THIRTY TWO

4.2K 476 14
                                    

"Jungkook. Maaf aku tidak mengangkat telefonmu selama beberapa hari ini"

Jungkook memindahkan ponselnya ketangan kanannya, lalu meletakkan benda petak itu lagi ketelinganya "Ada apa denganmu? Apakah kau baik-baik saja? kau tahu, aku benar-benar mencemaskanmu"

Suara tawa Taehyung terdengar dari seberang sana "Jangan berkata seperti itu. kau seperti kekasihku saja"

"Sialan kau!"

"Okeoke. Aku akan bercerita. Kau pasti tidak akan menyangka dengan apa yang akan kuceritakan ini"

Taehyung menarik nafas perlahan, ia kemudian menceritakan segalanya. Dimulai dari Yura yang menyekap ibunya, sampai kebohongan yang ia ceritakan kepada Yura.

"Oh tuhan. Sudah kuduga, dia pasti wanita gila!" Komentar Jungkook setelah Taehyung selesai bercerita.

"Iya. Dia memang wanita gila. Kau sudah memberitahu Yeri tentang ini?"

"Tidak. Aku belum memberitahunya"

"Astaga! Apakah kau gila? Kau belum memberitahunya?! Yatuhan.."

Jungkook mendesah perlahan "Belum ada waktu yang tepat untuk itu"

"Jungkook-" Taehyung menghentikan kalimatnya sejenak. "Kau harus memberitahunya. Aku memiliki firasat buruk tentang kalian"

"Ya-ya. Aku berusaha untuk memberitahunya"

**

"Jadi- begitulah ceritanya" Yura mengakhiri ceritanya. Sedangkan kedua mata Mark melebar tidak percaya.

"Kau pasti berbohong Han Yura! Tidak mungkin Yeri sekejam itu"

"Hahaha. Kau tidak percaya kepadaku Mark? Yatuhan. Apakah mungkin hubungan kalian yang berjalan baik-baik saja itu tiba-tiba diakhiri? Hubungan kalian hanya bertahan hampir setengah tahun. Hubungan seperti apa itu?"

"Yeri pasti ingin fokus untuk ujian negara. Kita sudah kelas akhir waktu itu" Bantah Mark.

Yura tersenyum sinis "Mark. Itu adalah alasan basi. Percayalah padaku. Kau lupa aku siapa? Aku sahabatnya Yeri. Aku tahu semua tentangnya"

"Tidak! Kau pasti berbohong!"

"Yasudah. Jika kau tidak percaya. Aku hanya ingin membantumu untuk membalaskan dendammu kepada Yeri. Hatimu pasti panas setelah mendengar fakta itu"

"Aku tidak memiliki dendam kepadanya!"

"Hmm. Yasudah. Aku hanya menawarkanmu hal itu"

Mark memandang Yura tajam. Kemudian, pria itu berdiri dari kursinya. "Jika kau memanggilku hanya untuk ini. Aku akan pergi" Ucapnya. Lalu tanpa pamit pergi meninggalkan Yura.

"Okey. Jika kau berubah fikiran, hubungi aku. Aku akan senantiasa membantumu. Kau tahu? Kau benar-benar terlihat seperti pria menyedihkan jika seperti itu"


**


Mark mengacak rambutnya kasar. Fikirannya kalang kabut. Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Disisi lain, ia merasa kebencian sudah menyeruak ditubuhnya. Ucapan Han Yura beberapa jam yang lalu benar-benar berhasil membuatnya terpengaruh.

Fall [Jung;ri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang