- Jihan POV -
Untuk beberapa menit,aku dan Rio saling diam. Tak ada yang berani memulai pembicaraan. Fikiranku hanya terfokus pada perkataan ibuku yang menyinggung soal perjodohan.
Padahal orang tuaku tidak pernah memberitahukan hal ini sebelumnya padaku.
Pandanganku kali ini tertuju pada Mario. Aku melihat penampilannya dari atas sampai bawah. Ku akui,dia pria yang tampan,menarik,keren dan mempesona. Rambut nya yang hitam kelam sangat serasi dengan kulit putih langsatnya. Aku tak menyangka akan di jodohkan dengan pria seperti dia.
"Kau..."
Rio memulai pembicaraan. Dia menunjukku,aku bingung di tunjuk seperti itu.
"K-kenapa ?" jawabku gugup
"Apa sebelumnya kau sudah tau mengenai perjodohan konyol ini ?"
"Belum"
"Akhh... Ini kan zaman modern ! Kenapa masih saja ada perjodohan ?" Rio terlihat sangat tidak terima dengan perjodohan ini.
"Kau jangan terlalu berharap,aku sudah punya pacar ! Dia lebih cantik darimu" kata Rio.
Aku bingung harus jawab apa,jadi aku diam saja.
Setelah beberapa lama,kedua orang tua kami datang.
"Bagaimana ? Apa kalian sudah saling mengenal ?" tanya tante Lia.
"Sudah tante.." jawabku bohong sambil tersenyum manis padanya.
"Oke. Kalau begitu, pertemuan kita cukup sampai disini dulu. Mario ayo kita pulang !"
Mario pamit pada ke dua orang tuaku. Dia bersikap ramah dan sopan,berbeda sekali saat berbicara padaku tadi. Cuek & dingin.
- Author POV -
Mereka pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah,Rio bertanya pada papanya.
"Papa tidak pernah memberitahukan perjodohan ini padaku sebelumnya. Apa maksud semua ini ?"
"Papa memang sengaja tidak memberitahukan hal ini padamu. Karna kalau papa beri tahu,kamu pasti menolak !"
"Tapi pa,aku tidak mau di jodohkan dengan gadis itu ! Aku sudah punya gadis yang aku cintai !"
"Pokoknya papa tidak mau tau ! Kamu harus menikah dengannya !"
"Aku bukan anak kecil pa ! Aku berhak memilih pasangan hidupku sendiri pa !"
"Sudah ! Jangan bertengkar ! Rio masuk ke kamarmu !" mama Rio melerai pertengkaran suami dan anaknya.
Rio pun masuk ke kamarnya dengan keadaan kesal.
- Rio POV -
Aku segera masuk ke kamarku dan merebahkan diri di kasurku.
Kenapa harus di jodohkan ? Aku harus menikah dengan wanita yang tidak kukenal. Bahkan aku baru bertemu dengannya !.
Aku mengambil ponselku,aku melihat wallpaper ponselku. Foto ku & Hani,pacarku yang menjadi wallpapernya. Aku memandangi foto tersebut untuk beberapa saat. Lalu memejamkan mataku untuk menenangkan diri.
Jihan....
Kuakui dia memang gadis yang cantik & terlihat sholehah. Matanya yang coklat,kulit putihnya & hidungnya yang mancung. Cantik sekali. Di tambah dengan badannya yang ideal ditutupi gamis biru & kerudung putihnya.... Menambah kecantikkannya.
Akhh....kenapa aku malah memikirkannya ? Sudahlah,lebih baik aku mandi saja untuk menyegarkan pikiranku....
- Jihan POV -
Setelah pulang dari restoran,aku diam saja tidak menanyakan apapun pada kedua orang tuaku.
Jujur saja aku masih tak percaya dengan perjodohan ini. Ingin sekali aku menolak,apa lagi saat Rio bilang kalau dia sudah punya gadis yang ia cintai.
Aku akan coba bicara pada ayah nanti saat makan malam saja. Sekarang,aku harus ke kamar & menghubungi sahabatku,Oci. Aku akan minta pendapatnya.
" hallo"
" iya,halo Jihan. Ada apaan nih lo nelpon gue ?"
" gue pengen cerita ama lo !"
" sorry nih Han, gue lagi belajar masak ama tante gue, jadi gue ga bisa denger cerita lo... Sorry banget ya..."
" yaudah gapapa kok Ci, bye "
"Lo ga marah kan ?"
"Ya elah ngapain marah ? Udah sana belajar masak ! Sekalian belajar jadi istri yang baik buat suami lo nanti, kasian kalo lo gak bisa masak, nanti suami lo makan apa ?"
"Ya udah, besok deh janji gue bakal denger cerita lo. Bye"
"Iya ... Bye"
Aku pun menutup telpon, aku tidak boleh egois. Toh, besok aku masih bisa bertemu dengan Oci di sekolah.
Lebih baik aku mandi, setelah itu membantu membuat makan malam bersama ibu.
- Author POV -
Saat makan malam....
"Ayah, kalau boleh tau, kenapa ayah menjodohkan ku dengan Rio ?"
"Jadu begini ceritanya..... Dulu saat ayah & om Rudi masih SMA, om Rudi itu tidak punya apa-apa & siapa-siapa. Seluruh keluarganya meninggal karena kecelakaan. Nah,karena kebetulan kakek kamu kenal sama orang tua om Rudi, jadi kakek kamu mengurus segala kebutuhan om Rudi. Ayah dan om Rudi itu sangat dekat sudah seperti saudara kandung. Om Rudi pernah berjanji akan membalas kebaikan ayah & kakekmu. Dia membalas kebaikannya dengan caraa menjodohkan putra keduanyaa dengan anak ayah satu-satunya,yaitu kamu !"
"Jadi....karena balas budi" kata Jihan dalam hati.
Di kediaman keluarga Santoso...
" ma, papa dimana ?" tanya Rio pada mamanya yang sedang sibuk menyetrika pakaian.
"Ngapain nanyain papa ? Mau berantem lagi ?"
"Enggak ma ! Rio mau minta maaf, Rio tadi udag bicara kasar sama papa "
"Hm... Ya sudah sana minta maaf, papa mu sedang di ruang kerjanya"
Rio pun langsung pergi menuju ruang kerja papanya.
"Pa...."
"Kamu gak sopan ! Ketuk pintu dulu baru masuk "
"Iya maaf pa, Rio lupa"
"Ada perlu apa kamu ke sini ?"
"Rio mau minta maaf pa, maaf tadi sore Rio udag ngomong kasar & ngebentak papa"
"Haaah ya sudah, sana masuk kamar ! Besok kamu sekolah kan ?"
"Iyaa pa..."
Baru mau keluar pintu, Rio kembali berbalik.
"Apa lagi ?"
"Pa...sebenanya, Rio mau tanya. Kenapa papa jodohin aku sama Jihan ?"
" ohhh itu, jadi gini ceritanya (sama seperti cerita ayah Jihan pada Jihan)"
"Oh jadi begitu"
"Sekarang kamu sudah mengerti Rio ?"
Rio mengangguk.
"Rio istirahat dulu yaa.... Papa jangan tidur larut malam ya"
Rio pun pergi ke kamarnya untuk istirahat.
"Jadi..... Semua karena balas budi..." gumam Rio.
TBC.
Maaf kalo ceritanya jelek dan gak jelassss....
Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story ( You & I )
Genç Kurgu"seandainya,aku bukan anak semata wayang di keluarga ini,aku pasti akan menolak perjodohan ini..." - Jihan - . . . "ini kan zaman modern,masih saja ada yang namanya perjodohan...hufttt,pokoknya aku tidak mau di jodohkan dengan gadis yang tidak aku k...