Rose

2.4K 248 12
                                    

Chaerin Pov

Kami pun setuju dengan taruhan ini.

Tapi bagaimana, batas waktu yang di anjurkan hanya 2 minggu.

Aku bingung harus bagaimana.

Aku pulang dengan wajah gusar.

Tadi kami ulangan harian matematika secara mendadak.

Aku hanya tabah dengan jawabanku.

Hanya Tuhan yang tahu aku akan mendapatkan nilai yang buruk.

Aku naik bus kota lagi, melihat matahari yang sangat cerah sudah membuatku terhibur.

Walaupun itu sedikit.

Sesampainya dirumah, aku membuka sepatu, jaket dan melepaskan tasku.

"Aku pulang."

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru rumah.

Sepi.

Aku baru sadar jika aku tinggal sendirian dirumah.

"Pabo~~"

Untuk apa aku mengucapkan salam. Tidak ada orang di rumah ini kecuali aku.

Aku masuk kamar dan menghempaskan diri ke kasur menutup mata.

Meratapi kesialan ku hari ini.

Ting~

HandPhone ku berbunyi. Dari layar depan, bisa ku lihat ini pesan dari Taeyong.

Taeyongie : Sudah sampai? Jika sudah, balas pesan ku:*

Aku tertawa melihat emoticon yang diberinya padaku.

Chaerin >< : Aku sudah sampai. Kau sekarang dimana?

Taeyongie : Aku didepan rumahmu. Buka kan aku pintu!

"MWO??"

Aku meloncat melihat pesan itu.

Aku lari dengan cepat dan membuka pintu rumahku.

Ternyata benar, Taeyong ada didepan rumahku dengan buket bunga mawar merah diwajahnya.

"Annyeong. Kau terharu?"

Di menyingkar bunga buket mawar yang tadi di wajahnya. Dan memperlihat wajah yang tampan.

Apa, tampan?

"Apa yang kau lakukan? Kau gila?"

"Jika itu karena mu kenapa? Jadi kau tidak mempersilahkan ku masuk?"

Ujarnya sembari berjalan ingin masuk rumahku.

"Andwe(jangan). Tidak baik masuk rumah orang apa lagi dia sedang ditinggal sendiri."

Ku halangi pintu dengan tangan dan kaki ku yang melebar, menutup pintu rumah.

"Jadi kau di tinggal sendiri?"

Ujar Taeyong lalu memarkan smirk jahilnya. Lalu mendorongku masuk kedalam rumahku.

Omo dia gila. Aku takut padanya sekarang.

"Rumahmu bagus. Selera kalian boleh juga."

Ujar Taeyong sembari masuk lebih dalam rumahku.

Sedangkan aku hanya mematung dan syok.

"Kau belum makan? Kalo begitu mari makan. Kau yang masak!"

"Mwo? Taeyong-ssi dari mana kau tahu rumahku?"

Rain (FanFiction Lee Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang