Chaerin Pov
Aku meminum air yang diberikannya.
Tak terasa jam menujukan 7.42 pm. Aku dan Taeyong bermain basket dengan semangat.
Taeyong mengajarkan ku bagaimana cara men-shoot bola ke ring basket dengan tepat.
Alhasil aku bisa memasukkan bola dengan lancar tapi memang perlu bimbingan Taeyong. Dan hebatnya, Taeyong dengan sabar mengajarkanku sampai aku bisa.
"Chaerin-ssi aku ingin melihat bagaimana kau memegang bola tanpa ku bantu."
Ujar Taeyong sambil menyodorkan kepada ku bola berwarna oranye itu.
Aku memegang bola itu lalu memposisikannya seperti siap memasuki bola ke dalam ring.
"Eo... kau salah memegangnya. Sepertinya kau belum tahu caranya."
Taeyong menyengir melihatku memegang bola basket itu.
Jujur, aku malu dengan perkataan Taeyong.
Tanpa aba-aba, tangan Taeyong menyentuh tanganku dan membenarkan posisi jari tanganku.
"Jempolmu ini untuk menahan bola dan telunjuk ini untuk mendorong bola dengan bantuan pergelangan tangan mu. Mengerti?"
Dia menatapku sangat dekat.
Mata kami bertemu (lagi).
Untuk sementara hanya nafas yang terdengar.
Aku sadar bahwa aku disini bukan untuk menatapnya.
"Aku mengerti. Jadi aku akan mencoba memasukkannya."
Sahut ku menyadarkan lamunannya.
"Nde? Oh iya. Cobalah."
Aku meloncat dan bola pun masuk kedalam ring.
Aku ke kegirangan sekali. Saking senangnya, aku langsung memeluk Taeyong tanpa sadar.
"Taeyong-ssi kau lihat bola itu masuk tanpa bantuanmu. Kau lihatkan? Lihatkan?"
"Aku juga senang. Tapi bisa kau lepaskan pelukanmu? Aku sedang berkeringat, nanti kau kena keringatku."
Aku terkejut dengan perilaku ku sekarang.
Langsung ku lepas peluk ku darinya.
"Taeyong-ssi mianhae (maafkan aku). Aku tidak sengaja. Aku terlalu senang dan bingung membuat selebrasi bagaimana. Maafkan aku."
"Gwenhcana (tidak apa-apa). Aku juga senang melihatnya. Jadi kerja keras ku berbuah manis untuk mu."
Taeyong tertawa renyah sampai mengeluarkan giginya.
Tapi aku, aku hanya tertawa garing karena malu pada Taeyong.
Taeyong Pov
Dia baru memeluk ku.
Seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan mengelilingi kami.
Aku terdiam sejenak. Sebenarnya aku ingin dia memeluk ku lebih lama dan membalas pelukannya, tapi aku tak ingin Chaerin salah sangka denganku dan mengira ku byuntae.
Tapi bukan aku yang duluan kan?
"Taeyong-ssi terima kasih sudah mengajarkan ku bermain basket. Sebagai balasannya, aku akan mentraktir kau sesuatu yang kau suka. Otthae?"(bagaimana)
Ujarnya menggigit bibir bagian bawahnya yang membuatnya semakin imut.
"Karena perutku sekarang kosong, aku ingin makan jjangmyeon (mie kacang hitam). Kau yang traktir bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain (FanFiction Lee Taeyong)
FanfictionTidak sengaja Yoon Chaerin bertemu dengan Lee Taeyong. Dan dengan cerobohnya Yoon Chaerin membuat taruhan dengan Mark Lee yang membuat semua kenangan indah dalam memori Yoon Chaerin. Dan sikap Lee Taeyong berubah tak kala dia mengenal gadis yang mer...