01♡

6.6K 515 37
                                    







Bonus chapternya semoga suka💋





Sudah dua minggu berlalu sejak pernikahan sah mereka. Jungkook dan Yeri melaksanakan pernikahannya tentu saja disalah satu gereja mewah diseoul, dan pestanya di laksanakan di pulau Jeju.

Yeri yang memilih Jeju, karena katanya untuk menenangkan jiwanya dan fikirannya.

Jungkook membuka pintu apartementnya perlahan. Langsung saja, Yeri yang ada dibelakangnya berjalan cepat, lalu wanita itu menghempaskan tubuhnya diatas sofa lebar berwarna merah itu.

“Lelah yang?” Tanya Jungkook kepada Yeri, setelah meletakkan dua koper besar yang tadi dibawanya. Jungkook kemudian mendudukkan dirinya tepat disebelah Yeri.

“Engga lelah. Capek tapinya” Ucap Yeri menggerutu.

Bagaimana tidak?

Selama di Jeju, Yeri benar-benar tidak dapat beristirahat total. Sehari-hari ia harus menyambut tamu-tamu yang datang keacara pernikahannya.

Perlu digaris bawahi. Kenalan ibu Jungkook sangatlah banyak. Bahkan Yeri bisa menduga, apakah ibu Jungkook mengundang seluruh rakyat Seoul? Hingga pernikahannya dilaksanakan 5 hari berturut-turut.

“Yang~” Jungkook kemudian memandang Yeri yang sedang bergelut dengan bantal yang ada disofa.

“Hmm?”

“Minggu depan Honeymoon yuk?”

Yeri langsung tersentak kaget begitu mendengar kalimat itu. ia langsung membalikkan tubuhnya dan memandang Jungkook tajam.

“Honeymoon? Minggu depan?”

“Iya hehehe. Kenapa emang? Kamu maunya dimana yang? Aku bakalan pesanin tiketnya hari ini deh”

“Enggak Jungkook. Aku capek”

“Oh iya, Kayaknya yang. Honeymoon di Afrika keren deh”

"Enggak yaang. Aku capek. Beneran"

"Yang. Australia juga keren kayaknya"

Yeri mendengus kasar. Ia langsung bangkit dari sofa merah itu. kedua matanya menatap Jungkook kesal. Setelah itu, Yeri melangkahkan kakinya menuju kamar.

Bagaimana ia tidak kesal? Apakah Jungkook tidak peka terhadapnya?
Bulan madu?

Bukankah di Jeju mereka setiap malam berbulan madu?

Jujur saja. ia sangatlah lelah.
Kurang puaskah dirimu Jeon Jungkook?


Melihat Yeri yang tiba-tiba saja meninggalkannya, membuat Jungkook kaget. Langsung saja Jungkook menyusul Yeri memasuki kamar mereka.

Tetapi sayangnya. Yeri mengunci pintu cokelat itu. membuat Jungkook mengetuk pintu itu perlahan.

“Yaang. Kamu marah ya”

Tidak ada jawaban.

“Sayang~ Kim Yerimku.. Kamu marah?”

Tetap tidak ada jawaban.

Jungkook mendengus kasar. Ia tidak tahu jika ajakannya itu membuat Yeri marah.

Apa yang salah dengan mengajaknya Honeymoon? Bukankan mereka sudah menjadi sepasang suami istri sekarang?

“Yaaangggg”

Tetap sama. Yeri tidak menjawab apapun, membuat Jungkook semakin bersalah.

Tetapi, sedetik kemudian ia langsung tersenyum.

Bukan Jeon Jungkook namanya jika ia tidak bisa menyelesaikan masalah sepele ini.

Jungkook berjalan perlahan menjauhi pintu. Ia kemudian mengambil dua bungkus ramyeon dari lemari dapur miliknya.

Dipanaskannya kompor yang ada dihadapannya. Setelah air mendidih Jungkook kemudian membuka mie itu dari bungkusnya dan memasukkannya kedalam air.

Jungkook tahu. Yeri sangatlah menyukai Ramyeon.


**

Yeri meringkuk sedih begitu suara Jungkook tak lagi didengarnya.

Apakah pria itu kesal?

Oh tuhan, apa pedulimu Kim Yerim. Mengapa dirimu yang merasa bersalah sekarang?


Yeri kemudian memandang figure foto dirinya dan Jungkook saat ada di gereja.

Seketika, wanita itu tersenyum sedih.

Astaga. Tidak seharusnya ia bertingkah kekanak-kanakan seperti ini. Jungkook adalah suaminya, hal yang wajar bukan jika ia melayani suaminya sendiri?

Setelah tersadar akan hal itu, Yeri kemudian bangkit dari tempat tidur dan langsung keluar untuk mencari Jungkook.



Langkahnya terhenti, begitu melihat suaminya sedang memasukkan ramyeon kedalam mangkuk.

Seperkian detik kemudian, Yeri langsung berlari kearah Jungkook. Lalu memeluk pinggang pria itu kuat.

“Ayaaaanngg” Pekik Yeri langsung. Ia sangat malu karena sudah bertingkah bodoh seperti tadi.

“Eh yang. Awas airnya panas ini” Ucap Jungkook. Pria itu lalu meletakkan air panas itu keatas meja. “Kamu mau Ramyeonnya kan?”

“Jungkook. Maafin aku ya”

Jungkook kemudian tersenyum mendengar kalimat yang baru saja diucapkan Yeri. Ia kemudian membalikkan tubuhnya hingga berhadapan dengan wanita itu.

“Aku yang harusnya meminta maaf. Aku enggak peka, kamu masih capek eh akunya malah ngajak pergi lagi”
Langsung saja senyuman di wajah Yeri terbentuk.

Yatuhan. Ternyata Jungkook memahaminya.

“Jadi. Kamu enggak marah lagi kan yang? Yuk kita makan ramyeonnya. Nanti dingin” Jungkook kemudian mengambil dua mangkuk ramyeon yang tadinya  ia masak, lalu pria itu berjalan kemeja makan yang tak jauh darinya.

“Yeri. Kesini. Kamu pasti lapar kan yang? Makanya kamu jadi sensi kayak begini?”

Yeri hanya tersenyum. Ia lalu mengikuti langkah Jungkook kearah meja makan.

“Yang, kalau misalnya kamu enggak mau Honeymoon minggu depan. Kita bisa pending kok sampai kamunya mau”

“Maafya. Aku benar-benar capek untuk pergi jauh-jauh minggu ini”
Jungkook kemudian tersenyum.

Ia mengerti mengapa Yeri sempat marah kepadanya.

“Yaudah, aku enggak akan buat kamu capek kok dalam seminggu ini. Kamu istirahat aja. Nih makan ramyeonnya. Nanti dingin loh”

Yeri hanya memandang Jungkook.
Disisi lain. Ia merasa bersalah kepada pria itu.

“Yang? Kenapa mandang aku kayak begitu? Aku tambah ganteng ya?”

Kamu selalu ganteng kok Jungkook.

“Jungkook?”

“Hm?”

“Kita bisa kan lakuin hal itu meskipun kita enggak pergi jauh?”

“Maksudnya yang?”

“Itu loh. Kita bisa-”

“Oh yatuhan!” Jungkook kemudian memekik begitu ia mengerti arti kalimat Yeri barusan. “Eh yang. Emang kamu mau?”

Yeri memandang Jungkook malu-malu.

“Kamu maunya apa?”

“YA TENTU MAU LAH YANG!”









Komentarnya ditungguu 😋😋






-Kimtaehyungggg💙

Fall [Jung;ri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang