01. Arata Juna

287 14 0
                                    

Pria berwajah chinese berjalan mendekati gadis yang tengah duduk dibangku taman sekolah.
Kaki gadis itu terayun kedepan dan belakang. Ia mengarahkan pandangannya kesamping dan mengembangkan senyumnya saat melihat sosok pria yang sudah sangat tidak asing baginya. Seorang pria yang selama ini membuat harinya lebih berwarna. Dan juga seseorang yang membuatnya lebih semangat untuk bersekolah.

"Boleh aku duduk disini?" tanya pria itu.

"Ih, kaya apa aja" ucap gadis itu mencubit lembut lengan pria itu.

Pria itu tertawa karnanya, ia mengulurkan tangannya dan meletakkan tangannya diatas kepala gadis itu.

"Kamu melanjutkan ke SMA mana?" tanya pria itu.

"Aku.. Entahlah. Belum terpikirkan sekarang. Kamu sendiri?" gadis itu balik bertanya pada pria yang bernama Arata itu.

Arata menjauhkan tangannya dari kepala Arista -nama gadis itu- dan senyumnya sedikit memudar.

"Aku dapat beasiswa ke Jepang" Arata menatap kebawah. Ia tak berani menatap Arista.

Arista tidak begitu terkejut, pasalnya ia sudah tau hal itu dari para guru saat ia masuk ke kantor beberapa hari yang lalu. Tapi, itu terasa menyakitkan. Karna ia harus berpisah dengan orang yang dia sayangi. Mungkin dirinya masih terlalu kecil untuk membicarakan soal cinta. Tapi, dia benar-benar mencintai Arata.

"Aku tau ini akan membuatmu sedih. Bahkan kamu boleh marah sama aku" ucap Arata yang masih tak berani menatap Arista.

"Apa kamu akan mengambil itu?" lirih Arista.

Arata menganggukkan kepalanya pelan. "Aku minta maaf. Tapi ini mimpiku" ucapnya pada gadis yang mengenakan seragam SMP.

Arista beranjak dari duduknya dan melangkah pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.

Flashbackoff

Arata tersenyum tipis mengingat kejadian setahun yang lalu. Yang menyakitkan untuknya dan juga Arista. Cinta pertamanya, mungkin. Sampai sekarang pun Arata masih tidak mengerti apa itu cinta.

Bel masuk terdengar bergema diseluruh penjuru sekolah.
Arata berdiri tegak memandang kebawah dari atap sekolah. Melihat para siswa siswi yang bergegas menuju kelas masing-masing.

Arata menarik resleting hingga tasnya terbuka, mengambil pesawat kertas yang ia buat sebelum berangkat sekolah tadi. Dilempatkannya pesawat kertas itu keatas dengan kuat. Membuat pesawat itu melaju dengan kencang diudara.

<==>

"Arata-kun" panggil orang yang duduk disampingnya.

Arata yang tadinya tengah fokus dengan bukunya kini menoleh menatap temannya itu.
Teman Arata menggerak-gerakkan kepalanya memberi isyarat pada Arata untuk melihat kedepan.

Dengan malas Arata mengarahkan pandangannya kedepan dan mendapati gadis yang masih sangat asing baginya. Tapi dari wajahnya sepertinya ia tau dari mana asal gadis itu.

"Perkenalkan, Alina Putri. Aku pindahan dari Indonesia. Salam kenal" ucap Alina memperkenalkan dirinya.

"Yamato-kun" panggil guru bahasa inggris.

"Hai" Yamato mengangkat tangan kanannya.

"Tolong antarkan dan bantu Arina-san mengambil bangku di gudang!" perintah guru.

"Hai" Yamato bangkit dari duduknya dan langsung menuju gudang di ikuti Alina dibelakangnya.

"Kamu dengar, dia dari Indonesia" ucap Mario yang duduk didekat Arata.

"Lalu?" Arata menatap Mario.

"Huh, itu artinya kamu punya teman seperjuangan" ucap Mario.

Arata hanya tersenyum tipis lalu kembali fokus pada bukunya.

Di Bawah Langit Berwarna SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang