Tanpa disadari sekarang sudah memasuki tahun ajaran baru. Ya ujian sekolah dan beberapa praktek sudah dilakukan. Sekarang mereka semua sudah disibukkan dengan beberapa kegiatan masing-masing dan beberapa pelajaran tambahan diluar jam sekolah.
Dari mulai yang belajar untuk menghadapi ujian masuk universitas impian. Bahkan ada yang belajar hanya untuk sekedar lulus dari sekolah. Namun, berbeda dengan Fiana. Jika yang lain semuanya sibuk dengan persiapan ujiannya dan beberapa bimbingan belajar yang mereka ikuti. Tetapi, berbeda dengan Fiana yang bingung memikirkan sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Hal yang selama ini ia kira baik-baik saja. Justru saat ini malah menganggu fikirannya dan membuat Fiana semakin bingung.
"Lo kenapa?" tanya Riyan membuat Fiana berjingkat dan langsung mengelus dadanya karena terkejut.
"Ngagetin aja lo." Omel Fiana terkejut, sedangkan Riyan hanya terkekeh.
"Kenapa lo nglamun aja? Hati-hati lo. Kemaren tokek piaraan kakek gue mati gara-gara kebanyakan nglamun." Ucapnya bergurau.
"Lo kira gue tokek betina?" sewot Fiana sedangkan Riyan tertawa renyah. "Gue cuman lagi bingung aja." Lanjutnya.
"Bingung kenapa?"
"Gue bingung sama Rio."
"Lah kenapa sama dia?"
"Kayaknya bener deh kata si kunyuk. Kalo ada yang di sembunyiin sama Rio." Tebaknya.
Riyan yang mendengarnya hanya diam dan entah apa yang dipikirkannya.
"Kok malah lo yang ngelamun sih?" omel Fiana sambil menyenggol lengan Riyan.
"Eh.. siapa yang ngelamun. Ja gue dari tadi ngedengerin lo ngomong kok." Sahutnya gelagapan.
Fiana hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Emang Rio nyembunyiin apaan dari lo?" tanya Riyan.
"Entah gue juga gak tau. Nah makanya itu gue pengen nyari tau." Jawabnya.
"Hmm gitu."
"Dan gue ngerasa aneh sama dia tau."
"Kenapa?"
"Gak biasanya dia keliatan lemes banget. Dia gak kayak Rio yang gue kenal dulu. Kalo gue perhatiin yah, kondisi fisik dia juga beda banget kayak dulu."
"Mungkin itu efek dia banyak kegiatan kali. Sekarangkan kita lagi persiapan untuk ujian dan kita selalu disibukkin sama beberapa praktekkan." Ucap Riyan berpikiran positive.
"Mungkin aja seperti itu yah Yan." Sahut Fiana sambil tersenyum manis dan menoleh pada Riyan.
"Gue suka ngeliat lo senyum Na." Ucap Riyan tulus membuat Fiana merona.
"Suka? Emangnya gue makanan."
"Lo cantik."
Fiana tertawa. "Gue emang cantik dari lahir kelles..." ucapnya sombong sambil mengibaskan rambut panjang dan hitamnya.
Riyan pun ikut tertawa saat mendengar jawaban konyolnya. Riyan mengacak-acak rambut Fiana dengan gemas.
"Lo emang cantik dari lahir Na. Makanya gue gak pernah bosen ngeliatin muka lo." Pujinya.
"Apaan sih lo Yan." Omel Fiana memukul bahu Riyan dengan pipi yang merona dan membuat Riyan tertawa makin keras.
'Lo emang lucu Na. Lo cantik dan lo beda'
'terkadang gue ngerasa sakit Na. Kala lo cerita tentang cowo yang ada di hati lo. Sementara lo tau sendiri bahwa gue dihati gue cuman ada lo' batin Riyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE ONE [COMPLETED]
Teen FictionMungkin julukan Bad Girl tidak cukup untuknya. Gadis remaja yang selalu membuat ulah dan bersikap konyol. Dikenal tomboy tapi suka boneka barbie. Rajin bolos pelajaran tapi nilai paling tinggi. Yang hobbinya manjat pohon cerry tapi gk bisa turun. A...