Wanita berambut hitam panjang itu lagi-lagi melihat dan menggeser-geser layar handphonenya. Membuat Yura yang ada didepannya itu menjadi penasaran.“Lagi apa sih yer?”
Yeri lalu membalik menatap sahabatnya itu.
“Searching tentang Jeon Jungkook” Jawabnya enteng.
Yura lalu menghela nafas panjang.
Kenapa harus terjadi lagi sih?
Yeri masih asyik bermain dengan smartphonenya yang berwarna ungu itu.
“Sial. Aku mencari Jeon Jungkook, kenapa member BTS yang muncul” Wanita itu berdecak dengan kesal.
“Yer. Aku pulang dulu ya” Ucap Yura akhirnya. Wanita itu lalu meninggalkan Yeri sendiri yang masih terbodoh dengan kepulangannya Yura secara mendadak.
“Ah- ya. Baiklah” Jawab Yeri seadanya. Lalu meneruskan aktivitasnya lagi.
Yura menutup pintu apartement Yeri dengan tatapan jengkel.
Selama berjam-jam ia berada dikamar itu. hanyalah nama Jungkook yang terus mendominasi cerita mereka.
Yeri tidak mungkin kan mendapatkan Jungkook yang menjadi salah satu mahasiswa terpintar difakultas Arsitektur itu?
Ya. Yeri tidak mungkin bisa.
Jeon Jungkook itu. Pria super dingin yang sangat susah untuk didekati.
Menyerahlah Kim Yerim. Gumam Yura dalam hatinya.
Lebih baik. Kita berdua menyerah saja.
**
Yeri menatap nanar kertas skripsinya yang belum diterima.
Dengan kaki yang lemas ia pun terduduk disebuah kursi panjang yang terdapat didekat ruangan dosennya itu.
Mengapa hidupnya semengenaskan ini?
Apakah karena dirinya terlalu banyak menonton drama korea?
Padahal minggu ini, ia hanya menonton Another Oh Hee Young.
Apakah hidupnya akan semenyedihkan Oh Hee Young?
“Kenapa yer? Gagal lagi?”
Yeri langsung mendongakkan kepalanya kearah suara. Terdapat wanita cantik berambur cokelat berdiri didepannya.
“Iya Seul” Jawab Yeri pasrah.
“Kenapa sih gagal melulu?”
Yeri lalu menatap wanita yang bernama Seulgi itu.
“Gambaranku kurang simetris” Jawabnya.
Senyum Seulgi langsung melebar begitu mendengar alasan dari Yeri.
Wanita itu seperti mendapatkan sebuah titik terang.
“Aku tahu siapa master menggambar di kampus ini”
Kedua mata Yeri langsung berbinar.
“Siapa? Siapa?”
Mata Seulgi yang tadinya sangat bersemangat langsung meredup seketika. Membuat Yeri menjadi sedikit panik.
“Tetapi- ah. Lebih baik tidak. Aku menyarankan. Lebih baik kau tidak belajar dengannya”
Dahi Yeri langsung membentuk lipatan-lipatan kecil.
Wanita itu benar-benar tidak mengerti apa yang dikatakan Seulgi kepadanya.
Dengannya? Dengannya siapa? Seulgi belum menjelaskannya bukan?
“Dengan siapa Seul?” Tanya Yeri penasaran.
Seulgi menghela nafasnya sejenak.
“Sebaiknya kau tidak perlu mengetahuinya Kim Yerim”
“Eh! Tidak boleh begitu. Aku benar-benar membutuhkan seorang pengajar yang professional, menyayangiku, selalu meluangkan waktunya untukku dan dapat diandalkan”
“Ini bukan ajang untuk mencari jodoh. Astaga!”
Yeri hanya tersenyum kecil.
“Iyaiya. Aku benar-benar ingin belajar Seul. Aku benar-benar ingin cepat-cepat lulus dalam perkuliahan ini”
Seulgi tidak membalas perkataan wanita itu.
“Seul. nanti kalau aku tidak lulus. Kan memalukan juga”
Seorang Kim Yerim mulai merengek. Membuat Seulgi langsung memutar bola matanya.
“Astaga! Iyaiya. Akan kuberitahu siapa namanya. Berhentilah berdrama seperti itu Kim Yerim!”
Akhirnya Yeri menghentikan aktivitasnya menarik-narik kemeja yang dipakai oleh Seulgi.
“Iyaiya. Aku berhenti. Lalu, siapa namanya?”
Seulgi menghela nafasnya lagi.
“Aku berharap. Kau tidak benar-benar menemuinya” Jelas Seulgi.
“Iya-iyaa. Baiklah Kang Seulgi. Jadi siapa namanya?” Tanya Yeri lagi.
“Aku peringatkan ya” Seulgi menghentikan kalimatnya sejenak.
“Jangan pernah menemui dia. Nanti kau akan menyesal”Yeri diam. Menunggu kalimat Seulgi yang berikutnya.
“Jangan pernah menemui Jeon Jungkook”
Kalimat itu berhasil membuat kedua mata Yeri membulat sempurna.
Jeon- Jeon Jungkook?
Astaga!
Jeon Jungkook-nya?
Ini sih dia enggak bakalan menyia-nyiakan kesempatan.
Tanpa sadar. Yeri berteriak riang. Membuat Seulgi yang sudah berada disebelahnya menjadi tersentak kaget.
“Apaan sih Yer?” Wanita itu berdecak sebal.
“Beneran Jeon Jungkook?” Ulang Yeri lagi.
Matanya sudah berbinar. Jikalau digambarkan seperti animasi. Sudah ada gambar bintang dikedua matanya itu.
“Iyaa”
“Jeon Jungkook di fakultas arsiterkur kan?”
“Iya Kim Yerim!. Kenapa sih?”
Yeri hanya tersenyum penuh arti-lagi-
“ASTAGA JANGAN BILANG KAU-” Seulgi langsung bangkit dari kursi yang dia duduki.Yeri langsung menggeleng keras.
“Tidak-tidak. Aku tidak mengenalnya. Dan aku tidak menyukainya. Tenang saja” Jawab Yeri berbohong.
“Kang Seulgi. Kau bisa duduk sekarang” Lanjut wanita itu.
Seulgi menghembuskan nafasnya kasar. “Untung saja kau tidak menyukainya. Aku bersyukur. Jika tidak. Kau akan menyesal kemudian”
Yeri menaikkan sebelah alisnya.“Kenapa?”
“Kau tidak perlu mengetahuinya. Astaga! Kenapa kita jadi membahas Jeon Jungkook sih?”
Yeri langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
Ya. Membahas Jungkook dengan Seulgi yang sensitive memang sangat susah.
Lebih susah daripada menjawab soal essay matematika.
Tetapi dia benar-benar penasaran.
Ada apa dengan pria bermarga Jeon itu?
Menyeramkan?
Memakan manusia?
Atau-
Dia bukan manusia?
Yeri langsung tersenyum kecil.
Yang penting ia akan menemui pria itu nantinya.
Ia harus menemui pria itu.
Menemui Jeon Jungkook.Garing?kayak krupuk?wkwk.
Kalo gitu dimakan aja(:Kth👯
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall [Jung;ri]✔
Fanfiction[COMPLETE]♡ Kim Yerim jatuh cinta kepada Jeon Jungkook. Tetapi sayangnya, Jungkook tidak. Tetapi bagaimana pula jika mereka tinggal bersama? ⏩start;nov,18,2k16