Taeyong Pov
Napas ku terus terputus-putus, karena mengejar gadis itu.
Sekarang aku berada dihutan, tidak tahu dihutan mana.
Banyak pepohonan yang tinggi dan rimbun, sampai sinar matahari pun tidak terlihat.
Baiklah, aku sedang mengejar gadis tadi. Tidak peduli bahwa aku tidak menggunakan alas kaki sama sekali.
Gadis didepanku, yang menggunakan baju daster putih selutut, ketakutan dan terus berlari.
Maksud ku adalah menolongnya. Tapi dia sama sekali tidak mau. Bahkan lari dariku.
"Hei, tunggu. Jangan lari."
Sambil mengangkat dasternya, ia terus berlari. Bahkan tidak melihat ke arah belakang. Tepatnya kearahku.
Sampai akhirnya, ia sampai di jurang yang dalam. Gadis itu berhenti dan melihat ke arahku.
Langkahku terhenti. Ia yang selama ini ku cari-cari.
"Pergi dariku. Aku tidak ingin bersama mu. Pergi!"
"Chaerin-a, itu kau?"
Kaki gadis itu bergetar sembari terus mundur kearah belakang.
"Chaerin-a, ini aku Taeyong. Kau tidak ingat."
Aku terus maju kearahnya dan mengulurkan tanganku padanya.
"Jangan bergerak, aku pasti akan datang padamu. Dan pegang tangan ku, Chaerin"
Tatapannya sangat sedih. Aku sendiri pun tidak tahu apa maksud dari tatapan itu.
"Jangan mendekat! Aku membencimu. Kau tidak pantas untukku."
Chaerin menjatuhkan dirinya ke dalam jurang itu.
Dengan sigap, aku berlari untuk menangkapnya. Tapi percuma, dia sudah jatuh kedalam sana.
"Chaerin-a!!"
Mimpi!
Hanya mimpi, entah untuk keberapa kalinya aku mimpi seperti itu.
Aku melihat kesamping kiriku. Ada Seorang gadis yang masih setia menutup matanya.
Aku menghapus keringat dipelipis ku. Dan mengambil air putih di meja.
Kemudian aku berjalan kearah gadis tadi, lalu melihat kalender yang bertengger di sampingnya.
Aku mengambil pulpen dan mencoret salah satu angka disana.
"Hei, sudah lima hari kau begini. Tidak bosan? Aku saja bosan melihat mu begini. Bangunlah, aku merindukanmu."
Ku elus keningnya dan menyelipkan beberapa rambutnya ke telinga.
"Aku hampir lupa, orang tua mu sudah tahu. Mereka sangat sedih dan mereka patah semangat, sayang. Mereka sedang mengurus keberangkatan mereka menuju Korea. Berjanji lah kau akan membuka matamu jika mereka datang, oke!?"
Aku maju dan mencium keningnya singkat. Dan tersenyum kearahnya.
"Aku semakin mencintainya."
Ponselku berbunyi dimeja. Aku berjalan dan mengambilnya.
"Eo, Jaehyun-a, bagaimana sudah selesai?"
"Hyung, sampai kapan kau begini, eo? Tidak lama lagi tanganku akan rontok menulis semua materi untukmu."
"Kau tidak iklas? Baiklah jangan datang kesini, aku akan minta tolong Ten untuk membuat catatan untukku. Tutup telponnya."
"Hyung, hyung! Bukan begitu. Baiklah aku akan mencatat untukmu. Kami akan kesana dan membeli beberapa makanan. Oke!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain (FanFiction Lee Taeyong)
FanficTidak sengaja Yoon Chaerin bertemu dengan Lee Taeyong. Dan dengan cerobohnya Yoon Chaerin membuat taruhan dengan Mark Lee yang membuat semua kenangan indah dalam memori Yoon Chaerin. Dan sikap Lee Taeyong berubah tak kala dia mengenal gadis yang mer...