Part 25

12.4K 510 14
                                    

Happy reading...

Typo di mana - mana.

Pict di mulmed itu Ahmad Mario Santoso a.k.a Rio.










- Rio POV -


Pada jam istirahat tadi, aku tidak melihat Jihan di kantin.

Kata teman - teman, Jihan pergi ke perpustakaan.

Ngapain dia ke perpus ?

Emang ada yang jual makanan di sana ?

Dasar tuh anak !

Aku berjalan menuju perpus.

Tapi tiba - tiba aku ingin ke toilet, alhasil aku ke toilet dulu.

Ah... Leganya keluar dari toilet.

Sekarang aku harus mencari Jihan ke perpus.

Kenapa aku ingin mencari Jihan ?

Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku hanya ingin di dekatnya.

"Mario..." panggil seseorang. Aku kenal suara ini.

Aku membalikkan tubuhku dengan malas.

"Apa ?" tanyaku pada Aji.

Haah... Ku kira dia orang yang baik dan benar-benar menganggapku sahabat.

Tapi...

Apa buktinya ?

Dia malah jalan sama Hani yang sekarang sudah jadi mantan pacarku.

"Ada yang mau gue omongin."

"Ngomong apa ? Udah ah gue males ngomong sama lo." kata ku sambil meninggalkannya.

"Rio... Please. Dengerin penjelasan gue dulu, gue gak bermaksud nikung lo." katanya dengan suara memohonnya yang menjijikkan.

"Gue bilang enggak, ya enggak !"

"Gue udah pacaran sama Hani sejak kelas 2 SMP." katanya.

Deg...

Apa dia bilang ?

Kelas 2 SMP ???

Dia pacaran sama Hani sejak kelas 2 SMP ???.

"Gue yang nyuruh Hani biar pacaran sama lo. Tapi, walaupun dia pacaran sama lo. Kita tetap pacaran juga, di belakang lo dan temen - temen pastinya."

Aku masih diam sambil memunggunginya.

"Yang Iqbal bilang tentang gue sama Hani jalan. Itu bener. Yang tau kalo gue sama Hani pacaran cuma Iqbal dan Jihan." lanjutnya.

Apa ? Jihan ?

Kenapa dia gak ngomong ?

"Kenapa Jihan gak ngasih tau lo, karena kalo dia kasih tau lo. Lo pasti gak bakal percaya. Dia takut di anggap PHO. Iqbal yang temen lo dari kecil aja kasih tau lo, lo bilang dia bohong. Apalagi Jihan yang baru lo kenal."

"Dan satu lagi... Gue sama Hani tau kalo lo itu di jodohin sama Jihan. Tenang, gue gak bakal sebar info tersebut. Cuma gue dan Hani yang tau tentang ini."

"Jadi... Kalo lo mau marah. Marah ke gue, jangan ke Hani ataupun Jihan. Karena semua ini gue yang rencana-in."

Otakku benar - benar mendidih mendengar semua perkataannya.

Aku berbalik dan mencengkram kasar kerah bajunya.

"Jadi semua ini gara - gara lo ? Lo bener - bener jahat ! Lo udah mainin perasaan gue !."

High School Love Story ( You & I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang