Part 26

12.7K 539 37
                                    

Happy Reading.

Typo di mana - mana.

- Author POV -

Sesampainya di rumah Oci, Jihan cepat - cepat turun dari mobil dam mengetuk pintu rumah Oci tidak sabar.

"Assalamualaikum... Ci, ini gue Jihan. Buka pintunya, Ci." kata Jihan.

"Han, sabar. Lo tenang dikit." kata Rio.

"Gue gak bisa tenang sebelum ngeliat Oci. Oci... Buka pintunya."

Cklek..

Iqbal membuka pintu.

"Bal, Oci dimana ?" tanya Jihan.

"Dia ada di kamarnya." jawab Iqbal.

Tanpa di persilahlan masuk, Jihan langsung nyelonong masuk dan berlari menuju kamar Oci.

"Oci... Ya Allah, Ci. Lo kenapa ?" tanya Jihan khawatir dengan keadaan Oci yang sangat kacau.

Rambut acak - acakan. Mata bengkak. Kantung mata menghitam. Itu lah deskripsi penampilan Oci saat ini.

"Jihan... Gue takut..."

Oci langsung menghampiri Jihan dan memeluknya erat.

"Kenapa, Ci ? Cerita sama gue ! Lo di apa-in sama Iqbal ?".

"Enggak. Bukan Iqbal, malah dia yang tolongin gue." kata Oci.

"Yaudah lo mandi dulu ya. Lo belum makan kan ? Gue beli makanan dulu buat lo." kata Jihan.

"Enggak. Jangan tinggalin gue..." Oci semakin memeluk Jihan erat.

"Tenang, Ci. Bener kata Jihan, mending lo mandi dulu. Gue jaga-in lo kok." kata Iqbal yang datang tiba - tiba.

"Tuh, denger Iqbal. Lo sama Iqbal dulu ya. Gue pasti cepet balik kok."

"Janji ???" tanya Oci.

"Iya. Gue janji, kapan sih gue bohong sama lo ?"

"Sering."

"Kali ini gue gak bohong. Oke ?"

Oci mengangguk. Dia berjalan menuju kamar mandi.

"Bal, jagain Oci bentar ya."

"Sip..." kata Iqbal sambil mengacungkan jempolnya.

Jihan keluar rumah.

"Gimana Oci ?" tanya Rio.

"Dia bener - bener kacau."

"Emang dia kenapa ?"

"Gue gak tau. Nanti dia bakal cerita."

"Oh. Lo mau kemana ?"

"Beli makanan buat Oci."

"Gue ikut." kata Rio.

Rio dan Jihan pun meninggalkan rumah Oci dan pergi ke tukang bakso langganan Oci dan Jihan.

"Pak Kumis. Beli baksonya satu di bungkus ya." kata Jihan pada Pak Kumis

"Siap. Neng Jihan. Eh ? Itu siapa neng ?" tanya Pak Kumis sambil menunjuk Rio.

"Temen, Pak."

"Neng bohong ah ! Pacarnya ya...?" Pak Kumis menggoda Jihan.

"Apaan sih Pak ? Bukan ! Temen kok. Bapak fokus buat-in bakso aja. Oci udah nungggu-in." kata Jihan.

"Nah. Ini bakso pesanan neng Jihan." Pak Kumis memberikan kantong plastik berisi bakso.

"Makasih, Pak." kata Jihan sambil memberikan uang lima ribu pada Pak Kumis.

High School Love Story ( You & I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang