SIX

129 23 0
                                    

Alexa tengah mengikuti latian band bersama Farrel, Adit, Rivaldi, dan juga Alex, serta ditemani oleh Tiffany.

Jantung Alexa berdegup kencang saat Alex ada disekitarnya. Selalu seperti itu, dan mungkin akan selamanya seperti itu. Mata cewek itu tertuju pada Alex yang tengah sibuk menyetel gitarnya.

"Lagunya apa?" tanya Farrel kepada Alexa.

Tak ada jawaban.

Berulang kali Farrel memamggil-manggil nama Alexa, dan Alexa tidak mendengarnya. Semua mata tertuju pada Alexa yang terlihat seperti mayat hidup. Termasuk Alex.

Saat mata coklatnya bertubrukan dengan mata kelabu Alex, Alexa langsung mengalihkan pandangannya. Semua mata masih tertuju padanya, dengan tampang polosnya, Alexa bertanya, "Apa? Ada yang salah?"

Farrel menepuk jidatnya, "Al, dari tadi gue manggil-manggil elo, tadi lo-nya gak ngerespon. Budeg tah lo?"

"Hah? Emang tadi lo manggil gue?" tanya Alexa yang benar-benar bingung. Entah mengapa, hari ini Alexa terlihat lemot atau lola.

Farrel mendengus sebal, "Yaudah, sekarang gue nanya, kita mau mainin lagu apa, Alexa sayang?"

Alexa terkekeh kemudian menunjukkan secarik kertas kepada Farrel. Farrel menerima kertas itu, dan mengernyit bingung, "Masih? Lagunya siapa ini?"

Alexa terdiam sejenak, "Lagu ciptaan gue,"

Suara Alexa yang terlalu kecil membuat Rivaldi menyuruhnya untuk mengulangi katanya, "Gak denger gue, Al,"

Alexa memutar bola matanya, "Itu lagu ciptaan gue, Rivaldi cayang, puas?"

Semua orang yang berada didalam ruangan itu terdiam.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Empat det--

Suara tawa pecah memenuhi ruangan. Tiffany, Farrel, Adit, maupun Rivaldi tertawa kencang. Tidak untuk Alex yang menatap Alexa dengan ekspresi datar.

"Ih! Kok malah ketawa sih?" gerutu Alexa seraya memajukan bibirnya 5cm.

Alex diam-diam melirik Alexa yang tengah cemberut. Biasanya, Alex akan mencubit bibir Alexa dan mengacak-acak rambutnya, setelah itu mereka akan terlibat adu mulut yang tak bermutu. Tapi, itu dulu.

"Nih, dengerin gue nyanyi! Tapi, awas aja kalo baper! Oh iya, gue minjem gitarnya dong!" ujar Alexa dengan percaya diri.

Alexa berdehem sejenak, dan tangannya mulai memetik senar gitarnya.

"Ku tak pernah membayangkan, jika ini 'kan terjadi
Semua waktu yang kita lewati bersama
Tlah hilang dan sirna dalam sekejap
Semua kenangan itu telah hilang

Ku tau kini ...
Mungkin ku tak pantas untukmu
Tapi, percayalah

Aku masih disini
Masih mencintaimu
Masih menunggumu
Masih setia untukmu

Ku tak pernah membayangkan, jika ini 'kan terjadi
Semua suka dan duka yang pernah kita bagi
Semua itu hanya angin lalu sekarang
Ku hanya ingin kita kembali

Ku tau kini ...
Mungkin ku tak pantas untukmu
Tapi, percayalah

Aku masih disini
Masih mencintaimu
Masih menunggumu
Masih setia untukmu

Ooohhhh...

Aku masih disini
Masih mencintaimu
Masih menunggumu
Masih setia untukmu

StillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang