Chapter 12 - She's Back, but He's Gone !!!

5.3K 333 1
                                    

Seorang Gadis dengan balutan dress putih bermotif mawar putih itu sedang berjalan di taman dengan wajah yang sangat berseri di wajahnya. Ia begitu menikmati keindahan taman tersebut yang di isi oleh banyak jenis bunga.

Gadis itu melangkah maju dan menunduk untuk mencium aroma bunga mawar putih yang berada dihadapannya. Ia memetik bunga tersebut lalu ia genggam sambil mencium aroma mawar putih itu dalam-dalam. Hingga seseorang memanggil namanya.

"Fiana..." Panggil seorang wanita yang sudah sangat tua pada Fiana dengan senyuman yang menghias wajah yang tak lagi muda itu.

Fiana tersenyum. "Iyah Nek." Jawab Fiana dengan suaranya yang lembut.

Wanita tua itu mendekati Fiana yang masih berdiri dengan senyumannya. Wanita itu menyentuh kepala Fiana dan mengelusnya.

"Pulanglah..." ucap Wanita itu yang di panggil nenek oleh Fiana.

Fiana mengerutkan keningnya.

"Maksud nenek apa? Kenapa menyuruhku pulang?"tanya Fiana.

"Karena mereka menunggumu."

"Tidak... Mungkin mereka akan senang jika aku tidak bersama mereka. lagi pula aku sangat senang disini. Aku bahagia disini." Sahut Fiana.

"Tidak Fiana... Mereka mencemaskanmu. Tidakkah kau mendengar suara itu.. suara isak tangis Bundamu,Ayahmu, Sahabatmu, dan Orang yang kamu sayangi." Ucap Nenek.

Fiana terdiam menunduk. Nenek menyentuh dagu Fiana dan mengangkat wajah Fiana.

"Lihat... Nenek sangat tahu bahwa sebenarnya kau sangat merindukan mereka iyakan sayang? Jadi untuk apa kau ragu untuk kembali?" tanya Nenek.

"Aku takut mereka akan menyakitiku lagi Nek." Lirih Fiana.

"Mereka tidak akan menyakitimu Fiana. Yakinlah." Ucap Nenek meyakinkan.

Fiana tersenyum. "Kalau begitu aku akan kembali Nek."

"Baguslah. Nenek sangat menyayangimu." Ucap sang Nenek dan perlahan tubuh sang Nenek menghilang membuat Fiana berteriak memanggil namanya. Fiana mencoba memanggilnya namun sang nenek tidak muncul juga.

Fiana berlari ke sembarang arah dan ia melihat cahaya putih yang bersinar sangat terang. Fiana yang penasaran mengulurkan tangannya hendak menyentuh cahaya itu. Namun, tak di sangka tubuh Fiana masuk kedalam cahaya itu.

"Arrgghhhhh......." teriak Fiana saat tubuhnya masuk ke dalam cahaya tersebut dan terjatuh di suatu tempat.

******

2 Bulan kemudian....

Sudah 2 bulan sejak insiden itu terjadi. Dan sudah 2 bulan juga tidak ada yang berubah.

Sudah 2 bulan hubungan Rio dan Manda berjalan dengan baik.

Sudah 2 bula Yura dan Manda hanya berdua.

Dan sudah 2 bulan juga Fiana belum sadarkan diri dari komanya.

Mereka sudah cukup bersabar untuk itu. Namun belum ada tanda-tanda pada Fiana untuk sadar.

Semuanya sudah pasrah akan hidup Fiana. Dan mereka tidak akan melawan takdir Tuhan jika memang Fiana ditakdirkan untuk pergi.

Namun, tidak dengan Riyan. Ia yakin dan percaya bahwa Fiana akan sadar. Fiana tidak boleh mati. Dan Riyan tidak akan mengijinkan Fiana untuk mati. Tidak akan pernah.

"Saya yakin Fiana akan sadar. Jadi saya mohon sama om tante jangan cabut alat bantu Fiana. Saya mohon om tante..." mohon Riyan dengan air mata yang mengalir dengan deras di wajahnya.

BE ONE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang