Part 12

11.8K 490 11
                                    

Happy reading...

Typo di mana - mana.

- Iqbal POV -

Oci...

Namanya gue emang baru dengar.

Tapi...

Kok mukanya kayak gue kenal ya ?

Siapa ya ? Gue coba inget - inget. Tapi kok gak inget - inget ?.

"Eum... Sorry. Jujur gue gak nyaman sama tatapan aneh lo ke gue. So, plis berhenti ngeliatin gue" kata Oci.

"Oh. Sorry kalau gue udah bikin lo gak nyaman" jawabku.

Tiba - tiba Jihan datang membawa minum & cemilan.

"Kelamaan ya ?? Sorry. Nih gue bikinin jus jeruk, cemilannya cuma biskuit doang. Gapapa kan ?" katanya.

"Iya. Gak usah repot - repot, Han." kata Oci.



-Author POV-

Mereka pun mengobrol bertiga.

"Le, lo inget kan pas si marmut baru belajar naik sepeda ?" tanya Iqbal yang sedang mengenang masa kecilnya.

"Oh iya. Gue inget banget lah ! Pas pertama kali coba sampai nangis - nangis gitu. Hahaha." kata Jihan.

"Iya ! Hahaha. Udah gitu baru pertama kali gowes malah jatuh ke selokan lagi. Hahaha... Sampai sekarang masih ada bekas lukanya." sambung Iqbal.

"Iya tuh bener ! Ketawa ngakak gue pas dia jatuh ! Hahaha"

Sedangkan Oci daritadi diam. Karna memang tidak tahu masa kecil mereka.

"Sorry Ci, lo malah di kacangin. Hehehe. Btw katanya lo mau cerita, cerita apa Ci ?" tanya Jihan.

"Oh itu. Kakak gue udah ketemu, Han !" jawab Oci.

"Serius ?? Alhamdulillah deh kalo gitu." ujar Jihan yang ikut merasa senang.

"Cerita-in dong. Gimana bisa ketemunya..." kata Jihan lagi.

"Jadi gini...." Oci mulai bercerita.

Flashback.

"Permisi, selamat malam. Apa ini rumah dari keluarga Marina Aprillia ?" tanya seorang polisi.

"Ya. Benar, saya ayahnya" jawab Pak Doni, ayah dari Marina & Oci.

"Kami datang kemari untuk memberitahu, bahwa putri bapak telah mengalami kecelakaan. Sekarang dia sedang di rawat di Rumah sakit" jelas Pak Polisi.

"Astagfirullah. Kalau begitu, saya & keluarga saya akan menemuinya" kata Pak Doni.



***

Mereka di bawa ke Rumah sakit Harapan Jaya.

"Masya Allah. Marina, kamu gapapa ??" tanya Bu Zainab, ibu dari Marina & Oci.

"Gapapa gimana ? Gak liat kepala gue di perban apa ?" tanya Marina sinis.

"Kakak... Oci kangen sama kakak. Kakak selama ini ke mana aja ??" tanya Oci sambil memeluk Marina.

"Ih ! Apaan sih ? Lepas ! Gak sudi gue di peluk - peluk sama orang miskin ! Nanti gue ketularan miskin lagi...." Marina berusaha melepas pelukannya dan Oci.

"Tok... Tok... Tok...." suarq ketukan pintu.

"Siapa ?" tanya Pak Doni.

"Ini saya Pak. Saya yang telah menabrak purtri bapak. Saya minta maaf." kata laki - laki tersebut menyesal.

"Iya nak. Saya maafin kok, toh setiap manusia pasti berbuat salah..." jawab Pak Doni bijak.

"Maaf - maaf. Emang dengan lo minta maaf, semua bisa kayak semula ? Lo gak liat apa tangan sama kaki gue yang mulus jadi lecet - lecet. Kepala gue jadi di perban. Pokoknya lo harus tanggungjawab !!!" kata Marina kesal.

"Marina !" bentak Pak Doni yang kesal karna anaknya yang tidak tahu sopan santun.

"Gapapa Pak. Ini memang salah saya kok, Semua biaya pengobatan Marina akan tanggung sampai Marina benar - benar sembuh" katanya.

"Kalau begitu, terimakasih ya nak. Saya sangat berterimakasih sama kamu. Kalau boleh tau, siapa namamu ?" tanya Pak Doni.

"Nama saya. Iqbal Raditya Dinata. Panggil saja Iqbal." jawab Iqbal.

"Kalau begitu saya permisi dulu. Pak,Bu. Assalamualaikum" kata Iqbal sembari meninggalkan ruangan.

"Waalaikumsalam".

Flashback End.



***


"Oh... Jadi gitu ceritanya..." kata Jihan.

"Iya, Han. Tapi bodohnya gue, gue lupa siapa nama dia !" kata Oci.

Iqbal yang mendengar hal tersebut menjadi lega. Karna ternyata Oci lupa siapa namanya.

"Pantas kayak kenal. Ternyata dia salah satu keluarga yang gue tabrak..." kata Iqbal dalam hati.

"Sekarang kakak lo di mana ?" tanya Jihan.

"Masih di Rumah sakit Harapan Jaya." jawab Oci.

"Oh. Eh btw lo taukan kalo Rumah sakit itu masih satu yayasan sama SMA Harapan Bangsa ?" tanya Jihan.

Oci hanya mengangguk.

"Dan lo tau gak. Cowok di depan lo itu adalah anak yang punya yayasan tersebut !" sambung Jihan.

Oci terkejut mendengarnya.

"Hah ? Masa ?" katanya sambil melihat Iqbal.

Iqbal hanya tersenyum menanggapinya.

"Iya lah ! Masa iya gue bohong" jawab Jihan.






***




TBC.






Maaf sedikit.

Udah berusaha ngeluangin waktu buat nulisnya padahal.

Semoga kalian puas yaaa....

Di tunggu Vommentnya.

Hargai pemikiran penulis :).

See you !!!

High School Love Story ( You & I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang