THIRTY SEVEN

6.3K 659 138
                                    







Dont be a siders guys♡ thanks^^








Jungkook membalas menatap ibunya.
Ia tidak bisa membiarkan Yeri keluar begitu saja. ia tidak bisa berdiam diri seperti ini.

“Jungkook. Tetap disini dan jangan keluar”

“Tidak”

Ibu Jungkook menatap kaget putranya itu.

“Jungkook! Kau sudah berani melawan ibu?!” Suara Ibunya kembali meninggi.

“Ibu. Maafkan aku” Jungkook kemudian membalikkan tubuhnya, kemudian pria itu langsung berlari meninggalkan ruangan itu.

Nyonya Jeon tersentak kaget. Kedua matanya melebar sempurna. Ia benar-benar tidak menyangka Jungkook akan berbuat seperti itu kepadanya.

Tanpa aba-aba. Nyonya Jeon langsung menyusul kepergian Jungkook.

**

Yeri terisak. Air matanya terus saja turun membasahi pipinya.

Bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

Ia benar-benar tidak tahu.

Dimana ia akan tidur?

Bagaimana ia bisa makan?

Bukan. Ia bukan memikirkan tentang dirinya. Tetapi tentang bayi yang sedang dikandungnya.

Yeri benar-benar tidak memiliki uang. Bagaimana mungkin ia bisa memiliki uang jika Jungkook selalu melarangnya untuk melamar pekerjaan?

Wanita itu kemudian menyeka air matanya. Ia mempercepat langkahnya.

Ini memang kesalahannya.

Jika saja ia tidak pernah berbohong sampai seperti itu.

Jika saja ia tidak mengikuti saran gila Taehyung.

Jika saja..

Ah sudahlah. Itu semuanya sudah berlalu.

Tetapi satu hal yang membuat Yeri penasaran.

Bagaimana bisa ibunya Jungkook mengetahui itu? siapa yang memberitahunya?

Apakah si Alien bodoh itu?

Tidak. Tidak mungkin Taehyung.

Jika dia. Apa untungnya Taehyung memberitahukan hal itu?

Jadi? Siapa?

Persetan dengan siapa yang memberitahukan semua itu. sekarang masalahnya, bagaimana dirinya sekarang? Apa yang harus ia perbuat?

Yeri memberhentikan langkahnya saat dirinya sudah sampai dipinggir jalan.

Lampu sedang hijau sekarang.

Yeri terdiam menunggu. Ia terus saja menggigit bibir bawahnya. Menetralkan perasaannya. Berharap ia dapat berfikir dengan jernih.


Ting!


Lampu menjadi merah menyala.


Tetapi Yeri tak kunjung bergerak. Ia masih berdiri disana dengan koper yang ada disebelahnya.


“Nona? Bisakah anda bergeser sedikit?”


Yeri tersentak kaget begitu pria paruh baya itu memegang punggungnya.

Fall [Jung;ri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang