----
"Lo ngak bisa apa lebih lama di sini?"
Tia melihat Farhan dengan senyumannya. Sebelum dia mengucapkan permintaan maafnya kepada seluruh keluarga dan sahabatnya. Sebenarnya dia juga berat untuk pergi meninggalkan negara kelahiran dan keluarganya dia ingin menghabiskan waktunya bersama seluruh orang yang dia sayang.
"Gue bakal balik lagi kesini, kalian tenang aja sih. Kalo kalian libur juga kalian bisa ke German."
Semua orang menatapnya seakan mereka tidak rela harus kembali berpisah dengan wanita ini. Mereka seakan-akan berpisah untuk selamanya.
"Apa tidak bisa di tunda beberapa hari lagi? Kami masih mau bersama mu sayang."
Mama Tia mulai menjatuhkan air matanya. Tia tidak pernah bisa tahan melihat mamanya menangis seperti itu. Dia mendekati mamanya dan menghapus air mata itu.
"Ma, Tia tau ini berat untuk semuanya. Tia juga ngak mau ma. Tapi kontrak itu udah tanggungan Tia."
Mereka semua mengerti, Tia adalah orang yang bertanggung jawab. Dia tidak bisa meninggalkannya begitu saja.
Semuanya telah mengerti, Tia melangkahkan kakinya meninggalkan mereka semua tapi sebelum itu dia memeluk dan mencium kedua pipi mereka semua yang ada di sana.
----
Sedari tadi mama Tia berjalan mondar-mandir entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak. Firasatnya mengatakan sesuatu yang tidak baik akan terjadi. Untuk menghilangkan fikirannya itu diapun menyalakan Tv tapi siaran yang dinontonnya membuatnya shock dan membuat matanya mengeluarkan air mata.
pesawat Indonesia-German mengalami kerusakan sehingga membuat pesawat tidak terkendali dan akhirnya jatuh, sejauh ini tim kami masih dalam tahap pencarian dan tim juga belum menemukan adanya korban.
Kalimat itu terus tergiang-giang di kepala mama Tia. Sehingga kepalanya terasa berdenyut dan akhirnya dia kehilangan kesadarannya.
"Ma!!! Mama kenapa? Bangun!"
Nia dan seluruh keluarganya telah berkumpul dan begitu terkejutnya mereka semua mendapati mama Nia kehilangan kesadaran. Semua panik entah harus melakukan apa. Nia terus saja mengusap telapak tangan mama nya untuk menyalurkan kehangatan di tangan yang dingin itu.
Mata mama Nia mengerjap beberapa kali, kepalanya masih terasa berdenyut dia mengingat semuanya dan kembali terisak.
"Tia.. Tia pah!"
Papa Nia mengeryit apa yang terjadi? Tia mungkin sudah sampai di German beberapa jam lagi.
"Pesawat yang dia tumpangi jatuh pa."
Duarr
Semuanya menegang mendapatkan berita itu. Apa ini alasan perasaannya yang tidak enak sejak tadi.Nia segera menyalakan Tv dan benar saja berita pesawat jatuh sedang memenuhi seluruh stasiun televisi indonesia.
Dua wanita itu menangis sesenggukan dan papa Tia hanya menampilkan raut wajah yang tidak bisa di artikan.
----
Farhan POV
Kenapa perasaan gue ngak bisa tenang? Apa ada hal buruk yang terjadi?
Gue menggeleng, gue ngak mau ambil pusing dengan perasaan yang belum pasti itu.
Gue menyalakan Tv dan kenapa saluran Tv menayangkan berita. Biasanya tidak seperti ini.
"Ck, ngak ada yang menarik."
Pesawat Indonesia-German kehilangan kendali dan akhirnya jatuh, tim masih dalam proses pencarian
Gue menegang, Tia ada di pesawat itu. Apa dia baik-baik saja? Dasar tolol jelas-jelas belum ada korban yang di temukan.
Gue cuman bisa berharap semuanya baik-baik saja. Gue tau Tia orang yang kuat. Dia pasti bisa bertahan.
----
Tanpa ada dia gue ngak tau hidup gue bakal gimana? Dia kekuatan gue. Sejauh ini gue hanya mengaguminya dari jauh tapi gue butuh waktu untuk mendapatkannya
----***

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Novela JuvenilSeorang mahasiswi jerman dengan paras yang cantik yang bercerita tentang hidupnya yang berlibur di kampung halaman. Tentang dia yang suka pada pandangan pertama oleh seorang pria asing yg baru ditemuinya. Tentang pertemuannya dengan pria asing lain...