----
"Papa juga kangen sama kamu. Kamu kapan sampai ke rumah?"
"Kemarin Sore, aku seharusnya membuat kejutan untuk kalian semua tapi sayang hanya Mama yang ada dirumah.
Papa pun duduk di tempatnya dan kami memulai makan malam bersama.
----
"Dek, teman kamu ada di mana?" Tanya ku
"Ngak tau nih kak, mungkin lagi OTW ke sini."
Aku hanya menganggukkan kepala ku tanda mengerti.
"Kak, katanya teman aku dia menunggu kita di starbucks dekat sana" katanya sambil menunjuk arah starbucks.
Kami pun pergi ke sana dan setelah sampai nia pun langsung mencari keberadaan temannya.
"Itu dia." Tunjuknya dan langsung berlalu dari hadapan ku dan aku pun mengikutinya.
Aku berjalan ke arah meja yang di tunjukkan tadi oleh Nia. Aku melihat seorang gadis cantik yang mungkin seumuran dengan adik ku dan juga seorang pria yang duduk membelakangi ku.
"SINTA" jerit adik ku dan orang yang di panggil pun menoleh dan tersenyum ke arah kami.
"Hallo kak.. Nama ku Sinta" sapanya dan memperkenalkan diri.
"Hallo Sinta, aku kakaknya Nia. Kamu bisa panggil aku Tia." Aku membalas sapaannya dan tersenyum.
"Lo cantik kalo tersenyum."
Akupun langsung menoleh dan mendapati pria yang baru saja ku temui di cafe.
"Lo?" Aku menunjuk tepat di depan wajahnya.
"Santai kali, lo kayak liat setan aja" ucapnya sambil menurunkan telunjuk ku.
Aku berdecak kesal karena untuk kedua kalinya aku bertemu lagi dengan pria gila itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionSeorang mahasiswi jerman dengan paras yang cantik yang bercerita tentang hidupnya yang berlibur di kampung halaman. Tentang dia yang suka pada pandangan pertama oleh seorang pria asing yg baru ditemuinya. Tentang pertemuannya dengan pria asing lain...