Dari pertama ngeliat lo,
gue udah tertarik.
Mungkin lo emang jodoh gue.
•Kevin•Kringg....
Bunyi alarm memenuhi kamar Stefany, tetapi ia tetap tidur.
Hingga Nathan berteriak tepat di telinga Stefany "STEF, BANGUN WOI! JAM BERAPA INI!!"Otomatis Stefany langsung bangun dan ngacir ke kamar mandi. Tanpa babibu lagi dia memakai seragamnya dan memasukkan bukunya dengan tergesa-gesa.
Setelah di rasa sudah complete, dia mengecek jam di dinding dan...
"KAK, LO BOHONGIN GUE. MASIH JAM SETENGAH TUJUH JUGA!!" Teriaknya keras karena emosi dia cuma dikerjain Nathan.
Nathan hanya terkikik, lalu pergi meninggalkan rumah sebelum kena gampar adiknya itu.
STEFANY POV
"Awas lo kak kalo ketemu di sekolah nanti," ujar Stefany geram.
Lalu, dengan segera aku menuju garasi menaiki mobil lambhorgini kuning ku yang kusayangi, dih apaan sih lu Stef.
Oh ya, kenalin dulu namaku Nathalia Stefany Stufen. Keluarga dan temen dekatku manggil Stefany. Dan, yang tadi bangunin aku itu kakakku. Namanya Nathanael Stevano Stufen. Namanya hampir sama kan? wkwk cuma beda 1 tahun sama aku, makanya tuh orang nyebelin pake banget.
Kak Nathan juga sekolah sama kayak aku -eh bukan deng, aku yang nyamain Kak Nathan-.
Aku dan Kak Nathan sekolah di Stufen High School.Pasti kalian udah tau kan dari nama sekolahnya, sekolah itu milik siapa. Yaps sekolah itu milik bokap ku. Dan aku akan menutupi identitasku agar tak ada yang cuma jadi fake friend. Aku benci sama yang namanya fake friend, adanya kalo butuh doang.
Oke back to the topic.
20 menit kemudian, aku sampai di sekolahku. Hari ini hari pertama ku menginjakkan kaki di SHS. Aku berjalan menuju kelas untuk meletakkan tas terlebih dahulu. Setelah itu ke lapangan karena MOS di lakukan di lapangan.
Sampai sana aku celingak celinguk mencari barisan kelas 10A2.
Daripada kek kambing cengo, akhirnya aku tanya sama cowok di depanku."Lo tau barisan kelas 10A2 ga?" tanyaku.
"Disana," jawabnya sambil menunjuk barisan yang tidak jauh.
"Oke makasih," ujarku langsung ngacir ke barisan.
Aku pun langsung baris di belakang. Karena lama, kuputuskan mendengarkan lagu dulu saja lewat headphone yang selalu nempel dileherku, kekeke.
Lagu Justin Bieber - What Do You Mean pun mengalun di telingaku.
Membuatku hanyut akan suara kakak kedua ku yang bagus itu. Jangan bilang siapa-siapa ya aku tuh belieber hehe."Hei," kata seseorang di sebelahku sambil menoel bahuku.
"Hem," balasku sambil terus menikmati suara indah kakakku itu.
Tapi dia terus menoel bahuku, dia membuat amarah ku memuncak.
"Ada apa sih," ujarku keras karena emosi.
"Maaf, tapi kamu dilihatin ketos," ujarnya menunduk takut kepadaku.
Deg
Apa dia bilang tadi! Aku diliatin ketos?
Aku langsung melirik kedepan dan Boom! Benar, si ketos melihatku dengan tatapan tajam nya.
Sial, batinku."Kau yang dibelakang," suara berat ketos mengenterupsi ku, aku pun celingak celinguk melihat sekitarku. Ternyata aku yang dipanggil bung.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The One
Roman pour Adolescents[Completed] Gue gatau lagi apa yang terjadi ke gue kalo dia ga ngorbanin nyawanya buat gue. Harusnya lo ga perlu ngelakuin itu buat gue. Tapi sekarang gue ngerti. Lo bener-bener sayang gue. Sorry, gue sempet ga percaya ke lo. Dan sekarang gue nyesel...