Chaerin Pov
Kemarin sekolah kami mengadakan ulangan tengah semester pertama.
Sedekar untuk melihat bagaimana siswa bisa memahami materi yang diajarkan gurunya.
Aku mendengar rumor bahwa jika sudah selesai ulangan ini, kami akan mengadakan class meeting.
Class meeting dimana semua kelas mengikuti pertandingan antarkelas.
Pertandingan yang akan dimainkan yaitu, volly, basket, dan badminton.
Saking antusias para siswa mengikuti class meeting ini, ulangan tidak terasa berat.
Dan untungnya, aku bisa menjawab semua soal dengan lancar tapi, belum tentu benar.
Semua kelas mempersiapkan pemainnya masing-masing.
Dan aku kedapatan sebagai pemain basket.
Oh God help Me!
Kenapa harus ini. Aku bahkan tidak bisa main basket.
Pikiranku menerawang untuk seseorang bisa mengajariku bermain basket.
Entah kenapa, saat ini juga aku memikirkan Mark!
Benar Mark bisa mengajarkan ku, dengan gratis pula.
Cihuyyy... aku akan belajar basket dengannya.
Bila dilihat, basket permainan yang menyenangkan.
Kau harus lari kesana kemari mengejar bola untuk memasukannya ke ring basket.
Pulang sekolah, aku akan ke rumah Mark dan memintanya mengajariku main basket.
Mark pernah mengajakku ke rumahnya jadi aku ingat alamatnya.
Jika dilihat, rumah Mark cukup besar dari luarnya.
Orang tua Mark juga orang kaya. Lihat saja, Mark ke sekolah menggunakan mobil.
Aku sampai dirumah Mark pada pukul 4.57 pm.
Aku memencet bel rumahnya, tidak menunggu lama pembantu rumah tangga Mark pun membukakan pintu rumah Mark
"Annyeonghaseyo ahjumma. Ada Mark?" (Halo Bibi)
"Mark sedang sakit. Dia terserang demam tinggi. Kau ingin menjenguknya?"
Mark sakit? Kenapa tidak memberi tahuku?
Pantas aku tidak melihatnya disekolah.
"Kalo begitu aku akan menjenguknya ahjumma."
Ahjumma mempersilahkan ku masuk kedalam rumah.
Rumah Mark bagus. Banyak terdapat motif Italia didalamnya.
Selera mereka boleh juga. Saat memandang seisi rumah Mark, aku dikejutkan akan kehadiran seseorang.
"Kau teman Mark yang bernama Chaerin bukan?"
Aku terkejut dan langsung membalik badan ku.
"Nde... senang bertemu anda!" (Iya)
Aku langsung reflek menunduk.
Ternyata itu ibunya Mark.
Wanita paruh baya yang anggun dan terkesan penyayang ini membuatku membandingkan-nya dengan ibuku.
"Syukurlah. Mark tidak makan dari pagi tadi. Aku bingung harus bagaimana, bisa kau membujuknya makan?"
"Akan ku usahakan ahjummonim"(bibi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain (FanFiction Lee Taeyong)
Hayran KurguTidak sengaja Yoon Chaerin bertemu dengan Lee Taeyong. Dan dengan cerobohnya Yoon Chaerin membuat taruhan dengan Mark Lee yang membuat semua kenangan indah dalam memori Yoon Chaerin. Dan sikap Lee Taeyong berubah tak kala dia mengenal gadis yang mer...