Dejavu

1.2K 122 10
                                    

Taeyong Pov

H-3

Taeyongie : Ada waktu nanti malam😅

Aku memelototi handphone ku. Untuk sementara ini, masih tanda 'D' di depan pesanku tadi.

Cih... Apa ini! Lebih 2 menit sudah ia belum membaca pesanku tadi.

'R'

Akhirnya. Seketika itu, aku langsung bersujud dan mengadakan syukuran atas perpindahan tanda 'D' menjadi tanda 'R'

Tapi mataku langsung keluar ketika membaca pesan masuk tadi.

Chaerin>< : 😞kita lihat dulu😆

Taeyongie : 😔

Chaerin>< : 😛

Taeyongie : 😲

Chaerin>< : 😏 aku habis paket✌, bye💋

Taeyongie : Ya! Jangan pergi! Aku bahkan belum membalas emoticon mu."

Apa ini! Hanya perang emoticon yang terjadi.

Padahal aku ingin mengajaknya ke pasar malam. Disana lah aku mengatahui Chaerin juga menyukai ku.

Flashback sedikit ke masa lalu sedikit tidak apa-apa kan.

Jadi aku ingin mengajaknya kesana. Siapa tahu ia mabuk lagi dan saya khilap.

Jangan, jangan sampai. Masa depan harus di jaga.

Jadi, ceritanya, Chaerin memang habis paket? Dia kan bukan jomblo. Kenapa habis paket.

Aku perlu ku belikan?

Chaerin Pov

Aku sedang melipat pakaian dan memasukan ke dalam koper.

Tidak terasa 3 hari lagi aku pergi.

Aku sudah memberi tahu eomma dan appa. Alasannya karena aku tidak ingin pisah dengan mereka.

Lucu bukan! Bukan karena diusir oleh camer mu sendiri, ya?! Hahaha... Sudah ku bilang lucu.

Surat pindahan sudah siap. Tinggal ku berikan besok dan sehari sebelum aku pergi, aku mengucapkan salam perpisahan dengan kawan-kawan ku.

Ralat, paling dengan Mark dan kawannya.

Paspor sudah siap. Dan eomma juga sudah memilih sekolah di Jepang untukku.

Aku terus melipat pakaian dan menyusunnya rapi di dalam koper.

Saat asyik melipat, aku tidak sengaja melihat baju couple kemaren.

Ku melihat kearah kaos itu. Haruskah aku melakukan ini? Haruskah aku pergi?

Apa dia akan membenciku? Aku dia tidak ingin melihat wajahku lagi nanti? Apa dia sanggup untuk mengingatku kembali lagi?

Dan kenapa aku mau melakukan ini? Kenapa aku mau saja disuruh pergi dari hidupnya?

Dan disaat aku ingin mencintainya, kenapa ia harus pergi?

Memang benar, hidup itu tidak seindah drama Korea.

Tapi aku yang yakin, ini indah pada waktunya. Hehehe...

Ku lanjutkan lipatan ku. Kemudian turun di lantai bawah.

Aku melihat ke arah sopa ruang tamu. Jadi ini tempat kami duduk beberapa hari yang lalu.

Aku tersenyum lalu berjalan ke arah sopa ruang tamu. Aku dudukan bokongku ku sopa tersebut. Merebahkan kepalaku disandaran sopa.

Aku menarik ulur napasku sambil tutup mataku.

Rain (FanFiction Lee Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang