AGM 02 (A)

6.3K 697 28
                                        

Jaejoong melangkahkan kakinya pelan menuruni setiap anak tangga sambil sesekali memandang ke arah kamar pribadinya dengan pria yang masih sangat dicintainya. Dengan helaan nafas berat, Jaejoong tetap berjalan hingga ia sampai di depan pintu mansion Park dan segera membuka knop pintu ingin segera keluar.

"Jaejoong!! Kau... mau kemana malam begini?"

"Eomma..." Jaejoong terkejut saat orang yang ada dihadapannya kini adalah ibu mertuanya yang baru saja pulang dari butik pribadinya.

"Aku... aku akan pergi Eomma... aku sudah memenuhi keinginanmu. Aku... hiks... aku dan Yoochun akan bercerai." Pria cantik itu sudah tak kuasa lagi kala ia mengucapkan kembali kata perceraian.

"Ccckk... Sudah seharusnya eoh... kenapa tidak dari dulu saja eoh?? Yoochun memang pantas dengan yeoja. Sudah hentikan tangisanmu dan segera pergi. Lupakan saja Yoochun, dia pasti bahagia dengan Ahra-ssi. Ini terimalah uang dariku, semoga bisa kau gunakan agar kau bisa bertahan hidup." Ujar Mrs. Park sinis sambil tertawa merendahkan.

"Baiklah umma... gumawo... aku dan Moobin pamit. Tolong jaga kesehatan Yoochun, Eomma. Aku akan pulang ke Seoul sekarang." Jaejoong membungkukan sedikit tubuhnya sebagai penghormatan terakhirnya pada sang ibu mertua. Dan mulai mengiring kopernya agar sang supir taksi yang sudah lama menunggunya memasukkan semua barangnya pada bagasi.

"Dasar anak bodoh.. Ke Seoul dia bilang? Keluarga saja ia sudah tidak punya. Huaah... paling tidak bebanku berkurang." Seru Mrs. Park dan langsung mengunci pintu Mansion Park.

.

.

.

.

Jaejoong memandang gelisah saat ia duduk di bangku penumpang pesawat terbang yang ia tumpangi saat ini. Masalahnya kini ia sedang menyusui Moobin dan posisinya di apit oleh pria-pria bule yang memandangnya lapar. Moobin memang rewel jika menjelang tengah malam, ia pasti akan menyusu padanya.

'Tuhaann... Tolonglah aku....' Ujar Jaejoong dalam hati sambil menundukkan kepalanya dan menatap Moobin yang mulai tertidur.

"Nyonya kau terlihat sangat menawan saat anda menyusui bayi anda. Apa suami anda tidak menemani kalian berlibur?" Tanya seorang pria bule setengah baya sambil tersenyum mesum.

"Tidak, hanya kami berdua." Jaejoong membalas seadanya tanpa memandang lawan bicaranya.

"Begitukah? Hey kenapa kau terus menundukkan wajahmu?" Dengan sangat tidak sopan pria itu mengangkat dagu Jaejoong hingga pandangan mereka bertemu.

"Woaa... soo beautifuul...."

"......"

"Kauuuu!!!"

GREP....

DUAK...

Jaejoong terkejut saat melihat pria bule yang sangat tidak sopan padanya itu terjungkal dari kursi penumpangnya. Arah pandangnya ia alihkan pada sesosok pria jangkung yang berdiri hendak memukul wajah pria bule itu.

"Sekali lagi kulihat kau mengganggu wanita, akan ku buat kau dipecat dari kepolisian."

"Oke... oke... calm down Mr. Shim." Pria bule itu segera berdiri dan meminta maaf pada pria yang bernama Mr. Shim itu.

"Tempat duduk mu dan temanmu pindah dari sini. Sekarang kursi ini jadi milikku. Kita bertukar tempat. Cepat pergi dari hadapanku!!" Setelah pria tampan itu membentak pria bule itu, dengan kasarnya ia mendudukan dirinya pada bangku yang kosong disebelah Jaejoong yang menatapnya takjub.

A Good MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang