our story ; tujuh belas

2.9K 404 19
                                    

"Bisa kita hentikan pembicaraan ini? Aku--aku malu" ucap soonyoung pelan.

"Apa kau juga menyukai seokmin?" tanya Seungcheol tiba-tiba. Jika dalam suasana seperti ini, ia memang sering berbicara asal.

"Hah!?" soonyoung bingung jika di tanya langsung seperti itu.

"Cheol" panggil joshua berusaha menghentikan Seungcheol. Ia hanya takut soonyoung merasa tidak nyaman. Bagaimana pun ia masih teringat raut takut soonyoung saat mereka pertama kali bertemu.

"Jawab, aku ingin kau menjawabnya" ujar seokmin.

Ingat, soonyoung itu dulu nya seorang budak. Ia dilatih untuk menurut.

Dan jika boleh jujur, soonyoung juga menyukai seokmin, siapa yang akan membenci orang yang telah menyelamatkan hidupmu?

Dan soonyoung tidak tau, apa arti dari 'aku menyukaimu' , menurutnya terlalu banyak definisi akan hal itu.

"Jawab" ulang seokmin sekali lagi.

"Aku--uhm" gugup nya. Wajahnya kembali memerah.

Tanpa sadar , kini mereka berempat telah menghentikan aktivitas sarapan mereka.

"Setidaknya aku tidak membenci seokmin" jawabnya cepat.

"Jadi kau menyukainya?" tanya seungcheol dengan nada bercanda.

"Ayo kita lanjutkan sarapan yang tertunda ini" potong joshua.

Dalam hati soonyoung memekik lega, ia berterimakasih pada joshua yang membantunya lepas dari situasi ini.

.
.
.

"Kau yakin akan pulang sekarang?" tanya joshua ketika seokmin mulai bersiap-siap untuk kembali kerumahnya.

"Aku tidak pernah ragu-ragu"

"Kau belum pulih, aku tidak tega membiarkan soonyoung mengurusmu" kata joshua lagi.

"Aku bisa mengurus diriku sendiri hyung. Jangan khawatir" ujar seokmin.

"Ajari soonyoung dengan benar, aku akan menyuruh anak buah ku untuk menjemputnya nanti" sambung seokmin.

Soonyoung sedang tidur siang, sedangkan seokmin memutuskan untuk kembali. Ia tidak terlalu nyaman berada dirumah orang dalam waktu lama.

"Seokmin-ah" panggil joshua ketika seokmin baru saja hendak membuka pintu.

"Jangan membuat hubungan kalian abu-abu" kata joshua memperingati.

Seokmin sudah dewasa, meski ia sendiri tidak mengerti apa itu cinta tapi ia sangat tahu apa yang dimaksud joshua.

"Aku mengerti" ujar seokmin.
.
.
.
.

Soonyoung bangun dari tidur siangnya. Ketika membuka mata yang ia pikirkan adalah Seokmin.

Ah-wajah nya memerah lagi. Entah sudah berapa kali ia merona hari ini.

"Kau sudah bangun?" tanya Joshua.

"Dimana -seokmin?" tanya Soonyoung pelan.

"Dia sudah pulang saat kau tidur. Dia menyuruh mu belajar. Anak buahnya akan menjemputmu nanti"

Soonyoung mengangguk paham.

Ia berjalan ke kamar mandi lalu membasuh wajahnya dengan air.
Soonyoung menatap wajahnya di cermin.

"Tanpa ku sadari, aku melupakan masa lalu buruk ku.---ketika ada Seokmin"

Soonyoung hanya berpikir, jika tidak ada Seokmin, mungkin ia tidak akan seperti sekarang.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang