Alexa menghempaskan tubuhnya ke kasurnya yang hangat. Rasa sakit di dadanya masih sangat terasa, dan ucapan ketus dari Alex seakan berputar-putar di kepalanya.
Tanpa sadar, air matanya menetes. Hal itu membuat Alexa tertawa miris, "Bego, kenapa gue harus nangis?" gumam Alexa seraya menghapus air matanya dengan cepat.
Drtttt... Drttt... Drttt...
Ponsel Alexa bergetar, menandakan panggilan masuk. Tangan cewek itu terulur untuk menggapai ponselnya yang tergeletak di nakas. Panggilan masuk dari Vio.
"Hal-"
"Alexa! Gue seneng banget, anjir!" teriak Vio dari seberang sana.
"Kenapa?" tanya Alexa semangat.
"Tadi gue dianter pulang sama Alex, dan pas sampe, dia-" Vio menggantungkan kalimatnya.
"Dia nyium pipi gue, anjir! Gila, gue seneng banget! Melting nih gue!" sorak Vio yang membuat Alexa terdiam sejenak.
Rasa sakit didadanya belum hilang, ditambah lagi dengan kenyataan bahwa Alex telah mencium Vio. Tubuh Alexa bagaikan dihempas ke tembok beton, dan dihimpit oleh baja.
"Wow, gila! Yang punya pacar mah beda ya. Gi-gila! Gue turut se-seneng deh, Vi!" pekik Alexa seraya menahan rasa sakit di tenggorokannya.
"Yaudah deh, Al! Bye!"
Sambungan terputus. Air mata Alexa kembali mengalir di pipinya. Alexa memegang dadanya yang terasa perih. Alexa memang harus menerima kenyataan bahwa,
Dia masih mencintai Alex
Sahabatnya mencintai Alex
Flashback ON
"Lagi?" desis cewek berambut coklat pada cowok yang berada dihapadannya. Luka lebam terlihat di sekitar wajah blasterannya.
"Udah ratusan kali gue ngomong sama lo, Alexander Louis Devone! Jangan suka berantem!" gertak Alexa itu seraya menarik telinga Alex yang babak belur tadi, masuk kedalam rumahya.
Mau tak mau, cowok itu harus menunduk beberapa senti untuk mengimbangi tinggi Alexa.
"Arrgghhh sakit, sayang!" teriak Alex dengan histeris.
Alexa melepaskan tarikannya di teling Alex, "Sayang, sayang gigi lo nungging! Lo itu bandel banget sih, Lex! Duduk!"
Dengan bibir yang maju beberapa senti, Alex duduk di sofa empuk yang terletak di ruang tamu cewek itu. Alexa meninggalkan Alex sebentar, dan kembali dengan membawa kotak P3K. Dengan telaten, tangan Alexa mengobati luka lebam yang menghiasi wajah Alex. "Don't worry, baby. It's okay, trust me!" ujar Alex seraya menyisir rambutnya dengan jarinya.
"Okay, okay palak lo ijo! Gue cekokin pake betadine entar mulut lo!" ancam Alexa seraya menekan bagian lebam Alex dengan kuat. Hal itu membuat Alex berteriak kesakitan, dan meringis seperti kuda. "Dosa apa gue punya pacar tukang nyiksa," gumam Alex.
"Lo bisa diem gak sih? Gue siram muka lo pake alkohol entar!" ancam Alexa yang membuat Alex langsung bungkam seperti anak kecil yang dimarahi ibunya. Hal itu membuat Alexa tertawa kecil. "Btw, lo berantem sama siapa lagi sih, Lex?"
"Sama Azril dkk."
"Sama mereka lagi? Emangnya lo ada masalah apa sih sama dia?" tanya Alexa yang mulai jenuh dengan pertengkaran antara Alex dan Azril yang tak pernah usai.
"Dia-nya ngelunjak." jawab Alex seraya memainkan rambut Alexa dengan gemas.
Alexa mendengus sebal, "Gue yakin seratus persen kalo lo duluan yang nyari gara-gara!" ujar Alexa yang sudah paham betul akan sikap Alex yang suka mencari gara-gara.
"Dah selesai noh! Sekarang, pulang gih!" usir Alexa.
"Gila, pacar sendiri diusir," gumam Alex.
"Bukan! Lo bukan pacar gue!"
"Tapi, calon suami," ujar Alex seraya menaik-turunkan alisnya. "Najis!" desis Alexa.
"Najis, najis tapi sayang kan?" goda Alex seraya memeluk Alexa dari samping. Alexa memberontak, namun Alex semakin mengeratkan pelukannya. "Sekali lagi lo gerak, gue ena-ena'in lo disini tanpa ampun!" bisik Alex yang akhirnya membuat Alexa terdiam.
Alex tersenyum penuh kemenangan, "Ini baru calon istri yang baik," gumam Alex.
Flashback OFF
Alexa tertawa kecil saat mengingat-ingat kilas masa lalu konyolnya bersama Alex. Cewek itu sangat merindukan Alex yang selalu menggodanya, menjahilinya, dan bahkan membuatnya menderita seharian.
Kenangan yang tadinya tidak berharga, kini menjadi berharga setelah adanya kehilangan.
***
"Yeyeyeyeye, besok emak gue pulang!" teriak Rivaldi girang seraya melompat-lompat di kasur Farrel layaknya anak kecil yang mendapat hadiah.
"Kalo sampe kasur gue rusak, gue runcing palak lo," ancam Farrel yang sama sekali tidak digubris oleh Rivaldi.
"Tante Riris pulang? YEYEYEYEYEYEYE!!!" kali ini Adit ikut-ikutan. Dengan girangnya, Adit dan Rivaldi melompat-lompat diatas kasur Farrel seperti mantan RSJ.
Farrel mendengus sebal, ia lelah menghadapi sahabat autisnya itu.
"Huft... Capek juga ya, Dit," keluh Rivaldi yang akhirnya berhenti.
"Iya." timpal Adit yang ikut kelelahan.
Farrel menghela nafasnya, melihat kelakuan MKKB sahabatnya itu.
Braaakkk...
"Anjing lo monyet!" teriak Rivaldi refleks karena terkejut.
Semua mata tertuju pada Rivaldi yang tengah memegangi dadanya. Pasalnya, tiba-tiba Alex datang dan membanting pintu kamar Farrel. "Jantung gue," gumam Rivaldi seraya masih memegangi dadanya.
Hal itu membuat Alex, Farrel dan Adit tertawa terbahak-bahak. "Muka lo, bangsat!" teriak Alex seraya menahan tawanya.
Rivaldi memutar bola matanya, dan bangkit dari ranjang Farrel, berjalan menuju pojok kamar Farrel. "Gue ngambek!" gertak Rivaldi seraya memanyunkan bibirnya.
"NAJIS!" teriak Adit dan Farrel bersamaan.
Alex memutar bola matanya, dan kemudian menghempaskan tubuhnya ke sofa hitam milik Farrel. "Gue seneng banget!" pekik Alex yang membuat Adit dan Farrel mendekatkan wajah mereka kearah Alex. Seperti anak kecil yang ingin mendengarkan dongeng. Alex memutar bola matanya jengah.
"Ada apa gerangan?" tanya Adit.
"Seneng aja," jawab Alex dengan senyuman yang masih melekat di wajahnya.
"Ya seneng kenapa, bego?" tanya Farrel yang mulai kesal.
"Vio," jawab Alex. Kedua sudut bibir Adit yang tadinya terangkat tinggi-tinggi, menurun drastis. "Pacar baru lo itu?" tanya Farrel dengan nada sakarsme.
"Gue tau, Lex. Lo itu cuma jadiin Vio pe-"
"Lo gak ngerti, Rel." potong Alex cepat.
Sekedar bacotan aj, yg bingung sama part ini kenapa beda? Karena cerita ini masih tahap revisi. Alurnya bener-bener gak nyambung sm permasalahan awal. Itu aja deh, makasih :)
Tinggalkan jejak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Still
Teen Fiction[Compeleted ; typo bertebaran, mohon maklum, masih amatiran, males ngedit ulang] Alexandra Adelia Adira, cewek dengan sejuta senyuman, sejuta lawakan, dan sejuta tawa canda. Alexa selalu terlihat bahagia didepan semua orang. Bahkan, cewek itu bisa d...