!?" tanya Wonwoo kasar.

"Seperti yang kau lihat, kita ada di dalam pesawat" jawab pemuda itu.

Wonwoo duduk dari jaringnya, "sialan! Kau menculik ku!?" bentak Wonwoo.

"Uh. Kau begitu menggoda jika marah begini" pemuda itu kembali berkata sambil mengelus pipi Wonwoo yang tentu saja di tepis kasar oleh sang pemilik.

"Jauhkan tangan kotormu!" bentak Wonwoo lagi.

"Kita sama-sama kotor sayang" kata pemuda itu.

"Aku Mingyu, kau Jeon Wonwoo kan ?" sambung pemuda itu lagi.

"Ck, aku Kim Wonwoo bukan Jeon. Kau salah orang anak muda"

Mingyu terkekeh, "iya kau Kim Wonwoo. Akan ku buat marga mu menjadi Kim." kata nya sambil menunjukkan semacam kartu identitas dari rumah sakit yang menampilkan nama lengkapnya Mingyu.

"Sial! Siapa yang menyuruhmu!?" tanya Wonwoo kasar, wajah nya sedikit memerah karena ketahuan berbohong.

"Lee Seokmin, kau tau? Dia meminta mu untuk menjadi anggotanya" jawab Mingyu.

"Kau orang ketiga yabg berusaha merekrut ku. Aku tidak terta-akh" wonwoo meringis. Mingyu baru saja menekan betisnya dan ia merasakan seperti sesuatu yang mengganjal di dalam kakinya.

"Kau tidak mengeluarkan peluru nya !!?" ujar Wonwoo tak percaya.

"Baru saja aku akan mengeluarkan nya" kata Mingyu.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang