Smile

3.9K 354 40
                                    

Mark Pov

Setiap malam, aku terus membayangkan senyum dan candanya.

Yoon Chaerin.

Satu nama di pikiran dan hatiku sekarang.

Kau bertanya aku menyukainya?

Tentu aku menyukainya.

Sejak pertama aku bertemu dengannya di aula.

Jujur saja, aku terus mengikutinya. Aku selalu mengikutinya kemana pun dia pergi.

Aku selalu mencari tahu tentangnya. Apa hobinya. Dan penyanyi favoritnya.

Aku seperti fansnya.

Dan betapa beruntungnya aku, aku sekarang bersahabat dengannya.

Mungkinkah dia juga menyukaiku?

Ting~

Notifikasi ku berbunyi.

Dan itu Chaerin. Wah kebetulan sekali.

Chaerin>< : Mark Lee'-' kau sedang apa?

Mark99 : Aku memikirkan mu baby :*

Chaerin>< : Mwoya? :3 (Apa?). Kau sedang mengombali ku?

Mark99 : Kkkk... Chaerin-a aku ingin membicarakan sesuatu padamu^^

5menit
.
.
.
.
.

10menit
.
.
.
.
.

15menit
.
.
.
.
.

Kenapa lama sekali.

Ting~

Ooh... akhirnya.

Chaerin>< : Mian aku mengabaikan pesanmu. Appa dan eomma sedang berkelahi soal perusahaan :' jadi apa yang ingin kau katakan?

Mark99 : Maaf aku mengganggumu. Aku ingin katakan. Panggil aku oppa mulai sekarang. Ya walaupun cuma beda 5 bulan. Aku lebih suka jika dipanggil oppa :D

Chaerin>< : kkk... :'D akan ku usahakan Mark Lee oppa:'V

Aku tertawa membaca pesannya.

Padahal aku ingin mengatakan isi perasaanku.

Aku takut ia berpikir keras karena jawabannya.

Besok aku akan memberitahunya.

Bukannya sombong, aku tidak memiliki saingan bukan?

Taeyong Pov

Yoon Chaerin dan Lee Taeyong?

Bukankah itu cocok? Kkk... itu lumayan cocok!

Dan malam ini, aku tersenyum sendiri ditempat tidurku sambil menatap langit-langit kamarku.

Aku membayangkan jika dia tersenyum padaku.

Dia cukup manis jika tersenyum.

Mungkinkah besok aku akan berkenalan dengannya?

Oke!

Aku tidak ada saingan bukan?

"Yoon Chaerin? Aku mulai gila. Kenapa aku berbicara sendiri?"

Chaerin Pov

Aku mendesah berat.

Kenapa harus aku diantara orang di seluruh dunia?

Kenapa harus aku yang merasa di bagian keluarga seperti ini?

Kenapa aku hidup tidak tenang di dunia ini?

Aku mengambil handphone di nakas memasangkan nya earphone dan mendengar lagu yang bisa menetralkan masalahku ini.

Menurutku, semua masalah akan hilang jika kau mendengarkan musik dan menikmatinya.

Aku pun terlelap setelah aku mematikan musik ku.

Sampai jumpa malam.
.
.
.
.
.

Selamat datang pagi.

Tidurku nyenyak sekali. Saking nyenyaknya, aku bermimpi aneh.

Semacam memenangkan sebuah lotre dan menggunakannya setiap saat.

Entahlah lotre itu terasa benar adanya.

Chaerin kau percaya tahayul?

Lebih baik kau mandi dan pergi sekolah.

20 menit cukup untuk menata diriku.

Simple, baju seragam rapi, menggunakan jaket, ikat kuncir kuda, tas yang cukup berat.

So, let's go to school.

Aku turun tangga rumahku.

Kamar ku ada di lantai dua.

Alasannya, karena aku suka damai.

"Kau sekolah? Sarapan dulu. Apa eomma suruh supir Soo mengantarmu?"

Apa? Aku diantar supir?

Tidak akan!

Ubah nama ku menjadi Yoon BeoLeus (manja) eomma.

Alasanku tidak diantar adalah aku tidak ingin dicap sebagai anak orang kaya yang diantar kesana kemari oleh sopirnya.

"Shireyo(tidak bu) aku naik bus saja. Aku sedang berdiet. Jadi aku diharuskan berjalan dari rumah ke halte bus."

Alasanku berdiet, damn it!

Aku bukan tipe gadis yang diet ketat karena bentuk tubuh tidak ideal.

Aku kan masih masa pertumbuhan.

Tapi ibu masih memaksaku dan menyuruhku untuk duduk dimeja makan

"Chaerin-a itu akan menyusahkan mu! Apa susahnya kau diantar supir. Bukannya itu bagus? Jadi kau akan terpandang disekolah."

Hanya karena supir aku terpandang?

Kenapa aku tidak diantar Key Shinee saja ke sekolah?!

Aku bangkit dari tempat duduk.

"Sepertinya bus ku sudah datang! Aku pergi eomma! Sampai nanti!"

"Chaerin-a kau haruss... arghh... anak itu!"

Jangan tanya ayah kemana!

Di selalu pergi sebelum kami sarapan. Alasannya mencari uang.

Jujur kami tidak pernah sarapan bersama.

Bus yang ku tunggu, akhirnya datang.

Aku langsung naik dengan santai kedalam bus memilih tempat duduk sebelah kiri untuk melihat keramaian jalan Seoul saat pagi.

Ramai itu pasti dan itulah ciri-ciri kota Seoul.

10 menit kemudian, aku sudah disekolah.

Sekolah sudah ramai jadi, aku langsung masuk.

Saat aku masuk aku bertemu Lee Taeyong sedang memegang bola basket dan memutar ku udara berulang kali.

Mata kami bertemu lagi dan untuk pertama kalinya aku melihat dia tersenyum padaku.

Aku membalas senyumnya.

Him smile makes me believe that life is very precious.

~To Be Countinued~

Haiii...👋👋

Kembali lagi cerita ku yang agak gaje nan absurd.

Btw ini bukan nama akun yang asli:v jadi jangan dimasukin dalam hati😂

Tapi makasih yang sudah kasih tanda ini ☆. Aku cinta kalian😍.

Riders makasih sudah nyempatin waktunya untuk baca ceritaku.

Sarangaeyo Gomawoyo deh pokoknya😂😂.

Dan jangan sungkan untuk comment ya. Apa pun commentnya pasti ku balas.

Nembak aku juga ngga papa😳😂. Saking jomblonya.

Oke sampai jumpa Rabu nanti😍😚😚💘💞

Rain (FanFiction Lee Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang