----
"Lo cantik kalo tersenyum."
Akupun langsung menoleh dan mendapati pria yang baru saja ku temui di cafe.
"Lo?" Aku menunjuk tepat di depan wajahnya.
"Santai kali, lo kayak liat setan aja" ucapnya sambil menurunkan telunjuk ku.
Aku berdecak kesal karena untuk kedua kalinya aku bertemu lagi dengan pria gila itu.
----
"Kak kita ke Time zone yuk!" Ajak Nia ke aku dan aku hanya mengangguk tanda aku setuju.
Jangan tanya tentang si gila reyhan itu, dia terus saja mengganggu ku dan kami terus bertengkar.
Oh iya.. Reyhan itu kakak Sepupu dari Sinta. Yah aku akui kalo aku sempat memandangnya takjub tapi itu tidak berlangsung lama karena sikapnya menutupi katampanannya itu.
"Berhentilah mengganggu Kak Tia Cousin. Dia sudah terlihat sangat kesal saat ini." Ucap sinta dengan tatapan tajamnya.
"Kak Reyhan kenapa seperti hobby banget gangguin Kak Tia? Padahalkan kalian baru kenal belum berapa jam lalu."
"Aku hanya suka saja melihatnya kesal. Dan tidak ada satupun yang bisa menghentikan ku untuk menggodanya."
"Stop it Reyhan, your soo crazy and I dont like that" pekik ku tertahan.
Saat ini aku benar-benar kesal dengan sikapnya. Akupun berjalan meninggalkannya dengan Nia dan Sinta.
"see! She is furious" pekik Sinta kepada sepupunya.
"Yes, I see. Aku akan bertanggung jawab dan membuatnya senang." Ucap Reyhan dengan senyuman manis di bibirnya.
Reyhan pun melangkah memasuki area Time Zone dan langsung mencari keberadaan Tia.
----
Author POV
Seorang gadis cantik tengah duduk di kursi yang di sediakan Time Zone. Sesekali dia tersenyum senang karena melihat ada banyak anak-anak yang berlalu di hadapannya.
Kursi itu berada tak jauh dari game Dance - Dance Revolution. Dia memerhatikan setiap orang yang bermain.
"Kak..." ucap seorang anak perempuan yang sangat cantik.
Ucapan anak kecil tadi langsung mengalihkan perhatian gadis itu.
"Nama kakak Tia kan?" Tanya nya dan Tia hanya menganggukkan kepalanya.
"Oh.. telnyata Kakak Ganteng tadi tidak belbohong pada kalin. Kak Tia sangatlah cantik." Ucapnya lagi membuat dahi Tia mengeryit bingung.
"Ini ada Bunga dali Kakak Ganteng. Katanya jangan ngambek lagi, soalnya nanti cantiknya Kak Tia ilang."
Tia gemas melihat tingkah bocah di depannya yang belum bisa berbicara dengan baik. Dia mencubit kedua pipi anak itu dangan senyumnya yang mengembang.
"Nah, Kakak kalau senyum sepelti itu kan lebih cantik dalipada halus cembelut telus. Senyum telus yah kakak cantik kalin mau lanjut main dulu." Ucap anak itu dan berlalu meninggalkan Tia.
"Lo sudah mau memaafkan gue?"
Suara itu membuat Tia menoleh dan mendapat sosok pria tampan yang tersenyum padanya.
"Gue ngak marah sama lo." Ucap Tia dengan suara yang terdengar sangat lembut.
"What..? Are you kidding me? Gue udah susah payah buat bujuk anak tadi dan loe bilang loe ngak marah sama gue." Pekik Reyhan tertahan dan di balas cengiran oleh Tia.
"Gue emang ngak bisa marah sama orang." Ucap Tia dengan senyuman yang masih setia di wajahnya.
*Tia alexandra
"Reyhan!" Aku memanggilnya dan hanya di balas deheman. Aku berdecak kesal dan menoleh ke arahnya.
"Gue pengen nantang loe buat main game yang itu." Gue menunjuk permainan yang ada di sebelah ku.
"Dance - Dance Revolution?" Tanyanya dengan satu alis terangkat.
"Ya.. kenapa? Loe takut ya? Pengecut banget sih jadi orang." Aku menantangnya dengan suara yang berani.
"Gue terima tantangan loe" jawabnya dan tersenyum ke arah ku.
----
"Lo kalau makan ice cream itu jangan seperti anak kecil. Lihat tuh wajah lo terlihat sangat kotor." Ucap Reyhan kepada ku aku hanya angkat bahu acuh.
Reyhan mengeluarkan sesuatu dari saku jeans nya dan membersihkan wajah ku. Jujur aku terkejut dan otomatis mata kami saling beradu.
"Gue udah selesai." Ucap ku mengembalikan suasana. Dan aku benci suasana yang awkward ini.
Aku mengangkat tangan ku agar waiters datang ke meja kami. Aku melihat bill dan segera membayarnya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fiksi RemajaSeorang mahasiswi jerman dengan paras yang cantik yang bercerita tentang hidupnya yang berlibur di kampung halaman. Tentang dia yang suka pada pandangan pertama oleh seorang pria asing yg baru ditemuinya. Tentang pertemuannya dengan pria asing lain...