Chapter 26 - MoodBoster ???

3.3K 173 9
                                    

Fiana sedari tadi menekan tombol bel rumah Rio dengan cepat. Karena sedari tadi Rio tidak keluar dan membukakannya pintu.

Namun, saat Fiana sibuk menekan bel. Rio sudah membukakan pintu. Fiana yang terkejut langsung menghapus air matanya yang masih terlihat jelas dimatanya.

Fiana bertambah terkejut saat melihat Rio.

"Eh Fiana... ada apa make mencet belnya gak sabaran." Sapa Rio. Namun, Fiana tidak memperdulikan sapaan Rio. Justru ia malah menyentuh wajah Rio.

"Wajah lo..." ucap Fiana sambil mengelus rahang Rio. "Kenapa pucet banget?"

"Oh ini... Gue emang lagi pusing banget. Tapi gapapa sih cuman pusing biasa aja." Ujar Rio sambil terkekeh.

'Lo bohong Rio!!!' batin Fiana berteriak.

Fiana mencoba untuk tersenyum mengerti. "Lebih baik kita masuk kedalam." Ucap Fiana menarik Rio kedalam rumahnya.

Rio yang bingung dengan sikap Fiana hanya menurut dengan apa yang dilakukan olehnya.

"Lo mau apa sih Fi." Tanya Rio.

"Udah lo duduk aja disini." Jawab Fiana sambil menyuruh Rio duduk di pinggir ranjangnya.

Fiana pun mengambil belanjaannya dan langsung membukanya.

"Buka mulut lo." Perintah Fiana dan Rio pun menurut.

"Gue udah makan Fi." Kesal Rio.

"Tapi lo harus makan yang banyak juga." Tegas Fiana. "Karena lo harus sehat." Lanjutnya lagi dengan suara yang bergetar.

"Lo kenapa Fi.?" Tanya Rio khawatir saat mendengar suara Fiana.

"Oh enggak kok. Gue gak kenapa-napa. Hehe... Udah lah makan lagi nih." Ucap Fiana ceria lalu menyuapi Rio lagi.

Rio yang tidak mengerti hanya diam saja dan hanya menurut.

'Gue gak akan biarin lo sakit, Rio.' Batin Fiana.

******

BRAK!!!

Fiana menggebrak meja dan melempar kertas yang ternyata itu adalah catatan medis milik Rio.

Fiana menatap Manda tajam namun yang ditatap hanya membalasnya dengan tatapan datarnya.

"Jadi lo udah tau semuanya yah." Ucap Manda akhirnya karena sedari tadi mereka hanya saling dia dan menatap.

"Ya gue udah tau semuanya." Jawab Fiana dingin.

"Bagus deh kalo lo udah tau semuanya." Ujar Manda membuat Fiana geram.

"Kenapa lo lakuin ini Man. Kenapa lo nyembunyiin kebenaran ini dari gue." Tanya Fiana geram.

"Alasannya... Karena gue cinta sama dia." Jawab Manda.

"Alasan yang gak masuk akal." Tukas Fiana.

Manda tertawa sinis. "Kalo lo cinta sama dia lo gak akan ngelakuin hal kayak gini Man." Ucap Fiana.

"Oh ya?" tanya Manda. "Tapi sayang nya lo bakal ngelakuin hal yang sama kayak gue kalo lo jadi gue."

"Gue gak akan ngelakuin hal yang jelas-jelas salah kayak lo." Tegas Fiana.

"Tapi kenyataan nya memang begitu kan." Tantang Manda.

"Lo salah!!! Dengan lo ngelakuin hal kayak gini, justru lo ngebuang kesempatan Rio untuk memiliki banyak kenangan indah dengan yang lainnya."

"Tapi dia bahagia aja sama gue kan. Jadi apa masalahnya?"

Fiana tertawa sinis lalu berdecak. "Ck... Lo bodoh Man. Dia bahagia karena dia mencoba ngehargain perasaan lo. Asal lo tau yah, dalam hatinya dia. Dia selalu ingin dekat dengan yang lainnya termasuk gue." Ucap Fiana penuh penekanan dikata akhir.

BE ONE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang