NINETEEN

5.5K 684 68
                                    

WARNING!!
.
.
.
.
TYPO EVERYWHERE


"Daging sapi! Daging sapi!"

Lagi-lagi, wanita yang ada disebelah Jungkook itu bersenandung. Senyuman wanita itu masih tetap melekat dibibir itu.

"Kau punya pemanggang kan?"
Jungkook mengangguk pelan.

"Kita benar-benar seperti berpesta sekarang!" Pekiknya girang. Lalu kembali bersenandung ria.

Setelah beberapa menit diperjalanan, akhirnya mereka berdua sampai juga di Apartement mewah itu. Belum sempat Jungkook keluar dari mobilnya, wanita yang ada disebelahnya itu sudah keluar duluan. Lalu meninggalkannya sendiri.

Yeri kalau sudah kegirangan sendiri. Memang sering seperti itu.

"Yer. Kau saja yang membukakan pintunya" Ucap Jungkook. Setelah berhasil mengejar Yeri yang tadinya sudah meninggalkannya sendiri.

"Oh ya? Oke. Mana kartunya?"

"Ini" Jungkook lalu menyerahkan kartu berwarna gold itu. dengan senang hati, wanita yang ada didepannya itu menerimanya.

Satu menit kemudian. Tubuh Yeri langsung membatu begitu pintu yang ada dihadapannya itu terbuka.
Nafasnya menjadi terhenti sesaat.

Ruangan besar itu sudah dihiasi dengan balon berwarna warni. Penerangannya diganti dengan lilin-lilin putih yang terletak disetiap pinggir ruangan itu.

"Ayo masuk" Jungkook lalu mendorong tubuh wanita itu. agar masuk kedalam rumahnya.

"Kau- menyiapkan semua ini?"
Jungkook hanya tersenyum, tidak menjawab. Pria itu lalu berjalan mendahului Yeri menuju ke dapurnya.

"Yer. Kesini!" Panggil pria itu.

Mata Yeri tidak berkedip untuk beberapa detik. Jantungnya langsung terpompa hebat begitu melihat apa yang sudah ada dihadapannya.

Jungkook dengan membawakan kue berlapis cream putih tersenyum kepadanya.

"Kenapa diam? Ayo ditiup lilinnya"

"Yer? Yeri?"

"Ah- ya" Yeri lalu berjalan mendekat kearah pria itu, dan meniup lilin bertuliskan angka 21 itu.

Tidak Kim Yerim. Kau jangan terlalu senang dulu. Mungkin saja ini Jungkook lakukan karena terpaksa.

Tetapi. Jika terpaksa. Mengapa Jungkook memberi kejutan seperti ini kepadanya?

"Ini kadoku" Jungkook lalu menyodorkan kotak berwarna cokelat kehadapan Yeri. "Nanti saja dibukanya" Lanjut pria itu.

Yeri mengangguk mengerti. Bahkan untuk bernafas saja sangat susah baginya sekarang, dikarenakan. Rasa senangnya yang amat berlebihan.

Persetan dengan Jungkook yang merayakan ini karena CCTV. Persetan dengan Jungkook yang menyiapkan segalanya ini karena terpaksa. Yang pasti. Ia sangat senang hari ini.

**

"Akhirnyaaa. Kenyang juga" Wanita yang ada dihadapan Jungkook itu langsung menegak habis sekaleng bir yang ada dihadapannya.

Jungkook menelan salivanya sendiri begitu melihat bibir Yeri yang kemerahan karena saus daging mereka yang terbilang pedas.

Astaga Jungkook. Apa yang sedang kau fikirkan sekarang?

Jantung Jungkook semakin berdetak dengan cepat begitu melihat wajah Yeri yang sudah memerah, menatapnya intens.

Yatuhan. Ada apa dengan perasaannya sebenarnya?

Fall [Jung;ri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang