BE ONE [COMPLETED]

Chapter 29 - Tidak lagi Tuhan !!!

"Would you be my girlfriend?" tanya Riyan.

Fiana yang masih diam untuk mencerna semua yang terjadi dihadapannya. Sedangkan, seluruh siswa yang lainnya sudah heboh dan banyak yang berteriak agar Fiana menjawab dan menerimanya.

'Udah terima aja...'

'Terima oyy'

'Accept cuy'

'Kalo gue jadi lo mah gue gak bakalan nolak'

Dan masih banyak lagi.

Awalnya Fiana merasa ragu dengan perasaannya. Namun, ia harus yakin. Sebuah hubungan bila dijalankan dengan keyakinan tidak akan penuh dengan masalah. Jadi Fiana merasa yakin karena itu.

Fiana menghelas nafasnya perlahan dan menghembuskannya pelan. "Yes, I do." jawab Fiana akhirnya membuat Riyan memejamkan matanya dan menghela nafasnya. Dan juga membuat semua orang yang berada di acara tersebut langsung memberikan tepukan tangan yang sangat riuh dan beberapa orang ada yang berteriak dan bersorak untuk mengucapkan kata 'selamat'.

Riyan pun langsung mencium punggung tangan Fiana yang sedari tadi ia genggam. Fiana tersenyum terharu melihat perlakuan manis dari Riyan. Riyan pun yang melihat Fiana dengan matanya yang berkaca-kaca langsung memeluk Fiana erat dan Fiana pun membalas pelukannya. Dan pastinya keadaan semakin riuh dan ramai saat melihat kejadian romantis seperti itu.

"Tess... Tess... Woyy... Woyy... Kalo udah jadian jangan lupain diri gue yang masih disini dan dikacangin sama lo berdua. Nah, gue kan udah turut serta dalam acara penembakan lo. Lo juga bantuin gue dong... gue yang disini merana nih...." ucap Rio dengan nada lebaynya dengan menggunakan microfon. Ya. Rio sedari tadi masih berada di atas.

Riyan pun langsung melepaskan pelukannya dan berbalik badan menatap Rio dengan sebal. "Ih kunyuk... dasar koala!!! Iye bentar."sahut Riyan kesal. Lalu ia berbalik ke arah Fiana lagi dan menatapnya lembut.

"Makasih yah." bisiknya. "Dan tunggu disini." ucap Riyan meminta Fiana menunggu. Dan Fiana pun tersenyum juga menganggukkan kepalanya.

Riyan pun langsung pergi menghampiri Rio yang masih dipanggungnya. Rio pun langsung memberi isyarat pada Riyan, dan Riyan yang mengerti pun langsung mengangguk.

Riyan mengambil gitar dan duduk dikursi yang sudah disiapkan oleh Rio. Rio pun ikut bermain gitar, namun saaat ini Rio yang akan bernyanyi.

"Hy Guys... sapa Rio... Mungkin tadi Riyan sudah menyanyikan satu lagu yang didedikasikan untuk Fiana. Dan okkehlah, gue akuin kalo suara dia emang bagus." ucap Rio membuat Riyan mendelik sedangkan semua orang pun tertawa.

"Tapi, gue disini juga pengen nyanyiin satu buah lagu khusus 2 orang special dalam hidup gue." ucap Rio lalu melirik ke arah Fiana dan Manda yang sedang berdiri ditempat yang sama. "Yaitu, Fiana dan Manda." Lanjut Rio.

Riyan yang mendengarnya tidak terkejut, karena ia sudah mengetahui semua apa yang akan dilakukan oleh Rio. Sedangkan, semua orang pun terkejut. Mereka heran untuk apa Rio bernyanyi untuk Fiana? Sedangkan Fiana telah resmi menjadi kekasih Riyan. Dan Fiana pun juga sangat terkejut dengan apa yang akan dilakukan oleh Rio.

"Selow aja... gue dedikasiin lagu ini untuk Fiana, karena dia sahabat terbaik gue. Dan gue juga dedikasiin lagu ini ke Manda , karena dia pacar gue. Dua-duanya orang yang special dalam hidup gue namun dalam artian berbeda." Ucap Rio [ada akhirnya membuat semuanya mengerti. Dan juga membuat Fiana dan Manda tersenyum.

"Dan gue ada pesan untuk Fiana juga Manda." ucap Rio. "Fiana... Makasih selama ini lo mau jadi sahabat gue, dari gue jadi siswa baru bahkan sampe sekarang lo selalu nemenin gue, lucu yah kalo inget kita dulu saling berantem dan debatin ini itu. Pesan gue, tetep jadi diri sendiri dan jangan pernah larut dalam kesedihan lo. Dan gue mohon perjuangin apa yang harus lo perjuangin. Jangan pernah kejar sesuatu yang tidak pasti. Itu pesan gue, dan satu lagi lo tetep dihati gue dan gue tetep dihati lo."