Part 26 - Persiapan Oleh-oleh

47 7 0
                                    

----

Hari ini aku sama yang lainnya udah akan berangkat kembali ke indonesia. Uhh.. rasanya senang sekali meskipun hanya liburan. Tapi setidaknya satu tahun bukan waktu yang singkat.

Liburan kali ini aku tidak mau ada masalah apapun! Aku akan lakukan waktu itu dengan baik.

"Heh, itu barang lo udah selesai semua?"

Farhan dan Reyhan menghampiri Tia. Entah mengapa mereka berdua jadi sangat akrab. Dan sejak kapan? Jujur saja Tia penasaran.

"Hmm."

Tia hanya bergumam untuk membalas apa yang dia tanya kan. Tia masih merasa kesal karena tindakannya kemarin.

"Heh, lo masih marah sama kita?"

Reyhan bertanya dan Tia bungkam. Tia rasa dia tau jawabannya. Reyhan mendekati ku. Setelah dia berada di samping Tia. Dia lalu duduk tepat di samping Tia.

"Liat gue!"

Reyhan menuntun wajah Tia agar melihat matanya. Sungguh, mata yang sempurna. Mata yang pertama kali Tia kagumi.

Tia menatapnya tanpa ada ekspresi apapun, sebenarnya Tia tidak tega melakukan semua ini tapi Tia sangat kesal.

Reyhan meneliti setiap inci dari wajah Tia. Sebenarnya Tia agak risih di tatap seperti itu tapi Tia tidak boleh goyah.

"Lo masih ngak mau bicara sama kami berdua huh?"

Tia masih menatapnya, tanpa melihat apapun selain mata Reyhan. Tia ingin dia selalu ada di sampingnya. Tia tidak ingin kehilangan dia.

Waktu Tia hanya setahun dan Tia akan habiskan waktu itu dengan mereka semua. Tia ingin membuat mereka bahagia dan nyaman dengannya walaupun suatu saat dia akan meninggalkan mereka.

Mengingat Tia akan berada jauh dari mereka dalam jangka waktu yang lama tanpa sadar dia meneteskan air matanya.

"Hey!!! Dont cry. Kami minta maaf."

Reyhan meraih Tia dalam pelukannya, jujur sebenarnya dia masih sangat suka dengan Reyhan tapi itu tidak akan pernah terjadi lebih dalam lagi. Tia selalu berusaha belajar untuk melihatnya sebagai sahabatnya dan akan selalu seperti itu.

Farhan yang melihat Tia menangis di dekapan Reyhanpun mulai mendekati Tia. Jujur ada rasa tidak suka saat melihat Tia di peluk oleh Reyhan.

"Lexa!!! Hey come on. What happen huh?"

Farhan mengelus lembut puncak kepala Tia. Sungguh dia tidak tega melihatnya menangis sesengggukan seperti itu.

"Lo kenapa huh? Kok nangis."

Tia menggeleng tanda dia baik-baik saja. Ck, kenapa aku cengeng bett yah. Masa nangis ampe segitunya.

Tia menghapus air matanya dan berusaha tersenyum. Sekarang dia sudah lega karena sudah mengeluarkan segalanya.

"Ngak apa-apa, gue udah selesai beres-beres. Sekarang gue pengen jalan-jalan keliling German sama kalian semua."

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang