THIRTY ONE

4.3K 480 22
                                    

"Nah ini lagu terakhir kita" Jungkook menaikkan mic yang digenggamnya.

Yeri perlahan berjalan kearah komputer yang terletak disudut ruangan "Oke. Biarkan aku memilih lagunya" Ucapnya perlahan. Setelah Yeri sampai kedepan layar komputer itu, ia kemudian menggerakkan mouse yang ada dihadapannya, mengetikkan sesuatu dikeyboard dan menekan enter kemudian.

Musik perlahan mengalir. Sebuah lagu dari Bigbang yang berjudul If You memenuhi ruangan itu. kedua insan itu mulai bernyanyi perlahan. Sehingga, selama beberapa menit berlalu hingga lagu itu habis. Suasana menjadi hening. Mungkin keduanya nya terlalu fokus untuk bernyanyi.

"YEAAAYY!" Teriak Yeri dipenghujung lagu. Diikuti oleh Jungkook yang lagi-lagi menaikkan micnya.

"Kau menyukai lagunya bukan?" Tanya Yeri. Kedua manusia itu perlahan duduk disofa yang terletak dibelakang mereka.

Jungkook mengangguk. Lalu tangan kanannya mengacak rambut Yeri perlahan "Darimana kau tahu jika aku menyukai lagu ini?"

"Mungkin karena aku mencintaimu?"

Jawaban itu berhasil membuat telinga Jungkook memerah. Ia malu.

"Oke Kim Yerim. Jangan menggodaku"

"Aku tidak menggodamu"

"Tapi- ah sudahlah. Oh iya. Aku ingin bertanya satu hal kepadamu"

"Apa?" Yeri menaikkan sebelah alisnya.

"Itu.. bagaimana bisa dirimu bersahabat dengan Yura?"

"Ha-?"

"Ya. Maksudku, sejak kapan kalian-"

"Oh itu. hm. Aku bersahabat sudah lama. Mungkin semenjak masuk Sekolah menengah pertama. Yura sewaktu itu pindah ke Busan karena tugas orang tuanya. Karena aku sekolah menengah atas di Seoul, dan juga dia juga pulang ke Seoul saat itu. kami jadi semakin berteman dekat"

Jungkook mengangguk paham "Jadi? Apakah dia- maksudku apakah dia sangat berarti bagimu?"

"Mengapa kamu masih bertanya Jungkook ku? Tentu saja! Yura sahabat yang sangat kusayangi. Aku tidak akan membiarkan siapapun melukainya. Dia sudah menjadi salah satu bagian hidupku"

Jungkook terdiam mendengar itu. Ia perlahan menggigit bibir bawahnya, menundukkan wajahnya. Sungguh. Ia ingin bercerita tentang Yura. Tetapi mungkin, ini bukan saat yang tepat.

**

"Jadi apa? Cepatlah memulai ceritamu Kim Taehyung"

Taehyung perlahan menatap Yura yang ada dihadapannya. Telunjuk kanannya terus-terusan bergerak, memukul meja yang ada dihadapannya.

Menandakan bahwa dirinya sedang berfikir sekarang.

"Cepatlah! Aku benar-benar tidak memiliki waktu yang banyak untukmu"

Taehyung mengalihkan pandangannya. Kedua matanya menyusuri pelanggan-pelanggan yang mulai memasuki kafe itu.

Sedetik kemudian. Ketukannya terhenti. Kedua tangannya mengepal, lalu memukul pelan meja yang ada dihadapannya.

Yatuhan Kim Taehyung! Mengapa kau tidak sadar satu hal? Kau bisa saja berbohong!

Taehyung memandang Yura lekat. Perlahan ia menceritakan segalanya. Tentu saja, hampir 60% ceritanya kebohongan semua. Ia tidak mungkin menceritakan tentang Jungkook yang berbohong kepada ibunya, yang mengatakan bahwa Yeri adalah istrinya.

Itu pasti akan menimbulkan masalah besar nantinya.

Taehyung terus bercerita. Mengatakan bahwa Yeri sudah berusaha sangat keras, sehingga membuat Jungkook lelah melihatnya. Ya, itu memang cerita benar. Tetapi, dalam hal pemikiran Taehyung, itu tidak sepenuhnya benar.

Pasti ada apa-apa sehingga membuat seorang Jeon Jungkook jatuh cinta kepada Yeri.

Kelihatannya Yura percaya. Ia tidak mengalihkan sedetik pun pandangannya kepada Taehyung.
Taehyung mengakhiri ceritanya. Yura mengangguk perlahan, lalu bibirnya membentuk senyuman licik disana.

"Oke Taehyung. Ternyata ceritanya sesederhana itu. terima kasih sudah bercerita" Ucap Yura perlahan. Wanita itu kemudian berdiri, tanpa pamit, ia langsung meninggalkan Taehyung.

Punggung Yura perlahan menghilang dibalik pintu. Taehyung menghela nafas lega. Sekarang, ia tidak merasa bersalah. Ia tidak mengatakan rahasia itu.

Jungkook dan Yeri pasti baik-baik saja.

**

Yura merogoh isi tasnya, mencari benda petak bercase biru. Setelah menemukan ponselnya itu, kedua tangan wanita itu langsung mengetik sesuatu disana. Beberapa detik kemudian, ia meletakkan ponsel itu ditelinganya.

"Halo?" Ucapnya begitu telfonnya tersambung.

"Ini siapa?" Tanya suara diseberang sana.

"Ini Han Yura. Aku ingin menceritakan sesuatu yang penting. Apakah kau sedang sibuk?"

"Oh Han Yura! Teman SMA bukan? Tidak. Aku sedang tidak sibuk"

"Oke. Bisakah kita bertemu di kafe yang sering kelas kita kunjungi dulu?"

"Oh kafe itu? baiklah. Aku akan kesana"

"Oke. Aku menunggumu Mark"

**

Mata Yura terus memandang pintu masuk kafe itu. menantikan kehadiran Mark disana. Sesungguhnya, ia ingin menghubungi Junhoe. Tetapi karena mengetahui pria itu sudah memiliki kekasih, itu akan semakin memperparah keadaan.

"Hei Yura!"

Yura langsung menoleh keasal suaranya. Senyumnya melebar seketika.

Dengan senyum yang lebar, Pria yang sedari tadi ditunggunya itu berjalan mendekatinya.

Mark Lee. Cinta pertamanya, salah satu mantan Yeri sewaktu di Sekolah menengah atas dulu.

Mark perlahan duduk dihadapan Yura. Pria itu masih sama, wajahnya masih seramah dulu. Tidak ada yang berubah, mungkin dia semakin tampan sekarang.

"Apa kabar?" Tanyanya. Mark memang seperti itu. ia pria yang ramah. Ia suka berbasa-basi.

"Aku baik. Kau juga sepertinya begitu"

Mark tersenyum "Ya. Seperti yang kau lihat"

"Hm. Ya. Sepertinya begitu. Oh iya Mark, apakah kau sudah memiliki kekasih?"

"Ha-?"

"I-itu. seorang kekasih. Apakah kau sudah memilikinya?"

Mark menggeleng perlahan. "Tidak" Ucapnya lemah. "Semenjak aku putus dari Yeri beberapa tahun yang lalu. Aku belum mendapatkan penggantinya. Tidak ada wanita yang pas"

Yura mengangguk paham. Ini sesuai dengan jalan fikirannya sekarang. Mark senang menceritakan masalahnya tanpa curiga kepada apapun.

"Oh ya? Wah. Kau pasti sangat mencintai Kim Yerim"

Mark diam. Tetapi ia masih tersenyum.

"Oke. Aku akan menceritakan sesuatu tentang Yeri. Sepertinya kau masih bisa mendapatkannya Mark"

Dahi Mark mengerut. "Apa maksudmu?"

"Ya. Begini. Aku bisa membuatmu mendapatkan Yerimu kembali" Ucap Yeri perlahan, diiringi dengan senyuman penuh makna dibibirnya.

Ya Mark. Terima saja, dan masuklah kedalam jebakanku. Batinnya.








Happy birthday my lovely boy🎂🎂

semoga lebih baik lagiyaa😍😍.

Oh iya btw ini ff udah panjang banget ya? Pasti kalian bosan banget baca ini😂huhu.

Gue juga engga nyangka, bakalan sampe 30 an gini. Gue fikir 30 udah end. Eh nyatanya😂.

But gue usahain ini tamat deh. Secepat mungkin kalo bisa. Jangan sampe 50(semogaaa)

Jangan sampe 40an juga deh wkwk.

Doain ya supaya ini cerita lancar😂
yauda segitu aja.

Bhay💋



-Kimtaehyungggg❤

Fall [Jung;ri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang