AGM 11

1.4K 210 30
                                    

Note: No Edit!
Ada yang sudah gak sabar menunggu chapter 11 ini? Happy Reading kalau begitu... 😁
.
.

Jaejoong menyibukkan dirinya dengan semua persediaan bahan makanan yang Seunghyun beli dan ia tidak ingin menyia-nyiakan kebaikan Seunghyun karena telah mengizinkannya untuk menginap hingga rumah Keluarga Jang selesai dibangun.

Pria berwajah cantik itu sangat terampil dalam urusan memasak dan merawat rumah. Oh sungguh ia sangat merindukan aktivitasnya yang seperti ini mengingatkannya pada masa ketika ia menjadi istri Park Yoochun.

Ttak!

Jaejoong berhenti memotong sayur dan ia merasa bodoh karena disaat seperti ini terlintas memorinya saat bersama sang mantan suami. Tidak. Bukankah ia sudah berhasil menghilangkan Yoochun dari benaknya tepat satu bulan ini berkat seseorang.

Jung Yunho! Pria jahat itu lah yang selalu mengisi segala pikiran dan ketakutannya. Yunho bukanlah lelaki yang sembarangan, siapapun akan tunduk berkat kekuasaannya. Dan betul Jaejoongpun tidak bisa berkutik. Mengingat waktu satu bulan ini adalah masa dimana ia akan mengurusi segala sesuatunya termasuk urusan dengan rumah-rumah warga yang hancur, memikirkan cara agar ia bisa meminta izin untuk berhenti bekerja di cafe Choi Siwon dan yang terpenting yaitu bagaimana cara agar anaknya Moobin bisa hidup aman dan tenang meski tanpa dirinya. Bahkan anaknya terlihat enggan berjauhan serta sulit untuk meminum susu formula. Moobin menyukai asupan yang ia isap melalui dada Jaejoong secara langsung.

Sungguh Jaejoong benar-benar dilema.

Mustahil jika Moobin ditinggal dalam sebuah penitipan anak. Dan mustahil lagi jika ia memberikan anaknya kepada keluarga Park. Sedangkan mertuanya saja sangat membenci kehadirannya.

Jaejoong meremat jemarinya tegang, ia tidak bisa memikirkan solusi terbaik untuk oranglain. Dan Moobin, anaknya pasti akan sangat merindukannya.

"Jae!"

Jaejoong terkesiap saat seseorang yang baru saja masuk kedalam rumah kini menatapnya heran.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Seunghyun dan matanya melihat jika Jaejoong meremat kedua tangannya kuat. Hingga kukunya menekan pada permukaan telapak tangan.

Seunghyun mengambil tangan Jaejoong dan membuka genggaman tangan itu agar tidak menimbulkan luka. Pria berwajah tegas itu iba melihat telapak tangan Jaejoong. Lalu di usapnya dan di ciumnya, satu persatu.

"Hyung..." Panggil Jaejoong dan membuat Seunghyun tersenyum.

"Aku hanya memastikan agar telapak tanganmu tidak terluka karena kuku-kuku mu Jae."

Jaejoong terdiam dan sontak menarik tangannya lalu membalikan badannya hendak kembali memasak.

"Beristirahatlah Hyung karena makan malam sebentar lagi akan selesai. Aku akan memanggilmu nanti." Ujar Jaejoong datar dan menyimpan rasa kegugupan itu.

Seunghyun yang sebenarnya hendak memeluk tubuh Jaejoong segera mengurungkan niatnya. Ia pikir ini terlalu cepat untuk memperlihatkan sisinya yang lain. Sisi dimana ia yang akan berjuang untuk memberikan Jaejoong perhatian dan kasih sayang. Dan jika ia berhasil mengambil hati Jaejoong kemungkinan terbesar adalah Jaejoong berhenti terikat dengan Yunho. Itu saja...

Namun melihat sikap dingin Jaejoong membuatnya mau tidak mau harus menuruti perintah Jaejoong. Karena tubuhnya sangatlah lelah. Lelah berkat seseorang yang memaksanya untuk....

"Huuuee... hiks... mmaa... mma..." Lamunan Seunghyun buyar ketika suara tangisan Moobin menggema.

"Kau teruslah memasak, biar aku yang mengambil baby Moobin." Tanpa disuruh Seunghyun langsung menuju kamar tamu dan mendapati Moobin yang sudah tengkurap dan matanya merah karena menangis.

A Good MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang