Part 8

13K 523 6
                                    

Typo everywhere

Happy reading guys...

- Author POV -

"Makasih" kata Jihan pada Rio karna sudah mengantarnya pulang.

"Hm"

Setelah itu Rio langsung tancap gas meninggalkan Jihan.

"Haah... Di depan Hani dkk dia manis & sangat bersahabat. Tapi ketika bersamaku ?.... Dingin sekali. Es batu kalah malah. Dia dari kutub kali ya ?" Kata Jihan dalam hati.

"Udahlah. Ngapain juga mikirin dia. Toh belum tentu dia mikirin aku..." kata Jihan sambil menuju pintu rumahnya.

"Assalamualaikum. Ayah... Ibu...."

"Waalaikumsalam. Ayo masuk Jihan" ibu membuka pintu.

"Sekarang baru jam 1 siang. Kok udah pulang ?" tanya ibu pada Jihan.

"Ngapain juga lama-lama ? Udah ya bu Jihan mau istirahat"

"Yaudah. Abis istirahat kamu makan siang ya. Lauknya di meja makan"

"Iya bu... Eh ? Ibu mau kemana kok rapih gini ?"

"Mau belanja bulanan"

"Ayah kemana ?"

"Di garasi. Ibu belanja bareng ayah..."

"Jihan di tinggal sendiri ?"

"Iya. Gak lama kok ! Kamu mau di beliin apa ?"

"Hm... Apa ya ??? Kebab aja deh bu. Ukuran jumbo,saus cabenya jangan banyak - banyak,saus tomat sama mayonaisnya yang banyak. Oh iya jangan lupa gak pake timun & Kejunya banyakin ya bu..."

"Iya-iya... Ibu pergi dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Ibu pun pergi meninggalkan Jihan sendiri di rumah.

"Sendiri lagi....." gumam Jihan.

***

- Rio POV -

Akhirnya sampai di rumah juga. Sebenarnya aku ogah nganter pulang Jihan. Tapi Hani memohon.

Oh... Entah mengapa aku selalu luluh kalau di bujuk Hani.

Setelah memarkirkan motor di garasi aku langsung masuk ke dalam rumah.

Hm... Aku mencium wangi yang sangat harum. Aku mengikuti aroma itu. Ah... Ternyata Kak Nico lagi memasak.

Kak Nico memang pandai memasak. Masakannya sangat enak,setara dengan chef international.

Mungkin karna dia sejak SMA sudah jauh dari orang tua. Kak Nico sudah tinggal di Amerika sejak SMA. Dan yang lebih membanggakan lagi,dia SMA & Kuliah di Amerika karna beasiswa.

Kak Nico memang sangat cerdas & jenius. Wajar... IQ-nya saja 148.

Jenius,tampan,pinter masak,mandiri lagi... Siapa coba cewek yang ga naksir sama dia ? Semua cewek tergila-gila sama kak Nico. Tapi entah mengapa Kak Nico tidak tertarik dengan salah satu dari mereka. Aku pernah berpikir kalau dia itu gay. Dia marah - marah ketika aku bilang seperti itu.

Dia bilang,karna tidak mau di cap sebagai playboy & tidak mau PHP. Kakakku ini baik sekali....

Apa ? Tadi aku baru mengakui dia sebagai kakakku ? Hah.. Karna nonton Valak otakku jadi agak miring sepertinya.

"Woy ! Sampe kapan mau berdiri si situ ? Mau makan ? Makan aja gak usah jaim " panggilan kak Nico menyadarkan lamunanku.

"Iya bawel ! Siapa juga yang jaim ? Gue ? Sorry aja gue itu gak jaim !" jawabku sambil menghampiri kak Nico.

High School Love Story ( You & I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang