Arata masuk kedalam rumah dengan lesu. Bau alkohol sangat menyengat dan membuatnya pusing. Dengan cepat ia melangkah menuju kamarnya. Tak mempedulikan Hiroto dan teman-temannya.
Arata menutup pintu kamarnya rapat-rapat dan menguncinya.
Melepas jaketnya lalu merebahkan tubuhnya di atas futon.Arata kembali bangkit dan duduk di tepi futon. Perasaannya gelisah, ia tidak bisa tidur dengan tenang jika begini. Ia mengacak rambutnya hingga berantakan. Entah kenapa ia merasa sangat kesal, pada dirinya sendiri.
Arata menjatuhkan tubuhnya kebelakang. Ia kembali telentang diatas futon. Matanya memandang lurus langit-langit kamarnya. Ia baru ingat kalau besok Miku berangkat ke Kumamoto.
Arata bangkit dan menuju jendela kamarnya. Ia membuka jendela kamarnya dan memandang kelangit"Sayonara, Miku!" lirih Arata.
Entah kenapa Arata tidak sesedih dulu saat Miku terpaksa berhenti sekolah. Tapi walau bagaimanapun ia tidak akan pernah melupakan Miku.<==>
Pagi-pagi sekali para siswa Kinjou Gakuen secara bergantian berdatangan ke mading, melihat pengumuman yang penting.
Termasuk anak-anak kelas E yang gedungnya terpisah."Yatta! (akhirnya!)" teriak salah satu siswa lalu berlarit pergi.
"Yokatta! (syukurlah!)" lirih salah satu gadis.
Mario menyeret Arata dengan paksa, membawanya ke mading.
"Lihat, namamu masuk di cabang lari. Yeay!" ucap Mario sangat senang Arata bisa ikut andil dalam olimpiade tahun ini.Tahun lalu Arata hanya menjadi pemain pengganti jika mendadak ada yang cidera atau kendala lain. Kemampuan Arata tahun ini memang jauh meningkat dibanding tahun lalu.
"Dan aku, aku masuk cabang baseball.. Aaaa... Tanoshikatta (senang sekali)" Mario terlihat sangat gembira.
"Ren-san, lihat! Kamu masuk cabang sains. Aku dengar tahun lalu kamu juga masuk. Waah.. Omedetou ne (selamat ya)." ucap Alina menunjuk nama Ren yang tertera di papan pengumuman.
Arata memandang kearah Alina yang terlihat sangat senang karna Ren ikut andil dalam olimpiade tahunan yang di ikuti beberapa sekolah di prefektur Tokyo. Mereka juga akan melawan salah satu sekolah yang terkenal sangat baik dalam segala bidang, Horikoshi Gakuen. Bahkan kabarnya Horikoshi Gakuen adalah SMA terbaik di dunia.
"Aku tidak akan ikut!" ucap Arata dengan pandangan yang masih tertuju pada Alina.
"Eh? Kenapa? Bukannya kamu sangat berambisi untuk mengalahkan Horikoshi?" Tanya Mario bingung dengan Arata yang tiba-tiba saja berubah pikiran.
"Aku tidak bersemangat!" ucap Arata lalu mengalihkan pandangannya.
Mario heran. Ada apa dengan Arata. Kenapa tiba-tiba dia berubah pikiran. Jalan pikiran Arata memang susah ditebak.
Alina ditarik oleh Miu dan Rina, bergeser kesebelah kiri. Ia melihat Arata yang kini ada didekatnya. Arata menatapnya dengan tatapan datar.
Perlahan Alina mengarahkan pandangannya ke papan pengumuman."Lihat! Yuka masuk cabang estafet." tunjuk Miu.
"Dan ketua kelas kita, Yamato-kun masuk cabang sepak bola." sahut Rina.
"Wah.. Pasti menyenangkan. Sepertinya aku juga harus ikut ekstrakurikuler. Tapi apa?" ucap Alina bingung.
"Memanah!" ucap seseorang.
"Memanah?" gumam Alina. Alina menoleh dan mendapati Sousuke ada didekatnya.
"Ya. Karna kamu sudah sangat pandai memanah hatiku." ucap Sousuke yang membuat beberapa siswa lain tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Langit Berwarna Sakura
Teen FictionKehidupan di Jepang itu keras, benarkah? Ada istilah 'Kalau kamu tidak punya sesuatu yang menguntungkan. Maka kamu tidak akan memiliki teman.' Alina Putri. Anak seorang pengusaha yang selalu berpindah tugas dari satu negara ke negara lain. Dan pada...