AGM 05 (B)

4.4K 555 61
                                    


Pria jangkung nan tampan Shim Changmin kini duduk berhadapan dengan Yunho yang menatapnya serius.

"Changmin-ah... aku memanggilmu kesini hanya untuk memastikan. Sebenarnya kau ada hubungan apa dengan Kim Jaejoong? Masih terlintas dibenakku jika kau ingin mencium pria itu saat kita berada di mini market beberapa waktu lalu?" Tanya Yunho sambil menyilangkan kakinya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Aku... aku baru saja bertemu dengan Jaejoongie saat di Amerika dulu, ah... tidak... maksudku saat kepulanganku dari Amerika. Kami bertemu secara tidak sengaja saat di bandara beberapa waktu silam." Changmin berusaha menutup status Jaejoong yang sebenarnya dengan sedikit memanipulasi cerita.

"Jadi?" Tanya Yunho lagi sambil menaikan alis kanannya menuntut sesuatu.

"Kami hanya berteman hyung. Aku ingin menciumnya karena aku benar-benar merindukannya. Dan dia adalah teman yang baik."

"Hnn... baguslah. Aku hanya tidak ingin Jaejoong memiliki hubungan apapun dengan orang lain. Karena ia mungkin saja akan meninggalkanku seperti Boa dulu." Ucap Yunho yang tidak secara langsung takut akan penghianatan yang pernah di alaminya kembali terjadi. Pria tampan itu mencoba mengusir kegundahannya dengan sedikit menghela nafas.

 Pria tampan itu mencoba mengusir kegundahannya dengan sedikit menghela nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Changmin lantas mendongakkan wajahnya menatap Yunho, sial... batinnya. Jujur Changmin ingin sekali membantu Yunho memiliki pasangan hidup dan merasakan bagaimana indahnya memiliki kekasih hingga akhir hayat. Namun, pilihan Yunho sungguh tidak tepat, orang yang dipilih Yunho adalah Jaejoong, pria berwajah cantik yang sudah membuatnya terperangkap akan pesona dan keindahan ragawi serta sikap dewasa dari seorang male pregnancy, yang kini menjadi ibu satu anak ini.

"Karena kau temannya, aku ingin kau membujuknya untuk menerima tawaranku. Aku menikahinya hanya sementara saja sampai semua aset dan perusahaan Appa beralih tangan padaku. Aku hanya butuh satu hingga dua tahun untuk mendapatkan warisannya. Setelah mendapatkannya... aku rasa... aku sudah tidak memerlukan pria itu."

Changmin tercengang mendengar penuturan Yunho yang terlihat santai dan angkuh. Bodoh sekali jika dia bilang ingin membuang Jaejoong setelah semua kekayaan telah Yunho dapatkan.

'Jika kau yang akan membuangnya maka aku yang akan mengambilnya. Kau bodoh Hyung...' Changmin tersenyum dan bersorak senang didalam hati. Ia rasa kesempatannya untuk memiliki Jaejoong semakin besar peluangnya.

"Hyung... bagaimana dengan Jung ahjumma?"

"Umma? Tentu saja ia akan percaya. Umma akan mendukungku jika itu menyangkut hal pernikahan. Jadi, lakukanlah apa yang aku perintahkan adikku tersayang..." Ujar Yunho sambil menepuk-nepuk pipi Changmin sambil sedikit menyeringai.

"Baiklah... aku akan mencari keberadaan Jaejoongie, lalu aku akan membujuknya seperti yang kau perintahkan Hyung. Aku pamit dulu." Changmin bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan ruangan Yunho. Namun, langkah kaki Changmin terhenti saat mendegar Yunho kembali mengeluarkan suaranya.

A Good MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang