AGM 04 (C)

5.1K 614 97
                                    


Jaejoong terus termenung mengingat penawaran Junsu yang memang sangat menggiurkan baginya. Namun, sungguh jika ia disuruh berpura-pura tidak memiliki Moobin ia merasakan sesak dan sedih. Jujur ia tidak bisa ini terlalu berat.

Sesekali ia menolehkan kepalanya menatap balita kesayangannya yang sedang ia gendong. Lalu pria menawan itu membelai-belai lembut pipi anaknya yang bergerak-gerak lucu saat mengisap pucuk nipplenya menyusu.

Ia tersenyum sejenak sebelum sebuah helaan nafas keluar dari mulutnya untuk sekedar menghilangkan rasa penatnya. Entah, skenario apa yang sebenarnya direncanakan Tuhan untuknya.

.

.

Pria cantik itu menggeliat resah saat tidurnya terusik oleh tangisan kencang Moobin di pagi hari. Hingga dengan terpaksa ia membukakan mata indahnya yang masih sangat terasa berat lalu ia membenarkan posisi duduknya untuk menggendong Moobin.

"Cup cup... Moobin-ah kau kenapa baby..." Jaejoong berusaha menenangkan Moobin yang menangis semakin menjadi-jadi.

"Aigooo..." Jaejoong beranjak dari kasurnya dan membuka satu persatu kancing piyamanya hendak mengeluarkan dada kirinya dan dituntunnya menuju bibir Moobin untuk segera menyusu. Namun Moobin malah menolaknya dan mengatupkan bibirnya erat hingga membuat Jaejoong semakin bingung dan panik. Lalu diarahkannya punggung tangannya untuk mengecek suhu tubuh Moobin.

DEG...

Jaejoong terkejut bukan main, ternyata anaknya sedang demam yang tidak ia duga-duga. Lalu dengan cepat ia segera menuju kerumah Bibi Jang meminta pertolongan.

.

.

SEOUL'S HOSPITAL

Jaejoong tidak berhenti meruntuki kebodohannya karena ia merasa gagal menjaga kesehatan Moobin. Ya Moobin dinyatakan positif terkena demam berdarah dan harus dirawat secara intensif karena bayi seusia Moobin masih sangat rentan terhadap paparan penyakit ditambah dengan sistem metabolisme bayi yang sangat berbeda dengan orang dewasa.

"Bibi Jang pulang saja biar Joongie yang menjaga Moobin. Joongie akan izin bekerja pada Siwon hyung melalui telepon." Ujar Jaejoong yang masih duduk di sebuah kursi yang menghadap kearah Moobin yang sudah tertidur diranjang pasien.

"Iya... Bibi pulang dulu, setelah pekerjaan rumah selesai Bibi akan segera kemari."

"Iya... terima kasih Bibi Jang." Jaejoong tersenyum menguatkan hatinya agar tidak menambah ke khawatiran wanita paruh baya itu. Dan kembali menatap Moobin lalu mengelus tangan kiri Moobin yang diinpus secara intravena.

.

.

JUNG MANSION

Wanita paruh baru baya yang masih terlihat cantik namun sikap kearoganannya tidak pernah luntur, kini tengah duduk dengan tidak santainya. Pasalnya ia kembali mengomeli Yunho yang baru saja pulang ke Mansionnya dengan wajah yang tidak bersalah. Hal itu malah membuat sang ibu menjadi geram.

"Mana calon istrimu eoh? Hampir tiga minggu kau meninggalkan Eomma dan Appa dirumah tanpa memberi kabar. Cepat cari hari ini juga, bukankah Changmin sudah memberikan daftar calon untukmu."

"Ah... itu Eomma... aku masih berusaha mencarinya. Eomma tenang saja..."

"Ya! Pokoknya Eomma tidak mau tau kau harus menentukan pilihanmu hari ini juga! Atau harta Appa akan diberikan kepada Changmin saja." Mrs. Jung mengancam.

A Good MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang