Sorry

1.5K 144 18
                                    

Guysss... Putar lagu melow, ya. Biar gregetnya dapet😍

Chaerin Pov

Aku berlari seperti orang gila.

Kesana-kemari mencari taksi. Ya, aku sudah dengar semua perkataan Miso.

Aku habis pikir, kenapa aku bisa meninggalkan.

Kenapa aku sangat bodoh, dan tidak pernah berpikir untuk kedepannya.

Kenapa aku tega melihatnya memohon padaku beberapa hari yang lalu.

Kenapa aku tidak mengatakan kata 'aku mencintaimu' saat bersama dengan dia.

Yoon Chaerin, manusia yang paling bodoh didunia. Betapa kejamnya aku meninggalkan orang yang tulus mencintaiku.

"TAKSII!"

Untungnya aku menemukan satu taksi dibandara.

Aku masuk dalam taksi itu.

"...."

Taksi yang tumpangi pun pergi dari bandara.

Diperjalan, aku mencoba mengingat semua perkataan Miso.

'Taeyong menolak ku. Menolakku mentah-mentah, karena dia sangat mencintaimu. Kau tahu, akhir-akhir ini, ia selalu menuruti perkataan eomma nya. Ini semua demi mu. Dan lucunya, ia rela membersihkan taman belakang demi pergi bersamamu. Dan jahatnya, aku ingin memisahkan kalian berdua.'

Kata-kata Miso terngiang-ngiang ditelingaku. Setelah semua yang ku lakukan padanya, apa dia masih memaafkan ku?

'Pernah sekali, ketika dia meninggalkanmu bersama Mark, dia sangat khawatir padamu. Sampai-sampai dia menguntit kalian berdua. Padahal aku disebelahnya. Dia pasti sangat menyukaimu.'

Kenapa aku baru sadar sekarang. Dadaku terasa sakit jika mengingat kata-kata Miso untuk kesekian kalinya.

'Maaf jika aku mengatakan ini, dan seharusnya aku yang pergi dari sisi Taeyong bukannya kau. Kalian sangat serasi. Jangan pernah sia-siakan seseorang yang sudah mencintaimu lebih apapun, karena kau tidak tahu banyak orang diluar sana menginginkanya. Termasuk aku. Lihatkan, aku rela menjadi jahat demi mendapatkan Taeyong. Karena cinta harus diperjuangkan bukan dipertahankan. Annyeong.'

"Taeyong-a, saranghae. Neomu saranghae. Gidaryeo."(tunggu aku)

Aku sudah sampai tujuan. Tanpa basa-basi, aku langsung turun. Mencari keberadaan Taeyong dan meminta maaf padanya.

Aku berlari menuju lapangan basket dan menemukan Taeyong disana.

Aku berjalan, meninggalkan koperku tergeletak sembarangan.

Air mata tidak terbendung. Aku menangis. Entah kenapa aku ingin sekali mengutuk diriku sendiri.

Karena pada intinya aku yang membuat orang yang diseberangku sana kesepian.

Aku patut dihukum karena membuatnya menangis dan kesepian.

Tidak ada gunanya aku hidup jika aku sudah membuat orang yang ku sayangi sedih.

Sekarang, aku sudah tepat dihadapannya.

Menatapnya dengan air mata yang perlahan menuruni pipiku.

"Saranghae...! Mianhae...!"

Taeyong mendongak ke arahku.

Aku merasa seperti dia bukan Taeyong-ku yang dulu. Yang penuh dengan cinta dimatanya.

Rain (FanFiction Lee Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang