Foot

1.7K 165 17
                                    

Mark Pov

Bunyi gitar membuat suasana menjadi lebih baik.

Jujur kami bertiga, tepatnya Taeyong, Chaerin, dan aku, sedang asyik bermain gitar.

Tidak, aku hanya Chaerin saja yang bermain gitar.

Taeyong hanya melihat dan menelusuri sudut demi sudut kamarku.

Dari mulai rak buku, koleksi mainanku, bahkan pakaian ku.

"Chaerin-a kenapa tiba-tiba minta ajarkan main gitar?"

Tanyaku padanya. Dia langsung menengok dan membulatkan matanya. Kyeoppta.

"Uh? Aa... kami disuruh memainkan alat musik oleh Joo saem. Kebetulan juga kau bisa main gitar. Jadi apa salah berbagi ilmu. Hehe..."

Aku juga ikut tertawa kecil kemudian menatap ke arah Taeyong hyung.

Tatapannya sangat sirik dan mematikan tepatnya.

Aku menghentikan tawaku.

"Kita mulai kunci dasar, oke. Ini kunci 'C'. "

Jreng~

Lalu Chaerin mengikuti apa yang ku katakan.

"Seperti ini?"

"Chakkaman. Kau salah memegang nya. Cara pegang nya seperti ini."

Aku segera memperbaiki posisi tangan Chaerin.

Pletak~

"Hyung? Kenapa kau menjitakku?"

Tiada angin tiada hujan, Taeyong menjitak kepalaku dengan mulus.

Apa buku-buku tangannya sangat tajam?

"Sadarlah bocah, ini pacar orang. Kau harus minta izin dengan pacarnya jika ingin memegang kepalanya."

"Kalo begitu, aku minta izin memegang tangannya."

"Tentu tidak boleh. Jangan menjadi perusak hubungan orang bocah."

Chaerin langsung berdiri dan menatap Taeyong, seperti ingin membunuh.

"Keluar jika kau ingin hidup!"

Ucapnya pelan, dingin, dan tajam.

Omo bulu kuduk ku merinding.

Taeyong hyung tampak takut, tapi bersikeras untuk tetap di dalam.

"Jika aku tidak mau?"

Tanya hyung dengan wajah yang tidak bersalah.

Chaerin langsung memegang tanganku dan memaksa ku berdiri.

"Kalo begitu, kami yang keluar."

"Arraseo, arraseo. Aish... dasar keras kepala."

Taeyong hyung langsung keluar dan membanting pintu kamarku.

Oke sekarang cuma kami berdua. Hanya berdua.

"Mianhae, dia sangat merepotkan. Seharusnya aku ke sini naik taksi atau bus."

Chaerin tampak menyesal.

Aku juga tidak bisa modus dengan Chaerin.

"Gwenhcana. Yang penting tidak ada yang mengganggu. Ayo kita belajar."

Ujar ku disambut anggukan kepala cepat Chaerin.

Kali ini modus ku benar-benar berjalan lancar tanpa ada gangguan.

Rain (FanFiction Lee Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang