Manda berjalan dengan sangat riang dengan membawa beberapa bingkisan yang berisikan makanan dan buah-buahan yang akan diberikan pada Rio.
Ya. Manda ingin mengunjungi Rio yang berada dirumahnya di hari weekend ini.
Dengan senyuman yang tidak pernah memudar. Manda mengetuk pintu rumah Rio dan langsung di persilahkan masuk, karena yang membukakan pintunya adalah Ibunya Rio sendiri.
Manda sudah sangat dekat dengan keluarga Rio. Sehingga jika Manda ingin berkunjung kapanpun, keluarga Rio akan dengan senang hati menerima kehadirannya.
Manda berhenti di depan kamar Rio, ia merapihkan tataan rambutnya dan menetralkan nafasnya.
'Padahal gue udah sering kesini, kenapa gue gugup yah?' batin Manda.
Manda langsung menghilangkan rasa gugupnya dan langsung memasang senyumannya yang indah.
Ia membuka pintu kamar Rio perlahan, sehingga benar-benar terbuka. Namun, seketika senyuman Manda yang sedari tadi telah terpasang wajahnya luntur begitu saja.
"Rio..." Panggil Manda.
Rio menoleh dan langsung tersenyum. "Eh Manda..." ucapnya terkejut dengan kedatangan Manda. "Sini Manda masuk." Pinta Rio.
"Iyah..." jawab Manda sambil berjalan masuk kedalam kamar Rio. Manda mendekat ke arah Rio yang sedang duduk di ranjang King size nya.
"Lo sendirian?" tanya Rio.
"Iyah gue sendirian." Jawab Manda datar. Lalu ia menoleh ke sisi lain. "Dan lo... Sejak kapan lo disini? Fiana..." tanya Manda dingin.
Fiana pun tersenyum pada Manda. "Gue disini udah lama kok. Udah dari tadi..." jawabnya senang dengan senyuman bahagia tanpa menyadari Manda yang teriris hatinya.
Manda meringis. "Lama juga yah..." ujar Manda sambil tersenyum paksa.
Fiana mengangguk antusias. "Dan kapan lo pulang?" lanjut Manda dingin membuat Fiana terkejut dengan perubahan ekspresi dan perkataan Manda.
"Mak-maksud lo.." Fiana menelan ludahnya. "Lo nyuruh gue pulang?"tanya Fiana.
Manda mengendikkan bahunya lalu ia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. "Gue gak nyuruh lo pulang. Cuman mau nanya, kapan lo pulang dari sini? Soalnya kan lo udah lama daritadi malah." Jawabnya acuh.
Fiana terdiam, ia mengerti dengan perkataan Manda. Ia pun menoleh pada Rio yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Fiana tersenyum manis sehingga matanya pun ikut tersenyum. "Hmm Rio, gue lupa hari ini ada janji sama dua makhluk aneh itu. Jadi gue pergi yah." Ucapnya sambil mengambil tasnya. Lalu berjalan, namun ia membalikkan tubuhnya. "Oh ya... jangan males minum obat kayak tadi yah. Cepet sembuh yah. See you." Ujarnya lagi sambil tersenyum dan mengacungkan ibu jarinya ke atas lalu pergi meninggalkan kamar Rio.
Rio yang melihatnya tidak dapat berkata apa-apa. Dan ia juga tidak bisa melakukan apapun. Dan, ia pun menyesali itu.
Selepas Fiana pergi keheningan terjadi diantara Rio dan Manda. Hingga Manda yang lebih dulu membuka suara.
"Rio... Lo udah makan." Tanya Manda membuat Rio tersenyum.
"Udah kok." Jawabnya.
Manda menghembuskan nafasnya pelan. "Yaudah minum obat yah, pasti lo belum minum obatkan. Secara lo kan males minum obat orangnya." Pinta Manda.
Rio menggelengkan kepalanya. "Gue juga udah minum obat kok." Jawabnya membuat Manda bingung.
"Kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BE ONE [COMPLETED]
Teen FictionMungkin julukan Bad Girl tidak cukup untuknya. Gadis remaja yang selalu membuat ulah dan bersikap konyol. Dikenal tomboy tapi suka boneka barbie. Rajin bolos pelajaran tapi nilai paling tinggi. Yang hobbinya manjat pohon cerry tapi gk bisa turun. A...