Minutes

1.2K 127 13
                                    

Chaerin Pov

Ku gendong Taeyong sampai parkiran.

Bukan gendong dibelakang. Tapi memapah tepatnya.

Tangan Taeyong berada dileherku. Dan jujur, Taeyong sangat berat.

Aku yang notabene pendek memapah ia yang tinggi dan berat bisa dibayangkan.

Selama perjalanan menuju parkiran, Taeyong banyak meracau tidak jelas.

Terkadang kami berdua limbung karena Taeyong tidak bisa diam.

"Eodil bwa Mr. Fireman On The Floor
Bul jipyeobwa i yeolgireul sikhyeojulge
Bulmani gadeukchan geot deo hwakkeunhaejwo
Jeo sairensorie kkineun nae gibuneun Um"

Ujar Taeyong menyanyi sebuah lagu. Tidak ia nge-rap.

"Chaerin-a, aku tidak berat? Kau bercucuran keringat seperti ini."

"Ani, hhh nan hhh gwenchana."

"Buga gwenchana! Sini aku yang gendong."(apa yang baik-baik saja)

Taeyong langsung melepas tangannya dari leherku. Setelah itu, ia seolah-olah tidak mabuk dan ingin mengendongku.

Ia berjongkok dihadapanku. Aku, bukannya naik, malah memukul punggungnya.

"Kau mabuk. Berdiri! Kita pulang."

Setelah berkelana berkeliling pasar malam yang lumayan luas, kami akhirnya kami sampai di parkiran.

Aku mencari kunci mobil Taeyong yang di taruhnya di kantung jaketnya.

Dengan hati-hati, aku memasukkan Taeyong kedalam mobil.

Aku sedikit berlari menuju kursi kemudi.

Memasang sabuk pengalaman untuk ku dan Taeyong.

"Yoon Chaerin, kau bisa!"

"Chaerin-a, kau bisa menyetir? Whoo daebak."

"Kita berangkat sekarang."

______________________________

Keringat dingin bercucuran terus dari pelipisku.

Tetttt Teetttttt

"Ottokhe! Eomma!"

"Ya! Kau seharusnya memberi tanda jika ingin mengambil jalan."

"Mianhae! Siapa yang menyuruh mu minum, hah!"

Lagi, lagi bunyi klakson mobil terdengar dari belakang.

Tettt teettt

"Eyy jeongmal. Padahal aku tidak melakukan kesalahan."

Ujarku jengkel jelas-jelas mobil ini berjalan di jalan yang benar.

"Ya! Bagaimana bisa kecepatanmu sekarang hanya 20km/jam, eo! Jelas mereka marah."

Taeyong yang tadinya mabuk, sudah sadar.

Ia terus meneriaki ku. Dan terus memarahi ku bila aku melakukan kesalahan. Ujar Taeyong ini masalah nyawa.

"Kenapa kau meneriaki ku! Aku sedang fokus sekarang."

Tiba-tiba, sebuah truk makanan berhenti secara mendadak.

Otomatis aku menginjak rem hingga tubuh Taeyong dan tubuh ku maju sampai kaca mobil.

"Appa! Ya! Kau bisa lihat kan kalo truk itu berhenti karena lampu merah!"

Rain (FanFiction Lee Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang