Part 14 -Ungkapan

60 9 0
                                    

----

"Jadi?"

Farhan mengeryit tanda dia tidak mengerti  akan pertanyaan yang di lontarkan gadis di depannya.

Setelah kejadian memalukan tadi mereka akhirnya memutuskan untuk mengobrol sebentar di sebuah cafe terdekat.

"Ck, kenapa lo ada di sini Fa? Gitu aja otak lo kagak nangkep juga eh."

Tia mencebikkan bibirnya pertanda dia sedang kesal. Apaan pria di hadapannya sangat menjengkelkan.

Farhan terkekeh geli malihat tingkah menggemaskan dari Tia, Perempuan yang dia temui di sebuah sungai.

"Emang gue ngak boleh di sini apa?"

"Bukan gitu Fa, tapi terakhir kali gue denger kabar lo. Keknya lo masih di mansion yang deket Villa gue."

Yah, Farhan cukup terkejut mengetahui bahwa gadis ini tau bahwa terakhir kali dia masih berada di Mansion itu.

"Lo denger dari mana?"

"Ck, emang penting banget apa? Tinggal jawab pertanyaan gue apa sudahnya sih."

"Lexa, kalo gue cerita itu bakal panjang banget dan kemungkinan gue ngak bisa bertanya lagi. Maka dari itu lebih baik gue ngasih pertanyaan dulu trus gue bakal cerita."

"Dari Tasya Saputra."

Tia memasang tampang kesalnya dan tidak bisa di pungkiri Farhan tidak bisa menahan kikikan gelinya karena tingkah gadis itu.

Flashback

Di sebuah sungai yang sangat indah terdapat seorang pria yang termenung memandang ke hamparan air yang mengalir. Entah apa yang di pikirkannya sehingga dia betah untuk berlama-lama di sana seorang diri.

Ya, dia adalah seorang Farhan Saputra. Ketika dia hendak beranjak dan pergi dari tempat itu deringan telfon menghentikan langkahnya.

"Hallo, ada apa?"

"....."

"Apa tidak bisa di tunda? Atau di undur untuk beberapa hari kedepan?"

"....."

"Baiklah, Terima kasih."

Farhan mematikan ponselnya dan mengeram kesal. Bagaimana mungkin dia melakukan hal itu tanpa istirahat.

Sekretarisnya mengatakan bahwa dia harus segera terbang ke German sekarang juga. Dia tidak mengetahui kenapa tiba-tiba jadwalnya mendadak seperti ini.

----

"Gue pergi deh kesini, but I think dulu lo bercanda sama gue. Ternyata lo serius yah."

"Ck, sudah gue bilangkan! Gue ngak bercanda."

"Iya, bawel bett dah lo. Tuh, habisin dulu tuh makanan yang lo pesen."

Tia menggeser piringnya dengan santai tanpa memperdulikan orang yang di depannya.

"Kenapa?"

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang