I'm Hurting Baby [2]

3.8K 402 18
                                    

2100++ words

"Menikahi nya?"

Sehun bangkit, tak terima atas pernyataan Haneul yang terlontar sekenanya saja. Menikah, bukan sesuatu hal yang mudah.

Di satu sisi, kalian memiliki rasa bahagia jika kata 'menikah' bersama pasangan kita sendiri. Secara ekspektasi yang kalian miliki, menikah membuat semua orang bahagia jikalau kalian pun turut bahagia. Tapi bagaimana kalau persoalan ini lebih dulu di mulai dengan cerita rumit, serumit membenarkan letak benang-benang yang terlilit menjadi bagian yang tak menentu?

Berpikirlah, bahwasannya bahagia di dalam kehidupan yang mereka ––Sehun dan Haneul–– tempuh tidak selamanya ada, justru berbanding terbalik. Malah, kenyataan pahit itu mampu mengecewakan berbagai pihak.

Sekali lagi perlu di tegaskan, walaupun Sehun dan Joohyun pernah memiliki keterikatan nihil restu dari Ibu Sehun, semua nya tak pernah berjalan sesuai keinginan.

"Aku tidak menyetujuinya, Haneul. Kau pikir menikah mudah, begitu?"

"Kalau kau tidak melakukan kesalahan fatal seperti ini, aku tidak akan meminta mu untuk menikahinya!––"

"Kau yang memaksaku untuk melakukan hal ini. Bagaimana pun caranya, aku ingin kau, menikahinya."

Haneul menahan sesak yang kala tadi melonjak tak menentu. Perubahan emosinya meningkat secara signifikan, bahkan hanya sebatas beradu tatap dengan Sehun pun, gadis itu ingin memaki nya tanpa ampun.

Sang gadis kemudian merebahkan tubuh, membiarkan Sehun mematung sembari memandangnya dengan tatapan penuh luka yang tak terbaca. "Kau.. tidur di sofa?"

"Biarkan aku sendiri, Sehun." Gadis itu buru-buru menutup mata. Membiarkan pria itu lenyap dalam pejaman matanya.

****

Disaat burung berkicau merdu, Joohyun dan Kai memendam diri dalam kamar. Pria berkulit tan nan eksotis segera menyerbu Joohyun di balik selimut wanita itu malam tadi. Terlalu lama menahan gejolak dan emosi yang berkabut nafsu tidak baik untuk kesehatan Kai.

Cause sex makes Kai happy at the moment.

Selain di percaya menghilangkan stress, Kai mampu menarik kesimpulan bahwa sex, or just doing some make out dengan gadis lain, segala amarah yang meluap dapat musnah tak bersisa. Maka, begitu telinga nya panas terbakar api sesaat setelah Chanyeol mengantar Joohyun ke apartemen lamanya ––diikuti Kai membuntuti––, pria itu langsung mendekam Joohyun dengan ribuan jamahan tubuh yang Kai salurkan.

Dan sekarang, berakhir lah dia di ranjang panas penghilang resah hati bersama Joohyun si pelaku onar yang nyaris membuat Kai kehilangan kesabaran, meskipun perlakuan Kai malam itu benar-benar bukan bentuk dari sebuah kesabaran yang sebenarnya.

Kai, di pagi cerah ini, memandangi segelincir memori melalui refleksi Joohyun yang tiba-tiba tergambar oleh Kai menjadi sebuah gadis remaja dengan rok panjang melewati lutut, kaus kaki panjang, tak lupa dengan rambut ikat kuda yang semakin memperjelas paras anggun nya.

Masa SMA, masa yang tak kalah menyenangkan bagi setiap orang, terkecuali Kai yang berdalih dari lingkaran kesenangan berubah menjadi lingkaran penuh dendam dan penyesalan.

Seharusnya, zaman murid SMA menyatakan perasaan cinta nya secara langsung dengan penuh pengorbanan, Kai justru lebih memilih memendam perasaan ketimbang menyatakan di hadapan gadis tersebut.

"Jongin-ah, kau tidak ingin seperti mereka?"

Kai memutar video yang terjiplak di otak dan memutarnya secara paksa. Joohyun masih sepolos kertas, belum tahu apa itu cinta, bagaimana perasaan cinta itu datang begitu saja dan lain sebagainya.

Kind Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang