AGM 14

1.5K 212 70
                                    

Note : No Edit!
Apakah FF ini terlalu berat? Dan jujur Young tidak tahu apakah banyak yang menyukai FF ini? Karena jumlah Silent Reader lebih banyak dibandingkan dengan yang bersedia memberikan respon melalui vote-komen. Young sering merasa down karena seperti tidak dihargai karya dan waktunya. Bahkan jumlah minimal vote juga sering tidak goal.

Jadi, kalau kalian suka dengan FF ini kasih aku respon melalui vote dan komentar ya, biar aku bisa lebih semangat lagi... 😊

Happy Reading
.
.

"Haaa... haaahh... Aaakhh..." Suara deru nafas yang saling berpacu dari kedua insan yang kini sedang menyatu.

Di dalam kamar mandi yang letaknya di ujung ruang kiri lantai dasar, Jung Yunho telah berhasil mengkunci pergerakan Jaejoong hingga pria cantik itu tak mampu lagi berkutik.

Setelah semua telah dilepaskan dan melesak masuk kedalam tubuh Jaejoong. Jaejoong yang berdiri menghadap dinding porselen pun mulai melemah karena kaki-kakinya tidak sanggup lagi menopang.

"Jae!" Panggil pria gagah itu yang langsung menahan pinggang ramping Jaejoong.

"Aku... tidak sanggup... lagi..." Ujar Jaejoong dengan suara yang terbata-bata. Dan benar saja seketika Jaejoong tumbang dan merosot menuju lantai. Untung saja dengan sigap Yunho langsung menarik tubuh Jaejoong. Menyelimuti dirinya dengan handuk dan memakaikan Jaejoong bathrobe.

"Tuan Jaejoong..." Panggil seorang maid yang baru saja hendak mengecek keributan apakah yang terjadi didalam kamar mandi seketika terdiam.

Maid itu langsung berjalan mundur ketika melihat Yunho tengah menggendong tubuh lemah Jaejoong. Sebentar Yunho melirikkan matanya menatap datar sang maid.

"Bibi, kami akan turun saat makan malam nanti. Biarkan calon istriku beristirahat dahulu."

"Lalu bagaimana dengan luka-luka anda Tuan?"

Yunho tertawa kecil sambil berlalu jalan, "Ini tidak ada apa-apanya, sakitnya akan segera hilang. Tidak usah khawatir."

Maid tersebut hanya bisa terdiam karena ia sadar jika Tuannya terlihat baik-baik saja. Pikirnya jika Tuan muda Jung sedang berpura-pura demi mendapatkan perhatian Jaejoong atau Jung Yunho memang sekuat itu menahan sakit?

.
.

Yunho merebahkan tubuh Jaejoong diatas kasur big size. Lalu mengambil beberapa pakaian kemudian dikenakan pada tubuh Jaejoong. Pria tampan ini terkekeh kecil. Karena bersyukur sebelum menyatukan miliknya pada tubuh Jaejoong mereka telah menyempatkan untuk membersihkan diri.

Setelah mengenakan pakaian untuk dirinya juga, Yunho langsung merebahkan diri tepat disamping Jaejoong. Lantas ia berbaring miring dan matanya tidak lepas dari memandang tiap pahatan indah di wajah Jaejoong.

Kulit putih bersih, hidung mancung, rahang hingga dagunya yang cukup tajam, bulu mata yang lentik dan bibir yang merah segar. Sekali lagi Yunho menegguk salivanya saat melihat bibir merah itu lagi.

"Ngh..." Suara lenguhan singkat Jaejoong telah membuyarkan fantasi Yunho. Sejenak ia terkekeh menertawakan dirinya yang tanpa sadar menyukai pahatan indah ini.

Digelengkannya sekali kepalanya guna mengusir sebuah ejekan untuk dirinya sendiri. Ia pria terpandang tidak layak jika ia bersanding dengan seseorang yang memiliki gender yang sama dengan dirinya. Dan pernikahan ini sifatnya sementara lalu semua akan kembali seperti sedia kala.

Meski Jaejoong nampak menarik dimatanya tapi Yunho sama sekali tidak ingin terikat, ia ingin bebas dengan kehidupannya sendiri. Sial itu hanyalah kesepakatan yang ia rencanakan untuk diri sendiri. Faktanya semakin hari ia ada di dekat maka rasa penasaran itu pun terus bertambah.

A Good MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang