Part 15

4.7K 239 17
                                    

Gue suka lo. Tapi gue ga bisa
berbuat apa-apa karena lo suka dia.
•Vino•

VINO POV

Sial, kenapa ga yang lain aja sih, rutukku dalam hati.

Aku berjalan membawa tumpukan buku dan meletakkannya di meja bu Hermi. Setelah itu aku keluar. Entah tiba-tiba aku memilih lewat kamar mandi cewek.

Saat aku melewati kamar mandi cewek, aku mendengar seseorang minta tolong.

"To...long... gu..e..." kayaknya gue pernah denger suara itu. Stefany?! lalu aku mendobrak pintu kamar mandi cewek. Dan kulihat disana Stefany terkulai lemas dengan keadaan yang sangat kacau, benar-benar kacau.

"Stef," ucapku shock.

"Lo kenapa?! siapa yang ngelakuin ini ke lo?!" Ujarku panik dan menghampiri Stefany. Siapa pun yang ngelakuin ini ke Stefany gue gabakal ngebiarin dia tenang. Tanganku mengepal menahan emosi.

"Ba...wa..gu...e..ke..UKS," lirihnya pelan. Sial,gue ga tega. Akhirnya aku membopongnya ala bridal style menuju UKS. Ga mungkin kan aku biarin Stefany jalan sendiri.

Sampai UKS aku mengambil alkohol dan mengolesinya di pergelangan tangan Stefany yang mungkin bekas cengkraman. Dengan hati-hati aku mengolesinya.

"Aw," ringis Stefany sambil menggigit bibirnya. Jujur aku ga tega.

"Tahan sebentar," ucapku.

Setelah selesai aku menanyainya "Siapa yang lakuin ini ke lo, stef?" tanyaku dan mengepalkan tanganku.

"Sorry gue ga bisa," jawabnya dan membuang muka. Aishh, apa dia di ancam?

"Kenapa!? lo diancem ya?!" ujarku geram  menyuarakan isi hatiku. Stefany hanya menggelengkan kepalanya.

Kok lo ga mau jujur sih, batinku frustasi.

Lalu ide bagus muncul di benakku. Kenapa gue ga beritau Nathan aja? secara dia kan kakaknya, pasti Stefany ga bisa bohong. Segera ku keluarkan ponsel ku dan mengetikkan pesan ke Nathan. Kulihat Stefany melirik kepo.

To: Nathan

Adek lo di UKS, cepet kesini badannya babak belur, tapi dia ga mau jujur siapa yang ngelakuin itu ke dia_-

sent.

Tidak lama setelah aku mengirim pesan itu, Nathan, Leon, Jessy,dan Kevin sudah ada di pintu UKS. Wajah mereka panik melihat keadaan Stefany yang bisa dibilang kacau, sangat kacau malah.

"STEFANY!!" teriak mereka bersamaan. Duh kuping gue bisa budeg kalo gini caranya.

Lalu Kevin mendekati Stefany. "Siapa yang lakuin ini ke lo?!" ujarnya frustasi plus panik mungkin. Tapi Stefany hanya diam.
Sedangkan Jessy sudah menangis di sebelah Stefany.

"Siapa stef?!" ujar Nathan geram menahan emosinya. Tapi tetep ga di jawab.

"Bilang ke kita stef," ujar Leon agak lembut. Yah Leon bisa mengendalikan emosinya.

Kulihat Stefany melirik ke arah Jessy yang menangis di sebelahnya, dan stefany menghembuskan nafas berat.

"Lesta," lirih Stefany pelan bahkan sangat pelan.

"LESTA?!" kaget semua termasuk aku.

Gila tuh anak, bener-bener ya bakal gue bikin dia di depak dari sekolah ini. Kalau perlu dibales dulu biar impas.

You Are The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang