What I Feel

4.6K 513 14
                                    

Kini hati pun mulai goyah. Bergetar hebat, menusuk sistem rangsangan paling dalam. Gadis ini bagai terdakwa. Mendapat tatapan penuh intimidasi sejak beberapa menit lalu mereka berdua terduduk di atas bangku kayu. Sementara pria disebelah nya terus mengasah ketajaman penglihatannya guna mendapat penjelasan lebih.

Setelah orang yang mereka temui tadi -Luhan, tidak lebih di anggap sebagai seorang pelantur oleh Chanyeol, tiba-tiba datang dengan gusar. Mengatakan nama seseorang yang tidak berada dalam daftar kontak nya.

"Jawab dengan jujur, Haneul." Panggil nya lagi pada gadis yang menunduk dalam penuh kebimbangan.

Namun yang hanya berkecamuk di kepala sedari tadi adalah berbohong pada Chanyeol. Gadis itu terlalu bimbang.

"Apa aku harus mengatakan nya?" Anggaplah Haneul menawarkan sebuah tawaran konyol yang berada diluar batas pemikiran nya.

Raut wajah kian bertransformasi. Dingin nya wajah mulai kembali seperti semula. Pria itu mulai menghembuskan nafas pelan seraya meniup sebagian rambut yang menutupi kening nya. Seisi wajah nya sudah tebilang geram dengan berbagai pertanyaan dan juga keingin tahuan nya tentang siapa itu Sehun dan masih banyak lagi.

Mengetahui cinta mu mengenal nama seseorang yang bahkan tidak kau kenal, apalagi itu adalah nama seorang lelaki, bukan kah itu menyakitkan?

Menurut Chanyeol mungkin iya, tapi apa balasan Haneul untuk ini?

"Tidak perlu takut. Aku hanya ingin tahu saja." Kelembutan nada di balik dingin nya wajah kembali tersirat dalam sesuatu yang tersurat.

Gadis itu memainkan ujung kemeja yang terbalut tebal nya mantel berbulu hangat. Setidaknya mampu meregangkan ototnya sejenak sebelum akhirnya membuka rincian penjelasan yang begitu menyesakkan dan sebetulnya tidak penting untuk di ucap.

Jadi, Haneul harus mulai dari mana?

Menceritakan perjodohan konyol?

Awal pertemuan bodoh mereka?

Tidak saling mencintai?

Dan suami nya yang selalu membawa gadis lain ke apartemen?

Oh Tuhan, membayangkan nya kenapa begitu menyesakkan untuk dirasakan oleh gadis ini?

"Aku harus memulai darimana, Chan? Ini terlalu panjang," wajah gadis itu muram. Takut-takut jika Chanyeol nantinya tidak ingin kembali berteman dengan nya. Namun segala perhatian yang ia punya, Chanyeol melimpahkan nya, bahkan mencurahkan isi hati nya dengan sebuah perhatian yang di temani kasih sayang penuh melewati kehangatan yang menjalar saat tiba-tiba pria itu menyatukan kedua tangan mereka.

Bagaikan kail dan ikan nya, Chanyeol dan Haneul saling mengaitkan kedua jemarinya. Pandangan yang teduh, cahaya langit yang berubah menjadi kemerahan seakan merubah sikap pria itu sesaat. Mudah berubah kapan saja.

Sebelum memulai bicaranya, pria itu menyelipkan seutas senyum indah tak terhingga, yang mampu membuat Haneul mati kutu seketika saat ia tenggelam dalam hawa mata cokelat yang Chanyeol miliki. "Katakan saja. Aku.. aku akan berusaha untuk baik-baik saja."

Rentetan kata yang mengerling indah melewati udara mampu membangkitkan sel-sel darah dari dalam tubuh dan bergerak lari ke area pipi mulus gadis manis yang tengah memainkan dua belah kaki jenjang nya -masih dengan tangan yang saling menggenggam bersama Chanyeol.

"Apakah harus?" Haneul kembali diekori tawa susulan. "Bahkan aku sendiri tidak berniat mengatakan nya." Haneul sendiri pun tidak tega menuliskan sebagian kisah hidup menyedihkan nya dalam buku catatan bergambar panda lucu.

Sesuai tatapan mata, pria itu kembali menuntut. Menegaskan bahwa ia hanya ingin tahu kebenaran! Sudah cukup gadis itu bertele-tele di waktu sore yang menyejukkan ini.

Kind Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang