Extra part; 4 [Seek ver.]

1.6K 119 22
                                    

18++ / more++

---

Haneul hanya mampu menikmati tatkala Sehun mendaratkan bibirnya tepat diatas bibir gadis itu. Melumatnya perlahan, dengan maksud menuntut lebih.

Sehun menjeda penjelajahannya terhadap bibir ranum Haneul yang setengah terbuka akibat terengah. Pria itu bangkit sejenak, berpindah ke lain arah guna mematikan lampu, lalu kembali menjadi pendominan sang gadis dibawah kuasanya.

"S-Sehun, kau.. yakin akan melakukan ini?" Haneul menginterupsi kala memandang Sehun yang akan memulai misi baru disekitar leher jenjang miliknya.

Pria itu membelai bibir bawah sang gadis, bermaksud untuk membangkitkan gairah Haneul yang baru 'menyala' se-perempat permainan. Oh, ya ampun, bahkan Sehun baru ingat bahwa mereka belum pernah melakukan malam pertama seperti yang orang-orang katakan.

Wajah Sehun beralih mendekati telinga Haneul, meniupnya perlahan sebelum berbisik dengan nada berat menahan hausnya nafsu pemuasan diri dengan gadis itu. "Aku tidak pernah se-serius ini sebelumnya, Haneul. Jadi biarkan dirimu menikmati semua ini, kau paham?"

Haruskah Haneul mengatakan yang sejujurnya? Bahwa Sehun benar-benar... seksi. Apapun itu dari mulai ia berbicara dengan nada berbisik sekalipun, kesan itu tidak akan pernah hilang.

Dan sepertinya, jiwa Sehun yang dulu kembali muncul, bersama Haneul, melewati malam yang indah.

Ini akan menjadi malam yang panjang.

Pria itu bersiap diri dengan melepas baju kaus-nya melewati kepala, kemudian melemparnya ke sembarang arah sebelum kembali menunduk dan mencium bibir Haneul yang kelewat panas. Kedua tangan Sehun ikut bekerja dengan menahan kedua tangan Haneul dalam posisi lurus ke atas. Sambil terus beradu mulut dalam arti yang 'sebenarnya', pria itu melepas kaus Haneul dengan sama terburunya dengan nafas mereka yang ikut memburu.

Ciuman keduanya terlepas begitu kaus yang melekat ditubuh Haneul kini hanya menutupi bagian mata. Secara harfiah, kedua tangan Haneul ikut tertahan untuk tetap diam dalam posisi lurus.

Sehun tidak main-main dengan ucapannya. Jika dia mengatakan untuk diam dan menikmati permainannya, itu berarti ia serius dengan perkataan yang ia lontarkan tadi.

"Ternyata kau lebih siap dari apa yang ku pikirkan,"

Pemberatan nada Sehun lontarkan ditengah permainan. Laju otaknya kian rusak ketika netranya memandang tepat bagian tubuh atas Haneul tanpa atasan yang lengkap. Senyumnya menukik licik, dia akan menjadi yang paling dominan sekarang. Dan Haneul berada dibawah kuasanya tanpa perlawanan adalah hal yang paling Sehun kagumi.

Haneul terengah kuat, nafasnya tiba-tiba berhenti ditengah jalan begitu bibir lembut tak bertulang pria itu menembus pori-pori tubuhnya dan membuat organ perutnya berjengit. Gadis itu mendesah, Sehun tidak main-main dengan apa yang dilakukannya hari ini.

"Haneul, kau gadis dari Tuhan yang ku temui paling cantik di dunia ini," desahnya sembari mengecup kulit perut Haneul yang berkeringat. Bibirnya kian naik, menyusuri dada, leher, rahang, dan berakhir di bibir ranum gadis itu.

Pergumulan bibir keduanya memanas, Sehun mengekang Haneul yang tak berdaya dalam kungkungannya. Menciptakan decakan panas bersama tubuh yang diam tak mampu bergerak. Pinggul Haneul kali ini naik, membantu Sehun yang berusaha keras meloloskan pakaian bawahnya ditengah ciuman panas dalam kegelapan.

"Sehun.." panggilan Haneul yang lembut mengalun, menjeda permainan sejenak sementara tubuh keduanya berhasil merasakan kelembutan dari masing-masing kulit.

"hm?"

Ditengah pandangannya yang sayu, Haneul menarik Sehun. Mendekati kening keduanya dan berujar pelan. "Aku mencintaimu."

Kembali, ciuman panas tercipta. Berulang kali Haneul meremas rambut sang pria ketika Sehun berhasil mengecupi paha dalamnya dan berakhir ke daerah inti milik Haneul yang berkedut.

Permainan telah dimulai, ditengah lampu yang menggelap, Sehun terengah, begitupun dengan Haneul. Decitan ranjang menjadi penghias, desahan menjadi pengiring, dan cinta mereka adalah sebuah bukti dari apa yang telah terjadi kali ini.

Sehun bergerak cepat, ketika Haneul mendesah keras. Menyebut nama pria itu dalam kelelahan yang teramat sangat. Entah untuk yang keberapa kalinya, tubuh keduanya bergetar. Menyeburkan lahar panas yang berhasil membuat Sehun lunglai di atas Haneul.

"Haneul," Sehun mengecup pelipis Haneul. "Kau bahagia?"

"Ya, aku sangat bahagia."

Sehun tersenyum. Meraih jemari Haneul dan membawanya ke arah dadanya. "Berjanjilah padaku, bahwa kau akan kembali bersama ku."

Haneul mengangguk. "Aku berjanji, Sehun. Aku berjanji."

Pria itu mengangguk puas sebelum terantar pada kantuk yang mulai menyerang. Mungkin setelah ini, Sehun harus berpikir bagaimana ia akan melamar Haneul kembali. Dan membawa gadis itu pada pelukannya. Selamanya.

TBC

aku tau banget kalian nungguin Kind Of Love:') anjrit gue emang se telat itu menyadari kalo FF ini udah dianggurin sampe dua tahun lamanya.

next chapter adalah the last! tiap ff yang belum selesai tuh berasa ngutang sesuatu sama readers:'))))) doain atuh nyak, biar author ga males publish lastnya. masih banyak project ff yang harus ku kerjakan~~~

see ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kind Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang