AGM 9

1.4K 236 44
                                    


Jemari Jaejoong gemetar saat ia hendak membubuhi sebuah surat kontrak yang akan ia tanda tangani. Keringat dingin mengucur pada pelipisnya setelah membaca beberapa rentetan isi surat itu.

"Bukankah kau memintaku untuk menjalani pernikahan selama dua tahun. Mengapa kau ubah menjadi lima tahun Jung? Maaf, aku keberatan akan perjanjian ini." Jaejoong menaruh kembali kertas itu diatas meja.

Diseberang kursinya terlihat Yunho tengah mengeluarkan smirk seolah-olah sedang mengejek lawan bicaranya.

"Waktu dua tahun bukan waktu yang tepat untukku hingga mendapatkan posisi tertinggi diperusahaan Jung Corp milik ayahku. Dan..." Yunho menggantungkan kalimatnya lalu berjalan mendekati dimana Jaejoong tengah duduk. Perlahan Yunho mengangkat dagu Jaejoong dan menatap mata doe itu intens.

"Aku rasa kau terlalu sayang untuk dilepaskan."

SRAK

Jaejoong menepis cepat jari Yunho dan menatap nyalang pria angkuh itu.

"Aku bukan mainan Jung Yunho!!! Aku juga memiliki kehidupan. Aku butuh kebebasan!!!"

"Kau ingin kebebasan?"

"Tentu!!!" Jawab Jaejoong lantang. Yunho menghela nafasnya dan beranjak dari kursi empuknya.

"Selama perumahan itu dalam tahap pengerjaan kau bebas beraktivitas diluar sana. Aku tidak akan melarangmu. Tapi ingat jangan kau coba untuk melarikan diri. Setelah perumahan itu selesai kau harus menepati janjimu untuk menikah denganku. Selesaikan semua urusanmu dengan oranglain. Aku beri waktu satu bulan setelah itu temui aku. Mengerti?"

Jaejoong masih terlihat belum puas.
"Aku tidak ingin pernikahan palsu ini berlangsung lama, aku minta untuk dipersingkat."

"Baik. Cukup tiga tahun tapi dengan syarat kau tidak boleh berpergian tanpa sepengetahuanku. Dan untuk bertemu dengan teman-temanmu aku beri waktu satu hari dalam seminggu. Hari yang tersisa adalah sepenuhnya menemaniku. Tugasmu sama seperti para istri pada umumnya yaitu melayaniku."

Jaejoong menghela nafasnya jengah. Sungguh ia tidak memiliki daya lagi untuk berdebat dengan Jung Yunho.

"Seandainya aku sudah mendapatkan semua yang aku inginkan kita bisa saja berpisah."

DEG

"Kau sudah gila Jung!!!"

Jaejoong terperangah mendengar ucapan Yunho yang begitu mudahnya keluar. Menganggap jika pernikahan adalah sesuatu hal yang dapat dijadikan permainan.

Mata Jaejoong mulai berkaca-kaca dan tangannya ia remat pada dada kirinya yang terasa sakit. Sungguh mendengar kata perpisahan seolah-olah membuat luka lamanya kembali terbuka.

"Baiklah..." Jawab Jaejoong lemah.

"Bagus..." Ujar Yunho sebelum ia mengangkat tubuh ringan Jaejoong dan merebahkannya diatas sofa berwarna putih. Membuka perlahan satu persatu kaim yang melekat ditubuh molek Jaejoong.

..

Siang ini baik Yunho dan Jaejoong mereka telah mencapai kesepakatan dan menyetujui perjanjian pernikahan kontrak. Meski sakit Jaejoong berharap jika orang lain tidak lagi menderita karena permasalahannya dengan Jung Yunho. Di dalam hati Jaejoong, ia berdo'a semoga ia akan baik-baik saja dan berharap waktu tiga tahun ini akan berlalu dengan cepat.

Setelah seharian menunggu Yunho menyelesaikan pekerjaannya. Pria cantik yang baru saja terbangun dari tidurnya akibat kelelahan karena perbuatan calon suaminya. Perlahan mendudukan tubuhnya. Jari lentiknya pelan memasang kembali pakaiannya sambil sesekali meringis.

A Good MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang