----
Seseorang yang mencintai mu dengan tulus dan apa adanya kadang adalah orang yang tidak pernah kau duga
----"Gue.. gue ngak tau kapan perasaan ini muncul tapi gue bener-bener mau ngungkapin itu semua sekarang."
Di mansion yang telah dihiasi sedemikian rupa akan menjadi saksi segalanya, Albert akan mengungkapkan segalanya ke Tia.
Jantung Tia tidak terkendali, rasanya jantungnya akan loncat saat itu juga.
Albert berlutut di hadapan Tia, dia mengeluarkan cincin berlian berwarna biru.
"Gue ngak tau seberapa besar gue sayang sama lo, seberapa gue cinta sama lo, dan seberapa besar gue pengen milikin lo. Yang gue tau semuanya tidak akan pernah di ukur oleh apapun. Gue ngak perduli apapun resikonya! Gue ngak tahan nahan perasaan ini lebih lama lagi. Gue ngak tau kenapa gue jatuh cinta sama lo. Gue ngak tau bagaimana hidup gue setelah ini. Tapi gue harap di kehidupan gue nanti ada lo yang ngelengkapin gue. Ada lo yang selalu ada di samping gue. Mungkin saat ini gue cuman ngungkapin perasaan gue ke lo tapi nanti gue bakal ngungkapin semuanya di depan orang tua lo. Yang gue tau gue cinta sama lo cause just the way you are. Gue pengen lo adalah tulang rusuk gue yang hilang, gue pengen lo jadi takdir gue, dan gue pengen lo adalah the last people in my love."
Albert menghela nafasnya sebentar dia gugup mengatakan semua ini, tapi dia tidak akan menahannya lebih lama lagi.
"Gue adalah lo dan lo adalah gue, kita ditakdirkan untuk bersama meskipun waktu yang kita punya begitu singkat. Gue bakal nerima apapun keputusan lo tentang ini tapi gue mohon keputusan lo adalah keputusan yang benar. Gue ngak pernah selemah ini di depan cewek, gue ngak pernah ngerasa sebahagia ini saat bersama orang lain. So I think I wanna marry you? Will you be my girl in my life? Will you be my wife? And will you be mother from my son?"
Tia merasa terbang sekarang, apa dia akan menerima Albert atau dia akan menolaknya. Entahlah dia bingung tapi perasaannya sangat senang sekarang.
"I will Albert."
Singkat! Tapi membuat Albert merasa bahwa dia adalah pria yang paling beruntung di dunia ini.
"Kita akan persiapkan semuanya besok!"
Tia melongo, besok? Orang tuanya saja belum tau tentang ini. Seakan tau apa yang dipikirkan oleh wanitanya diapun terkekeh. Sebenarnya dia sudah melamar Tia beberapa hari yang lalu meskipun ada penolakan dari Reyhan dan Farhan tapi keuntungan berpihak padanya. Dia bisa meyakinkan semua orang.
Prok.. prok.. prok..
Tepukan tangan itu membuat Tia menoleh dan tersenyum. Seluruh orang yang dia sayangi selama hidupnya ada di sini. Tepat dihadapannya. Dia tersenyum dan menghampiri mamanya dan yang lain. Dia memeluknya erat seakan itu adalah kerinduannya selama ini."Kak, Nia punya kabar gembira juga loh buat kakak."
Aku mengangkat sebelah alis ku seakan berkata apa.
"Kak Tia bakal Nikah samaan sama kak Rey sama kak Farhan."
"Huh?"
"Sama gue dia."
"What, Ira? Wah, parah lo diam-diam menghanyutkan."
Farhan merangkul Ira seakan dia tidak akan pernah lepas dan akan selalu bersama.
"Masih ingat dengan dia?"
Reyhan membawa gadis yang dulu pernah membuat kekacauan. Tia cukup terkejut melihat gadis itu lagi. Tapi siapa sangka dia adalah takdir dari Reyhan Pratama.
Tia tersenyum melihat Sintya, dia sudah melupakan masa lalu mereka yang menyedihkan itu.
"Nice to meet you Sintya."
Sintya tersenyum, canggung memang tapi bukan Tia namanya kalo dia tidak bisa mencairkan suasana.
Mereka membicarakan banyak hal dan bercanda tawa. Kehangatan menyelimuti mereka.
Yah, kebahagiaan telah berpihak ke mereka semua, dengan rintangan yang tidak mudah! Mereka melewatinya.
----
4 september 2017
Segala persiapan telah di lakukan dan sekarang adalah hari yang di tunggu oleh mereka semua.
Upacara ijab qabul akan di adakan pukul 09:00. Semua pria terlihat santai bahkan sama sekali tidak menampakkan wajah gugupnya. Pria yang akan mengucapkan ijab qabulnya tapi sang wanitalah yang gelisah. Sedari tadi mereka tidak berhenti mondar-mandir dan berdoa semoga segalanya lancar dan berjalan dengan baik.
Saudara Albert Thomas, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan saudari Tia Alexandra dengan seperangkat alat shalat dan mansion seharga 100.000.000.000.00 (100 m) di bayar tunai
Saya terima nikah dan kawinnya saudari Tia Alexandra dengan maskawin tersebut di bayar tunai
"Alhamdulillah!"
Setelah mereka semua selesai melakukan ijab qabul para wanita pun keluar dan menghampiri sang suami. Mereka langsung mencium tangan suami mereka masing-masing sungguh takdir telah mengatur rencananya sendiri.
Acara resepsi pernikahan mereka lakukan dengan sangat mewah dan meriah, semua orang datang untuk memberikan doa terbaik untuk mereka bertiga.
----
Bukan takdir yang mempermainkan kita, tetapi takdir hanya melakukan apa yang telah di gariskan untuk kita.
----Happy ending? Bukan! Kehidupan kita berlanjut akan ada saat kita mengalami masalah dan kita harus bisa menyelesaikan semuanya.
Kematian juga bukan akhir dari segalanya tapi kematian adalah awal kehidupan baru untuk kita.
Destiny? Takdir adalah garisan yang telah di tetapkan untuk kita, takdir tidak mempermainkan kita tapi kita harus bersabar untuk menunggu takdir yang indah.
Kadang kita berpikir takdir telah mempermainkan kita tapi dengan adanya takdir kita bisa belajar bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa takdir kita adalah orang yang selalu bersama kita karena terkadang orang yang hanya muncul sebagai peran pembantu dalam cerita kita bisa saja dia adalah seseorang yang menjadi takdir kita.
-Destiny-
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Novela JuvenilSeorang mahasiswi jerman dengan paras yang cantik yang bercerita tentang hidupnya yang berlibur di kampung halaman. Tentang dia yang suka pada pandangan pertama oleh seorang pria asing yg baru ditemuinya. Tentang pertemuannya dengan pria asing lain...