our story ; duapuluh - cheolsoo

2.6K 361 24
                                    

Universitas xx , 8 tahun lalu

Seungcheol baru saja keluar dari klinik kampus. Tangannya terluka setelah tadi sempat bertengkar dengan preman di perjalanannya menuju kampus.

Nyeri sekali rasanya.

Baru saja Seungcheol melangkah di koridor sepi itu, bunyi gedebuk terdengar dari arah belakangnya. Ia membelalak saat mendapati seseorang pingsan.

Seungcheol mendekat kearah pemuda itu, menampar pelan kedua pipi nya berharap mendapat kan respon.

Tapi nihil.

Seungcheol pun menggendong tubuh pemuda itu , membawanya masuk kedalam klinik.

Sial baginya, karena klinik sedang kosong, dia saja mengobati tangannya sendiri tadi.

Seungcheol membaringkn pemuda itu di kasur lalu mendekatkan telinganya , mendengar deru napas pemuda ini.

"Anemia huh?"gumamnya.

"Haruskah ku tinggalkan?" monolognya lagi.

"Apa yang harus ku lakukan terhadap orang yang anemia?" pikirnya.

Seungcheol teringat suatu hal, adik kelas nya yang sedang mengenyam pendidikan kedokteran.

Ia pun mengetikkan sebuah pesan untuk temannya.

Tak lama kemudia ia mendapat balasan.

'Suruh istirahat saja' begitulah pesan yang ia terima.

"Ya sudah.." Seungcheol menggumam. Ia melirik arlojinya.

"Aku juga akan istirahat sebentar" ucap nya , lalu membaringkan tubuh di kasur yang lainnya.

Ia sengaja memperhatikan wajah pemuda yang terbaring di sebelahnya.

"Manis juga" ucap nya entah pada siapa.

Seungcheol memejamkan matanya. Ia lelah, bolos satu mata kuliah tak masalah kan.

Baru saja ia hampir terlelap,suara erangan terdengar dari arah sampingnya. Seungcheol pun duduk hanya untuk menanyakan kondisi pemuda yang tadi.

"Kau baik-baik saja?" tanya Seungcheol.

"Hm, hanya sedikit pusing" jawab pemuda itu.

Seungcheol terhenyak sekejap , suara lembut yang ia dengar tadi menggetarkan hati nya.

"Seungcheol" tanpa aba-aba mulutnya berucap sambil memberikan tangannya berharap pemuda dengan sura lembut ini menjabatnya.

"Ah, aku joshua" sahut pemuda itu sambil menerima uluran tangan Seungcheol.

"Kau dari luar negri?" tanya Seungcheol.

Joshua mengangguk. "Sebenarnya aku masih berdarah korea" ujar nya tersenyum.

Waktu Seungcheol seakan terhenti. Senyuman Joshua menghentikan waktunya. Bukan hanya suaranya yang lembut tapi senyuman itu pun lembut dan membuat hatinya hangat.

"Joshua-" panggil nya tiba-tiba dan dengan gerakan yang tiba-tiba pula ia menempel kan bibirnya diatas bibir joshua , membuat pria manis itu membelalakkan matanya.

"Ayo jadi kekasihku!" ujarnya lebih terdengar seperti ajakan bukan pernyataan.

"A-ak-aku.. K-kita b-baru saja s-saling kenal" sahut Joshua terbata. Jantung nya berdetak kencang karena tindakan tiba-tiba tadi.

"Tidak apa, jalani saja!" ingin rasanya Joshua menjitak kepala Seungcheol. Pria tampan itu berujar seakan tak terjadi apapun.

Begitulah pertemuan pertama antara Seungcheol dan Joshua.

Meskipun Seungcheol ditolak mentah-mentah oleh joshua saat itu tapi nyatanya itulah yang membuat keduanya semakin dekat.

Seungcheol juga mengenalkan Joshua sebagai hak miliknya pada Seokmin.

Dan juga pada adik kelasnya yang calon dokter itu.

"Kenalkan,  dia Joshua , kekasihku" ujar Seungcheol percaya diri.

Tetapi pada nyatanya mereka hanya sebatas 'teman dekat' -mungkin.

Teman dekat yang tinggal serumah.

"Wuah hyung" itu suara Mingyu si calon dokter. Ia menggelengkan kepalanya takjub. Mingyu pun mengelilingi tubuh joshua , memperhatikan setiap detil tubuh pria manis itu.

Setelah mengelilingi 360 derajat tubuh joshua , Mingyu memegang kedua pundak joshua. Ia menatap joshua penuh keyakinan.

"Aku menginginkan tubuh ini!" ujarnya dengan tatapan 'aku-benar-benar-ingin'

Joshua mengangkat sebelah alisnya bingung.

Seokmin memasang wajah dia-bukan-temanku

Sementara Seungcheol menatap Mingyu dengan tatapan yang -menyeramkan ,mungkin.

"Jauhkan tangan mu Kim! Dia milikku" ujar Seungcheol menyingkirkan tangan Mingyu dari bahu Joshua , lalu ia berdiri didepan Joshua, melindungi pemuda ini dari orang gila seperti Mingyu.

"Aku tau kalian tidak berpacaran hyung" ujar Mingyu.

"Ayolah Seungcheol hyung, aku akan meneliti tubuhnya. Aku yakin Joshua hyung itu hybrid" sambungnya lagi yang berhasil menjatuhkan rahang ketiga orang yang mendengarnya.

Yang benar saja.

Selain psiko , manusia tampan ini benar-benar gila, begitulah pikir Seokmin.

"Ayo kita pulang , aku takut saat aku berbalik kau sudah hilang diculiknya" ujar Seungcheol sambil menarik tangan Joshua menjauh.
.
.
.
Seungcheol dan joshua bahkan lupa kapan mereka saling menyatakan perasaan. Maksudnya--seungcheol menyatakan perasaan dan Joshua membalasnya.

Semua nya mengalir begitu saja.

Joshua juga sudah tau keterlibatan Seungcheol dalam dunia mafia dan ia menerima apapun yang Seungcheol lakukan selagi tidak merugikan orang banyak.

.
.
"Jisoo-" panggil Seungcheol kala itu. Sejak menjalin kasih , Seungcheol lebih sering memanggil Joshua dengan nama koreanya.

"Hm" sahut joshua.

"Bagaimana jika aku melakukan sesuatu yang besar untuk menyelamatkan banyak orang, tetapi mengharuskan aku untuk membunuh?" tanya Seungcheol.

"Harus membunuh?" tanya Joshua.

Seungcheol mengangguk,"suatu keadaan terkadang memaksa kami untuk saling bunuh"

"Kalau itu baik untuk banyak orang, lakukanlah." ujar Joshua tersenyum.

"Kau tidak masalah?" tanya Seungcheol.

"Aku tidak akan ikut misi kalau kau mau" sambungnya lagi.

Joshua menggeleng, "jika itu menyangkut kepentingan banyak orang, jika itu tentang nyawa banyak orang, maka aku akan mendukung mu" ujar nya, Joshua kemudian menangkup wajah Seungcheol dan memberikan sebuah kecupan di kening Seungcheol.

Seungcheol tersenyum , kemudian ikut menangkup wajah Joshua untuk di kecupnya bibir yang menjadi candu nya itu.

"Aku mencintaimu" ujar Seungcheol.

"Aku juga mencintai mu"

To be continue...

Note:

Cheolsoo!!

Misi Seungcheol 8 tahun yang lalu itu masih ada hubungannya dengan org yang niat mencelakai Seokmin. Ada hubungannya juga sama orang yang di tolongin 'Kwon Junyong' (pernah aku ceritain di chapter chapter sebelumnya)

Udah 10k views 🙌🙌 aku bakal double update hari ini (:

Terimakasih untuk semua nya yang masih mengikuti cerita ini ,*bow

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang